LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
SD
MUHAMMADIYAH SUKONANDI YOGYAKARTA
Oleh:
Kelompok
IX
NO.
|
NAMA MAHASISWA
|
NIM
|
PRODI
|
|
AYU
TRISNASARI
|
123111080
|
PAI
|
|
DHIAH
WAHYU SAFITRI
|
123111111
|
PAI
|
|
FAATIHAH
PUTRI RACHMAWATI
|
123111146
|
PAI
|
|
HIDAYATUL
CHASANAH
|
123111178
|
PAI
|
|
ITA
MULQONI'AH
|
123111207
|
PAI
|
|
LIA
APRILIANI
|
123111237
|
PAI
|
|
MUHAMAD
KHOIRUL ANAM
|
123111270
|
PAI
|
|
NIKA
AYU NURJANAH
|
123111304
|
PAI
|
|
NURUL
HUDA
|
123111333
|
PAI
|
|
ROFIK
WIDIAZTUTI
|
123111365
|
PAI
|
|
SITI
NURKHOTIMAH
|
123111396
|
PAI
|
|
TYAS
SETYA ARYANI
|
123111430
|
PAI
|
|
YUNUS
MARYANTO
|
123111460
|
PAI
|
|
MA'SHUM
ABDUL MAJID
|
123121031
|
PBA
|
|
TRI
HANDOKO
|
123121063
|
PBA
|
|
ANDIKA
API ASMARA DITYA
|
123221027
|
PBI
|
|
DENI
FITRI WAHYUNINGSIH
|
123221062
|
PBI
|
|
ENI
RAHMAWATI
|
123221092
|
PBI
|
|
HERU
EVRY YANTO
|
123221127
|
PBI
|
|
KOMAROH
NUR UTAMI
|
123221160
|
PBI
|
|
MUHAMAD
WAHYUDI
|
123221191
|
PBI
|
|
NUR
HASAN
|
123221224
|
PBI
|
|
ROSI
NOVITA INDIYANTI
|
123221260
|
PBI
|
|
SYAIFUL
ANWAR
|
123221293
|
PBI
|
|
YULIA
VAKUSTI RAHMA
|
123221325
|
PBI
|
DPL
: Dr. Purwanto, M.Pd
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2014
PENGESAHAN
Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa
IAIN Surakarta Tahun 2014/2015 di SD sukonandi Yojakarta Desa
Disahkan pada : …………………….2014
mengetahui
Pembantu Dekan 1
Fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan
Dr. Imam makruf, Mpd.
NIP 19710801 199903 1 003
Dosen pembimbing
Dr.H Puwanto, Mpd
Nip........
KATA PENGANTAR
السلام عليكم ورØمة الله
وبر كاته
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga laporan KKL ini dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan hasil belajar
kami dengan kelompok kami, dan
bantuan dari semua pihak terutama panitia KKL, Dosen pembimbing dan kerja sama
dari Bp/Ibu SD sukonandi yojakarta. Yang sebagai ladang ilmu bagi kami secara langsung dan
nyata kami belajar dari
pengalaman bpk ibu guru di sekolah tersebut.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bp/ ibu guru sukonandi, pembimbing kami yang telah memberikan banyak
ilmu untuk kami lebih khusus kami berterima kasih kepada:
1.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta sebagai fakultas tempat
kami belajar yang juga meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan saran
kepada kami
2.
Bapak Dr.H Puwanto, Mpd
sebagai Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ) kami yang telah membantu
terselesainya laporan ini.
3.
Bapak Cahyono Handika, Sag selaku
kepala sekolah SD sukonandi unit satu.
4.
Bapak Hadi Nuryanto, Sag selaku
kepala sekolah SD sukonandi unit dua.
5.
Ibu
Sriningsih Wahyu Pagesti SH selaku
kepala bidang kesiswaan SD Sukonandi
6.
Serta seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Laporan yang kami susun bisa kami susun ini
masih banyak kekurangan. Maka dari itu saran, kritik dan masukan sangat kami
harapkan dari pembaca yang budiman. Selanjutnya kami hanya bisa menyerahkan segalanya
kepada Allah supaya apa yang telah kami tulis ini membawa banyak manfaat baik
bagi diri kami sendiri maupun bagi pembaca.
Alhamdulillahi rabil ‘alamin.
والسلام
عليكم ورØمة الله وبر كاته
Surakarta, 20 november 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA
PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR
ISI................................................................................................... v
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Tujuan Kegiatan................................................................................... 6
B.
Metode Pengumpulan Data.................................................................. 6
BAB II
PELAKSANAAN KKL
A. Profil
Lembaga Tempat KKL .............................................................. 8
1. Profil SD Muhammadiyah Sukonandi
Yogyakarta.......................... 8
2. Visi dan Misi SD Muhammadiyah
Sukonandi Yogyakarta............. 13
3. Tujuan SD Muhammadiyah Sukonandi
Yogyakarta........................ 14
B. Penyajian
Data ..................................................................................... 15
C. Analisis
Data dan Pembahasan............................................................. 47
Analisis
.......................................................................................... 47
1. Kelebihan
................................................................................. 47
2. Kekurangan
............................................................................. 47
3. Peluang..................................................................................... 48
4. Hambatan
................................................................................ 48
BAB IV PENUTUP
Saran .................................................................................................... 49
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 50
Lampiran-lampiran
........................................................................................... 51
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Kegiatan
Tujuan kegiatan KKL Jurusan Tarbiyah Dan
Bahasa IAIN Surakarta Tahun Akademik 2014/2015 adalah sebagai berikut:
5. Memberikan
pengalaman praktik pengelolaan kelembagaan pendidikan Islam sesuai program
studi masing-masing.
6. Mengembangkan
pengetahuan teknis dasar-dasar keprofesian bidang keahlian bidang pendidikan.
7. Mengetahui
sistem manajemen di suatu kelembagaan pendidikan tertentu, sebagai bekal
pengetahuan keahlian profesi dalam dunia pendidikan.
8. Mengembangkan
sikap pro aktif dan responsif terhadap pembaharuan bidang pendidikan.
B. Metode
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
1. Metode
Wawancara atau interview
Metode wawancara adalah sebuah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai
(Lexy. J Moleong, 2013: 186).
2. Metode
Observasi
Metode observasi adalah metode
pengumpulan data dengan cara observasi (pengamatan langsung di lapangan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah-masalah yang diselidiki
dan dilakukan secara sistematis. (Andi Prastowo, 2012:220)
3. Metode
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara
pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis,
arsip-arsip, akta, ijazah, rapor, peraturan perundng-undangan, buku harian,
surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan
dengan masalah yang diteliti (Pohan dalam Andi Prastowo, 2012:226)
BAB
II
PELAKSANAAN
KKL
A.
Profil
Lembaga Tempat KKL
1.
Profil
SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta
Sejarah
pendidikan di kota Yogyakarta, tidak bisa lepas
dari peran serta Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwahnya melalui jalur
pendidikan. Sejak awal pergerakanya, Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan yang konsisten dalam mengembangkan
konsep-konsep pendidikan Islam Modern yang mengintegrasikan agama dengan
kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistic,
dari rahim pendidikan Islam akan lahir generasi muslim terpelajar yang kuat
iman dan kepribadiannya, sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan
zaman. Inilah pendidikan Islam yang berkemajuan yang dipelopori oleh tokoh
nasional KH. Ahmad Dahlan, jauh sebelum kiprah Pahlawan Pendidikan Nasional Ki
Hajar Dewantoro.
Gerakan
pendidikan Muhammadiyah di Yogyakarta pada era 60-an, salah satunya ditandai
dengan berdirinya SD Muhammadiyah Sokonandi atas rintisan Bidang Pendidikan
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Umbulharjo bekerja sama dengan SD Muhammadiyah
Bausasran yang sudah terlebih dahulu berdiri.
Di
awali dengan membuka pendaftaran siswa baru pada awal tahun 60-an dan
Alhamdulillah sekolah baru yang belum resmi berdiri ini mendapat kepercayaan
masyarakat untuk pertama kalinya mendidik 7 siswa. Hal ini tidak mengendorkan
semangat para tokoh perintis terbukti berbagai strategi
ditempuhnya, walaupun pada saat itu SD Muhammadiyah Sokonandi belum memiliki
gedung sendiri, proses pembelajaran dijalankan di pagi hari pada sebuah gedung
yang dibangun Majelis Pendidikan Dasar Pimpian Pusat Muhammadiyah yang
diperuntukan sebagai tempat kuliah mahasiswa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta
(sekarang menjadi Universitas Ahmad Dahlan).
Setelah
mempersiapkan dengan matang perangkat pendidikan seperti; kurikulum, tenaga
pendidik dan kependidikan, sarana-prasarana walaupun masih sederhana, proses
pembelajaran terus berlangsung, hingga muncul gagasan ‘meminjam’ sebagian siswa
kelas VI SD Muhammadiyah Bausasran untuk ditempatkan proses pembelajarannya di
rintisan SD Muhammadiyah Sokonandi. Jl. Kapas kawasan Sokonandi, karena Pada
saat itu tingkat kelulusan siswa kelas VI Sekolah Dasar menjadi tolok ukur
kualitas suatu sekolah.
Alhamdulillah,
pada Evaluasi Belajar Tahap Akhir siswa kelas VI yang dititipkan di SD
Muhammadiyah Sokonandi Rintisan tersebut berhasil lulus seratus persen. Hasil
kelulusan itu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada SD Muhammadiyah
Sokonandi. Sehingga pada penerimaan siswa baru tahun pelajaran 1963-1964, SD
Muhammadiyah Sokonandi Rintisan mendapat 25 siswa baru kelas 1.
Kemampuan
dan kepercayaan diri para tokoh perintis semakin tinggi. Setelah dikaji lebih
mendalam, antara realita kelembagaan dan peluang mengembangkan pendidikan
Muhammadiyah di kawasan Jalan Sokonandi Kelurahan Semaki Yogyakarta ini, maka
pada tanggal 4 Januari 1964 menjadi tonggak bersejarah berdirinya SD
Muhammadiyah di kawasan itu dengan diberi nama “Sokonandi” yang diambilkan dari
nama Jalan yang membujur sisi barat gedung SDM Sokonandi dari arah Jl.
Kusumanegara ke Jl. Gayam.
Dikukuhkan
dengan Piagam Pendirian Perguruan Muhammadiyah No. 2886/L-1837/DIY-64/77.
Adapun para tokoh perintis berdirinya SD Muhammadiyah Sokonandi sebagai
berikut :
Tokoh
pendiri dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Umbulharjo;
1. Bapak
Drs. Ali Warsito
3. Bapak
Mulyadi
4. Bapak
Hartoyo
5. Bapak
Fadhil
6. Bapak
Jauhari Ismail.
Adapun tokoh perintis pendidikan
SDM Sokonandi dari para guru, sebagai
berikut:
1. Bapak
Drs. Zundar Wiesman, selaku Kepala Sekolah
2. Bapak
Marsiyo
3. Bapak
Slamet
5. Bapak
Muslimin
6. Bapak
Sutrisno
7. Ibu
Sri Wahyuni
Perjuangan para tokoh pendiri dan perintis ini
membuahkan hasil dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk
menyekolahkan putranya di SD Muhammadiyah Sokonandi, sehingga berkembang
menjadi salah satu sekolah dasar yang terkemuka di Yogyakarta, dari awal
membimbing hanya 7 siswa hingga sekarang mencapai 1026 siswa.
Alhamdulillah dari tahun ke tahun animo masyarakat untuk
menyekolahkan putra/putrinya di SD Muhammadiyah Sokonandi semakin berkembang,
maka pada tahun 1976, SD Muhammadiyah Sokonandi menjadi SD Muhammadiyah
Sokonandi 1 dan SD Muhammadiyah Sokonandi 2, namun Standar Pengelolaan
Pendidikan sama dan terpadu.
Pada tahun yang sama, Muhammadiyah juga mengembangkan
sayap dakwah pendidikan melalui SD Muhammadiyah Sokonandi dengan
mendirikan rintisan Sekolah Dasar Muhammadiyah di Wilayah Sapen, untuk melayani
kebutuhan pendidikan di daerah itu, dan ini adalah embrio berdirinya SD
Muhammadiyah Sapen, dengan para tokoh pendirinya adalah Bapak H. Sutrisno yang
merupakan guru SD Muhamamdiyah Sokonandi, Drs. Marsum, M. Sumarno Djazari
Hisham, SH, dan Drs. Kirmadji.
Dari awal berdiri hingga sekarang SD Muhammadiyah
Sokonandi telah dipimpin oleh 11 kepala sekolah, baik Sokonandi 1 maupun
Sokonandi 2, Adapun sejarah Kepemimpinan SD Muhammadiyah Sokonandi dari awal
berdirinya hingga sekarang sebagai berikut:
TAHUN
|
KEPALA
SDM
SOKONANDI 1
|
KETERANGAN
|
1964 – 1981
|
Drs. Zundar Wiesman |
Era kepemimpinan Beliau merupakan era pembangunan pondasi
sejarah pendidikan Sokonandi. Pada era ini nama Sokonandi sudah masuk dalam
daftar sekolah unggulan di Yogyakarta karena prestasinya yang membanggakan. |
1968 – 1972
|
Drs. Zundar Wiesman |
|
1972 – 1976
|
Drs. Zundar Wiesman |
|
1976 – 1980
|
Drs. Zundar Wiesman |
|
|
|
1981 – 1985
|
Soekarno, Ama.Pd. |
Pada era Pak Karno, pengembangan pendidikan juga
dilakukan melalui jalur music/seni. |
1985 – 1989
|
Soekarno, Ama.Pd. |
|
1989 - 1991
|
Soekarno, Ama.Pd. |
|
1991 – 1995
|
Hadi Sutrisno, Ama.Pd. (YMT) |
|
1995 – 1998
|
Drs. Irsyad Haryanto |
1998 – 2009
|
Drs. H. Suwardi |
|
2002 – 2006
|
Drs. H. Suwardi |
|
2006 – 2009
|
Drs. H. Suwardi |
|
2009 – 2012
|
Arif Rahman Hakim, S.Ag |
|
2012 - skrg
|
Cahyono,S.Ag |
TAHUN
|
KEPALA
SDM
SOKONANDI 2
|
KETERANGAN
|
1976 – 1980
|
Drs. Zundar Wiesman (PLH) |
|
1980 – 1984
|
Soekarno, Ama.Pd. (PLH) |
|
1984 – 1988
|
Soekarno, Ama.Pd. (PLH) |
|
1988 – 1992
|
Soekarno, Ama.Pd. (PLH) |
|
1992 – 1995
|
Hadi Sutrisno, Ama.Pd. (YMT) |
|
1995 – 1996
|
Muslimin, Ama.Pd. (PLH) |
|
1996 – 2000
|
Drs. Kuswandi |
|
2002 – 2006
|
Drs. Madiyono |
|
2006 – 2009
|
Arif Rahman Hakim, S.Ag. |
|
2009 – 2012
|
Arif Rahman Hakim, S.Ag. (PLH) |
|
2012 – skrg
|
Hadi Nuryanto,S.Ag. |
|
|
|
|
Dalam perjalanan sejarah panjangnya, Sokonandi
juga tidak lepas dari pasang surut dan problematika yang dialaminya, namun
segala problem tersebut dapat diatasi walau dengan susah payah, misalnya pada
era 2003 hingga 2006 Sokonandi harus meminjam ruang kelas di SD Negeri Pandeyan
karena kekurangan ruang pembelajaran di Sokonandi Jl. Kapas. Hal ini juga
menimbulkan problem tersendiri di kalangan orang tua siswa tidak sedikit yang
tidak menyetujui kebijakan ini, namun proses pendidikan harus tetap berjalan.
Hingga 27 Mei tahun 2006 terjadi gempa dahsyat di DIY,
yang meluluh lantahkan Bantul dan sebagian Kota Yogyakarta dan salah satu
bangunan sekolah yang runtuh adalah SD Muhammadiyah Sokonandi di Pandeyan.
Dampak dari gempa ini menambah lengkap problem pendidikan yang ada di
Sokonandi, karena dengan penuh keterpaksaan proses pembelajaran dibuat
bergantian, ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang, agar semua dapat
melaksanakan proses pembelajaran.
Namun dibalik problematika ini terkandung hikmah yang
besar, yaitu terbangunnya Gedung 3 lantai yang menempati tanah seluas 1824 M2
di wilayah Kelurahan Gunungketur Pakualaman, yang kemudian menjadi SD
Muhammadiyah Sokonandi Unit 2, Walaupun proses pembangunan gedung ini masih
menyisakan problem finansial sekolah hingga era sekarang ini, namun patut kita
syukuri dan kita banggakan karena jika gedung ini sempurna, Muhammadiyah dan
Sokonandi akan memiliki aset gedung yang megah dengan fasilitas pembelajaran
memadahi.
2. Visi Dan Misi MTsN YOGYAKARTA 1
a.
VISI
Terwujudnya Generasi Islam yang
Sebenar-benarnya, Unggul dalam Ipteks, Kreatif dan Peduli Lingkungan.
b.
MISI
1.
Mendidik siswa
beraqidah kuat, rajin beribadah, fasih membaca al-Quran, berakhlak mulia dan
peduli sesama, dalam rangka mewujudkan misi dakwah Muhammadiyah.
2.
Mendidik dan melatih
siswa memiliki komtensi pdalam bidang ilmu pengetahuan teknologi
dan seni/ IPTEKS, bahasa dan Olahraga
3.
Mendidik dan melatih
siswa mampu berfikir dan berkarya.
4.
Membiasakan siswa
melaksanakan kebersihan, keindahan, kesehatan, kedisiplinan dan kejujuran
c.
Tujuan MTs N Yogyakarta 1
Menjadi Lembaga Pendidikan Muhammadiyah
yang kuat dan mandiri untuk mewujudkan Misi Muhammadiyah dalam Dakwah,
Kaderisasi serta Mencerdaskan Kehidupan Umat dan Bangsa.
B.
Penyajian
Data
1.
Manajemen
Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat
mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat
mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan
kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan
dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Di setiap lembaga pendidikan mempunyai bidang-bidang
yang bertugas untuk mensukseskan rencana pendidikan diantaranya bidang
kurikulum. Di dalam bidang kurikulum ini mengatasi segala sesuatu yang
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Bidang kurikulum di SD Muhamadiyah Sukonandi
Yogyakarta ini mempunyai bidang kurikulum yang di pimpin oleh ibu Kristina Widiastuti,
S.Pd.
a. Kurikulum
yang Digunakan
Kurikulum yang digunakan di SD Muhammadiyah Sukonandi ini
menggunakan tiga kurikulum diantaranya:
1.
Kurikulum nasional yang berasal
dari kemendikbud
2.
Kurikulum Muhamadiyah yang
berasal dari dikdasmen
3.
Kurikulum program plus,
kurikulum ini khusus satu kecamatan di SD sekecamatan umbulharjo ada sekitar 6
SD..
·
Kurikulum nasional disini
terdiri dari
1.
Pendidikan kewarganegaraan
2.
Bahasa Indonesia
3.
Matematika
4.
Ilmu pengetahuan alam
5.
Ilmu pengetahuan social
6.
Dll
·
Kurikulum muhamadiyah disini
terdiri dari
1.
Aqidah
2.
Fiqh-ibadah
3.
Muamalah
4.
Al-Qur’an
5.
Hadis
6.
Tarikh
7.
Kemuhamadiyahan
·
Kurikulum program plus
1.
Qiroah
2.
Kitabah
3.
Tahsinul Qur’an
4.
Tahfidul Qur’an
5.
Tarjamatul Qur’an
6.
Adabul yaumiyah
Selain itu, di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta sudah menggunakan
kurikulum 201. Kurikulum 2013 sudah direlisasikan atau dijalankan di kelas
1,2,4, dan 5. Hal ini dikarenakan dari pusat panduannya baru kelas 1,2,4 dan 5.
Untuk yang kelas 3 dan 6 belum ada buku panduannya. Mulai tahun depan baru
semua kelas akan menerapkan kurikulum 2013.
b. Sistem
Pengeloalaan Kurikulum
Dalam system pengelolaan kurikulum
di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta ini dengan adanya pelatihan dimana
sekolah di undang dan diberi pelatihan selama satu minggu tentang kurikulum.
Dan di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta dijadikan contoh sekolah yang
menerapkan kurikulum 2013.
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013,
guru tidak masalah, karena tipe anak di SD Muhamadiyah sukonandi aktif-aktif,
sesuai yang diharapkan dalam kurikulum 2013 anak dituntut untuk aktif dan
pembelajaran berpusat pada siswa.
Kesulitan yang dialami berupa
system penilaian dan evaluasi, Guru mengalami kesulitan dan dalam kurikulum
2013 penilaian setiap KD. Untuk mencapai kurikulum yang diinginkan setiap pagi
anak diberi sarapan soal untuk dikerjakan sesuai dengan indicator. Selain itu,
untuk mencapai kurikulum 2013 diadakan pula pendalaman atau les yang digunakan
untuk anak-anak yang nilainya kurang. Untuk kelas 6 diadakan program kunjunagn
belajar, yaitu dengan guru mendatangi murid belajar di rumah.
c. Pengembangan
Tugas dan Beban Mengajar Guru
Pembagian
tugas guru dilakukan di awal tahun pelajaran, di SD Muhamadiyah Sukonandi
Yogyakarta beban kerja guru 24 jam /minggu, namun kebanyakan guru beban
mengajar mencapai 28 jam/minggu. Hal ini dikarenakan jumlah siswa di SD
Muhamadiyah Sukonandi ini banyak dan mencapai 36 kelas.
d. Inovasi
dan Pengembangan PBM
Inovasi
dan pengembangan PBM di SD Sukonandi Yogyakarta, disini guru diberi hak untuk
inovasi dalam mengajar, baik metode, media yang digunakan, dll. Selain itu juga
diadakan:
1.
Dalam rencana pengembangan PBM,
guru di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta melakukan pelatihan rektora tentang
media pembelajaran lewat IT
2.
Pengembangan diri guru
bagaimana guru berpenampilan baik, ramah terhadap nak
3.
Di semester dua akan diadakan
pelatihan karya ilmiah, bekerjasama dengan LKMD
4.
Guru di SD Sukonandi Yogyakarta
menjuarai alat peraga IPA
5.
Siswa di SD Sukonandi
Yogyakarta menjuarai lomba robotic di Malaysia
Selain itu disetiap kelas dibentuk KKG, sehingga ada masalah apa
tiap KKG Kelas dapat menghubungi bagian kurikulum. KKG ini bertanggungjawab
terhadap kelas yang di embannya.
e. Sistem
Evaluasi/Penilaian
System
evaluasi yang digunakan tergantung kurikulum yang digunakan, dalam kurikulum
2013 menggunakan pendekatan scientific, setiap KD dievaluasi. Selain itu
evaluasi dilakukan dengan supervise oleh kepala sekolah, dan di tanggal 29
November ini aka nada monitoring. Untuk penilaian diperoleh dari nilai UTS dan
UAS yang dilakukan oleh para siswa.
2.
Manajemen
Kesiswaan
a. Kondisi
saat ini (kuantitas dan kualitas)
·
Kualitas :
SD
Muhammadiyah Sokonandi berorientasi pada kualitas, baik akademik maupun non
akademik. Sekolah memberikan program unggulan yang ditawarkan, sehingga bakat
siswa di kembangkan sesuai kemampuan masing-masing. Berikut beberapa program
yang di tawarkan oleh sekolah:
a. Program
Bakat Istimewa seni
Program yang
diberikan kepada siswa yang memiliki bakat dan talenta di bidang seni
b. Progam
Tahfidzul Qur’an
Program yang diberikan
kepada siswa yang memiliki keinginan dan bakat untuk mengembangkan kemampuan di
bidang tahfidz dan tahsin Al-Qur’an.
Indikator kualitas siswa di SD Muhammadiyah
Sokonandi Yogyakarta adalah
a. Siswa memiliki Aqidah yang Kuat.
b. Siswa berkepribadian luhur/akhlaqul
karimah.
c. Siswa mampu berwudhu/bersuci secara
baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW yang tertuang dalam Himpunan
Putusan Tarjih.
d. Siswa memiliki kesadaran untuk
selalu mendirikan Sholat 5 waktu dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW
yang tertuang dalam Himpunan Putusan Tarjih.
e. Siswa mencintai dan mampu membaca
al-Qur’an dengan fasih.
f. Siswa mencintai, meneladani dan
mengidolakan Rosulullah SAW.
g. Siswa mengenal dan mencintai
Persyarikatan, Bangsa, Ummat (sosial masyarakat) dan kebudayaannya.
h. Siswa dapat lulus dan naik kelas
dengan nilai di atas KKM dalam mengikuti standar penilaian pendidikan;
Tugas/Latihan, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester,
Ulangan Kenaikan Kelas, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional/UN.
i.
Siswa memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan, bahasa,
ketrampilan dan seni budaya untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi.
j.
Siswa kuat, sehat jasmani dan rohani.
k. Siswa kreatif, terampil, dan dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
l.
Siswa dapat meraih prestasi tinggi dalam berbagai event
lomba baik bidang akademik maupun minat bakat.
m. Siswa dapat mencintai dan turut
menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan hijau.
·
Kuantitas :
SD Muhammadiyah
Sokonandi terdapat dua unit sekolah yakni SD Muhammadiyah Sokonandi 1 untuk
kelas 1,2,3 dan SD Muhammadiyah Sokonandi II untuk kelas 4,5,6. siswa di SD
Muhammadiyah Sokonandi adalah sekitar
1000 siswa.
Jumlah siswa
tiap kelas adalah 30 siswa, hal ini ditujukan karena agar siswa nyaman untuk
belajar dan suasana belajar menjadi kondusif karena jumlah siswa tidak terlalu
banyak. Setiap tingkatan ada 6 kelas yaitu kelas A,B,C,D,E dan F. Jadi jumlah
siswa keseluruhan sekitar 1080 siswa.
Berikut
adalah daya tampung sekolah:
a. Unit
I: Kelas 1 (A-F) @ 30 siswa x 6 =
180 siswa
Kelas 2 (A-F) @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Kelas 3 (A-F) @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Total siswa Unit I = 540 siswa
b. Unit
II: Kelas 4 (A-F) @ 30 siswa x 6 =
180 siswa
Kelas 5 (A-F) @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Kelas 6 (A-F) @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Total siswa Unit II = 540 siswa
b. Sistem
Rekruitmen siswa baru/ manajemen pemasaran
Sistem
Rekruetmen siswa baru / manajemen pemasaran (proses sosialisasi, pendaftaran,
syarat, seleksi, rasio penerimaan siswa)
·
Dengan adanya brosur
yang berisikan profil SD Muhammadiyah Sokonandi
·
Akomodir prestasi
khusus (adanya beasiswa murid yang berprestasi dengan mencari bakat anak
tersebut, seperti : menyanyi, menari, melukis)
·
Pendaftaran dengan
sistem inden ( semester 1 sudah ada titipan pendaftaran) dan tetap ada
pembukaan pendaftaran secara resmi
·
Syaratnya dengan
standar test masuk, seperti : membaca, menulis, menghitung, dan membaca
Al-Qur’an.
·
Test akademik (hafalan,
membaca Al-Qur’an)
·
Siswa yang diterima
kurang lebih sebanyak 200 siswa, dan dalam proses penerimaaan itu tetap ada
siswa yang ditolak. Lalu setelah itu dibagi lagi menjadi 30 siswa dalam setiap
kelas.
1) Proses
Sosialisasi
Untuk
mengenalkan sekolah ke masyarakat luas, yaitu dengan menggunakan brosur. Juga
media internet sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang hendak
mendaftarkan anaknya ke SD Muhammadiyah Sokonandi.
Sedangkan
bersosialisasi dengan masyarakat setempat, sekolah membentuk suatu program yaitu community building
atau pemberdayaan masyarakat. Sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara
sekolah dengan warga. Yang mengisi warung sekolah (kantin) di dahulukan dari
warga Sokonandi sekaligus untuk mendukung perekonomian warga. Sebagai timbal
balik, sekolah mendata anak yang usia sekolah dasar untuk di sekolah kan di SD
Muhammadiyah Sokonandi. Bagi siswa yang kurang mampu akan mendapatkan
kompensasi.
Sosialisasi
dari penerimaan siswabaru di sekolah ini juga tidak sulit karena sebagian besar
calon pendaftar adalah saudara atau kerabat dari siswa di sekolah ini yang
mayoritas adalah dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah keatas.
2) Pendaftaran
Waktu
pendaftaran, pengambilan formulir di mulai tanggal 13 januari 2014. Di layani
setiap hari pada jam kerja : Senin- jum’at pukul 07.00 wib -13.30 wib. Cara
Pendaftaran :
-
Mengisi formulir
pendaftaran yang dapat di peroleh di SD Muhamadiyah Sokonandi
-
Mengembalikan formulir
dengan dilampiri:
·
Satu lembar foto copy
akta kelahiran dan menunjukan aslinya
·
Surat keterangan LULUS
dari TK (menyusul)
Sedikit berbeda dengan sekolah
sederajat yang membatasi usia pertama masuk sekolah yakni tujuh tahun sebagai
syarat usia masuk Sekolah Dasar. Namun, di SD Muhammadiyah Sukonandi
Yogyakarta, sekolah ini menerima pesrta didik baru dengan usia minimal enam
tahun dan dengan waiting system
dimana calon peserta didik tersebut sudah mendaftar satu tahun atau satu
semester sebelum resmi dibukannya penerimaan siswa baru, pendaftaran di tutup
setelah kuotanya sudah terpenuhi. Dengan track
record dari output sekolah ini dan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
lulusan di sekolah ini maka dalam penerimaan siswa baru di sekolah ini
diberlakukan tes masuk yang tidak disyaratkan di sekolah lain yang sederajat.
3) Seleksi
Siswa-siswi
yang latar belakangnya dari keluarga kurang mampu, di akomodasikan bagi yang
mempunyai prestasi khusus, yakni diadakan perlombaan. Untuk siswa-siswi yang berprestasi dalam perlombaan
tersebut bisa masuk di SD Muhammadiyah Sokonandi. Adapun perlombaan yang sering
diadakan adalah kompetisi pencarian bakat-bakat unik seperti menyanyi, menari,
melukis dll. System rekruetmen siswa baru di SD Muhammadiyah Sokonandi
menggunakan tes akademik yakni membaca, menulis, menghitung, baca qur’an,
hafalan dll.
4) Rasio
Penerimaan
Jumlah
Dalam pembagian kelas, akhir-akhir tahun ini sering mengecilkan jumlah siswa
dalam kelas, yang biasanya terdiri dari 35 lebih siswa di minimalisasikan menjadi tiap kelas
maksimal 30 siswa, berlaku untuk kelas 1,2,3. Siswa siswi yang mendaftar di SD
Muhammadiyah Sokonandi setiap tahunnya sekitar 200 pendaftar. Dalam satu kelas
disesuaikan jumlah antara siswa laki-laki dan siswi perempuan dan tidak ada
kelas khusus (kelas unggulan),
pembagiannya dengan undian kelas A,B,C,D,E,F . jadi tidak ada pengelompokan
untuk kelas 1,2,3,4,5. Untuk kelas 6 baru diadakan pembagian kelas unggulan untuk
program pendalaman materi. Yang masing- masing paralel 6 kelas sehingga 180 an
siswa.
c. Penentuan
pembagian kelas
SD
Muhammadiyah Sokonandi terdapat dua unit sekolah yakni SD Muhammadiyah
Sokonandi 1 untuk kelas 1,2,3 dan SD Muhammadiyah Sokonandi II untuk kelas
4,5,6. siswa di SD Muhammadiyah Sokonandi
adalah sekitar 1000 siswa yang mana dalam pendaftarannya telah di
seleksi. Secara kualitas akademik masih standart di bandingkan dengan sekolah
yang tidak menerapkan system seleksi. Tujuan di adakannya dua unit adalah
pertama karena memang untuk tempatnya sendiri disesuaikan untuk siswa SD
Muhammadiyah Sokonandi. Kedua, untuk kelas 1,2,3 lebih dinyamankan dengan
kondisi di SD Muhammadiyah Sokonandi 1 yang mana untuk bangunannya menggunakan
2 lantai sehingga bisa menyesuaikan dengan sikap rasa kekanak-kanakannya dan
lungkungannya pun lebih leluasa. Ketiga, untuk lebih memfokuskan materi
pelajaran bagi kelas 4,5,6, karena kurikulum tahun kemarin saat menggunakan
kurikulum KTSP, yang mana soal dalam Ujian Nasional yang keluar yakni materi
kelas 4,5,6. guru di SD Muhammadiyah Sokonandi terdapat banyak sekali. Terdapat
13 guru Agama, 6 guru penjaskes dan
dalam unit 1 dan unit II guru yang mengajar berbeda semisal guru Agama
SD Muhammadiyah Sokonandi 1 sendiri dan SD Muhammadiyah Sokonandi II juga
sendiri. Jadi terdapat 2 guru di masing2 materi pelajaran di SD Muhammadiyah
Sokonandi.
Pembagian
kelas dengan cara diundi, tetapi kelas 6 itu pebagiannya dengan program materi
khusus. Di SD Sokonanadi dalam setiap kelas atau tingkatan terdapat 6 rampel (
kelas 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 1f) . Jadi di SD muhammadiyah Sokonandi unit dua (2)
ini terdapat 18 kelas.
d. Pembinaan
siswa (meliputi kedisiplinan, pengembangan ekstrakurikuler, bimbingan
konseling)
·
Pembinaan dengan
struktur tersendiri
·
Kedisiplinan di SD
Sokonandi ini dengan penutupan gerbang sekolah pada pukul 06.55 lalu gerbang
dibuka kembali pada pukul 07.35. Kedisiplinan ini jika dilanggar oleh siswa
akan mendapat peringan lisan (jika pelanggaran dilakukan 1 atau 2x), lalu akan
dipanggil oleh kesiswaan (jika pelanggaran dilakukan diketiga kalinya), dan
jika seterusnya akan dipanggil oleh KEPSEK atau di skorsing
·
Dengan konsisten
latihan untuk membuat siswa itu terus berkembang dan bisa mengukir prestasi
dalam ekstrakurikuler yang ditekuni oleh siswa tersebut, karena kebanyakan
ekstrakurikuler yang ditekuni itu menjadi keinginan dari diri siswa itu sendiri
jadi mereka merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti ekstra tersebut.
Ekstrakurikuler yang ada di SD Sokonandi seperti : Tahfid, Tilawah Qur’an,
Qiro’ah, Soko kind band (menyanyi), Drumband, Nasyid, Beladiri, Tapak Suci,
Pandu HW, PKS, Futsal, Robatic, Melukis, Karawitan, Seni Batik, DAPIL dan masih
banyak lagi. Prestasi ekstra yang menonjol menjadi juara yang membanggakan.
·
Di SD Sokonandi ini
tidak ada guru bimbingan konseling, karena di SD Sokonandi ini setiap wali
kelas atau guru itu sudah sebagai guru bimbingan konseling.
·
Kegiatan
ekstrakulikuler yang terdapat di SD Muhammadiyah Sokonandi mengambil pelatih dari guru SD Muhammadiyah
Sokonandi itu sendiri dan dari luar (yang ahli dalam bidangnya). Seperti ekstra
robotic, 3 tahun yang lalu bekerja sama dengan robota akan tetapi 2 tahun ini
mengambil ahli tersendiri yang dikontrak untuk mengelola ekstra robotic
tersebut. Robotic di SD Muhammadiyah
Sokonandi ini telah berjalan selama 4 tahun dan menghasilkan prestasi yang luar
biasa. Dan 2 tahun yang lalu SD Muhammadiyah Sokonandi mengikuti robotic di
kuala lumpur dan mendapatkan medali emas, tahun kemarin ke bandung, dengan
mengirim tujuh anak siswa siswi SD Muhammadiyah Sokonandi. Terdapat sruktur
dalam pengelolaan ekstrakulikuler
tersebut. Yang mana pelaksanaan
ekstrakulikuler di SD Muhammadiyah Sokonandi ini di luar jam sekolah, siswa
siswi pulang dari sekolah adalah jam 2 dan selanjunya sampai jam 4 mengikuti
kegitan ekstrakulikuler atau pembinaan bakat tersebut untuk mengembangkan minat
bakatnya untuk kelas 1,2,3,4,5.
e. Pengembangan
prestasi akademik dan non akademik
Dengan
pembinaan khusus (pembinaan materi untuk mengembangkan prestasi) biasanya di SD Sokonandi ini dilakukan untuk
kelas 6 sejak semester 1. Pengembangan atau pembinaan ini dilakukan 3x
seminggu, lalu dibagi menjadi 8 kelas yang setiap kelas ada 6, 7 sampai 10
siswa. Kelas ini dibagi sesuai dengan kemampuan siswa tersebut (plesement
test). Dan dengan Pengembangan dalam minat bakat siswa tersebut.
1) Pengembangan
prestasi akademik
a. Pembinaan
Khusus
Pembinaan khusus di SD
Muhammadiyah Sokonandi dimulai sejak siswa masuk kelas 6 , mengikuti program
pendalaman materi yang dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu di sekolah. Jadi
setelah sepulang sekolah regular ( jam 02:00), siswa SD Muhammadiyah Sokonandi
kelas 6 mengikuti pembinaan khusus pendalaman materi sampai sore di mulai sejak
semester 1. Di dalam pendalaman matrei inilah SD Muhammadiyah Sokonandi
menerapkan system pembagian kelas menurut prestasi anak agar tidak rancu dalam
mengikuti materi yang di berikan. Penempatan kelas yang dilakukan SD
Muhammadiyah Sokonandi pada kelas 6 dilakukan dengan sistem placement test yang
dilakukan sejak masuk kelas 6. Yang menentukan kelas adalah hasil dari
placement test tersebut. Dari 6 kelas ini di pecah menjadi 18 kelas, jadi
setiap sore terdapat 18 kelas pendalaman materi. Untuk anak yang perlu
penanganan khusus biasannya dalam satu kelas hanya terdapat 6-7 siswa maksimal
10 siswa dengan bimbingan yang ekstra.
2) Pengembangan
prestasi non akademik
a) Dan
Siswa siswi kelas 4 dan 5 lebih difokuskan pada pengembangan minat bakatnya.
b) Pembiasaan
siswa siswi SD Muhammadiyah Sokonandi setiap datang ke sekolah langsung
mengikuti kegiatan sholat dhuha bersama di Aula sekolah
f. Kompetensi
lulusan
g. Prestasi
UAN 3 tahun terakhir
Prestasi
yang diraih oleh SD Muhammadiyah Sokonandi dalam ujian nasional tahun kemarin,
SD Muhammadiyah Sokonandi menempati peringkat ketiga untuk nilai tertinggi
individu di tingkat propinsi. Kemudian nilai rata-rata mendapat peringkat ke
empat dalam tingkat kota. Rata-rata Ujian Nasional 3 tahun terakhir yakni 24,-
yang setiap tahunnya menambah persen nya. SD Muhammadiyah Sokonandi bertahan di
peringkat 5 besar.
·
UAN rata-rata 24,9
(setiap tahun menambah)
·
UAN dalam tingkat Provinsi mendapat peringkat 3
besar
·
UAN dalam tingkat Kota
mendapat peringkat 4 dan 5 besar (rata-rata)
h. Gambaran
distribusi alumni
·
Alumni yang baru lulus
85% masuk di sekolah Negeri dan 15% di sekolah swasta dan lebih memilih ke
pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti: Ngruki, Lirboyo, Gontor
dll.
·
Alumni masih mampu
menjaga prestasi yang dulu mereka bawa dari SD Muhammadiyah Sokonandi
·
Alumni juga banyak yang
masuk di universitas yang membanggakan dan memiliki karir yang baik sehingga
profilnya tidak mengecewakan
·
Untuk alumni SD
Muhammadiyah Sokonandi yang baru sebagian besar yang masuk di SMP unggulan
yakni SMP 5, disana mereka lebih bisa menjaga bahkan meningkatkan prestasi yang
diraihnya di SD Muhammadiyah Sokonandi. Sehingga tercipta alumni yang
berprestasi.
·
Sedangkan Alumni SD Muhammadiyah Sokonandi
yang lama, yang sering berkunjung ke SD Muhammadiyah Sokonandi yakni dari
universitas-universitas. SD Muhammadiyah Sokonandi mengharapkan alumni dari
sekolah ini menghafal Al-Qur’an minimal juz 30.
3.
Manajemen
Sarana dan Prasarana
SD Muhammadiyah Sukonandi
Yogyakarta terdiri dari 2 unit yaitu
unit 1 yang terletak di jalan Kapas dan unit II. Dalam observasi ini kami
terfokus pada Unit II. SD Muhammadiyah Sukonandi ini terdiri dari 4 lantai yang
sedang dalam tahp perbaikan. SD ini menghadap ke utara dengan cat berwarna
hijau cerah. Memasuki pintu masuk utama kita telah disambut dengan poster dan
spanduk yang berisikan selamat datang bagi peserta didik baru. Didalam sekolah
ini terdiri dari 4 lantai dan 4 gedung yang saling berhadapan membentuk kotak
dengan lapangan kecil yang berada ditengahnya sebagai tempat pelaksanaan
upacara bendera. Disetiap lantai tiap gedung digantung papan persegi panjang
yang berisikan slogan, peribahasa atau kalimat motivasi yang membangun minat siswa.
Menurut bapak Cahyono, S.Ag selaku
kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sukonandimenyatakan bahwa SD ini terdiri dari 2
unit. Unit pertama berada di jalan Kapas dan digunakan sebagau gedung kelas 1-3
sedangkan unit II berada tidak jauh dari unit I kirakira 50 meter dari unit I
dan digunakan untk kelas 4-6. Alasan dipisahnya gedung ini setelah ditanyakan
kepada bapak Priyo selaku coordinator Sarana Prasarana menyatakan karena
kurangnya lahan untuk pembangunan gedung baru sehingga dibangunlah gedung unit
II ini.
Dalam observasi yang dilaksanakan
tanggal 20 November 2014 ini, SD ini masih dalam taraf pembangunan sehingga
SarPras yang tersedia belum lengkap. Dalam unit II ini terdiri dari 18 gedung
kelas yaitu kelas 4, 5, dan 6 yang masing-masing tigkatan memilki 6 ruang.
Dalam masing-masing kelas terdapat kipas angin, lampu, white board panjang, air
gallon, papan administrasi almari kursi dan meja. Ruang kelas masih dalam taraf
pembangunan sehingga fasilitas belum sesuai dengan perencanaan. Dalam SD ini
baru ada 2 ruangan kelas yang akan menjadi permodelan untuk hasil akhir dari
pembangunan yaitu kelas 6D dan 6 F. didalam kelas ini sudah ada meja kursi,
almari, air gallon, papan white board, data administrasi kelas, LCD, lampu
dibagian atap yang terdiri dari 6 buah dan papan pengumuman. Sedangkan selain
kelas tersebut masih belum terdapat LCD, papan administrasi dan loker kelas.
Selain ruang kelas, ruang guru ada 2
ruang. Ruang guru pertama di lantai 1 dan ruang guru ke dua di lantai 2. Ruang
kepala sekolah terdapat di lantai 1 yang didalamnya terdapat alat untuk benda
praktik dan kumpulan banak piala.
Banyak
ruangan kosong yang masih dalam taraf perbaikan yang akan direncanakan sebagai
ruang laboratorium computer, internet dengan jejaring web, bahasa yang akan
menjadi 1 ruang dan juga lab IPA. Dilantai 4 akan dibangun lab multimedia yang
sedang dalam taraf pembangunan. Belum ada lapangan Olah raga, hanya terdapat
lapangan kecil untuk upacara bendera sehingga saat pelajaran olah raga
berlangsung siswa diajak ke lapangan noto winatan. Terdapat kantin kejujuran
dilantai II yang bertujuan untuk membangun jiwa jujur bagi siswa.
Disetiap lantai tiap gedung terdapat
kamar mandi yang terletak di setiap pojok ruangan. Untuk kegiatan ekstra
seperti futsal dan renang pihak sekolah menyewa jasa tempat diluar sekolah
seperti lapangan futsal dan kolam renang yang menyewa permanen di hotel. Untuk
ekstra seni karawitan sudah terdapat gamelan hanya saja untuk ruangan masih
dalam taraf pembangunan.
Dalam proses pengadaan sarana prasarana
ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Langkah-langkah yang harus dialkukan
adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan
kepada Kabid sarana Prasarana yaitu bapak Priyo
b. Setelah
memperoleh persetujuan, pengajuan proposal oleh Kabid ke Kepala Sekolah
c. Persetujuan
dari Kepala Sekolah
d. Pencairan
dana oleh Bendahara
Peta konsep proses pengadaan SarPras
Setelah pencairan dana dan
pengadaan Sarpras telah dilaksanakan, langkah selanjutnya yang menjadi sorotan
adalah bagaimana cara pengelolaan dari Sarana Prasarana tersebut. Ketika kami
me;akukan wawancara kepada bapak Priyo selaku Kabid Sarana Prasarana
inventarisasi dari sekolah ini belum ada tapi akan dibentuk tahun depan karena
melihat sekolah masih dalam tahap perbaikan (renovasi). Sedangkan untuk tahap
pemeliharaan ada petugas cleaning servis sebagai petugas control sekolah tiap
harinya dan pelapor apabila ada bangunan yang rusak. Selain itu ada satpam yang
berjumlah 3 orang sebagai petugas pejaga keamanan dan pemelihara alat pada
waktu tiap harinya agar alat yang terdapat disetiap kelas dapat terawat dengan
baik. Jika ada barang yang rusak maka akan diperbaiki terlebih dahulu dengan
melihat jenis dan kualitas barang serta teraf kerusakannya. Jika masih bisa
diperbaiki maka masih bisa digunakan tetapi bila tidak bisa digunakan maka
media tersebut tidak akan digunakan lagi. Jadi tidak ada batasan maksimal
penggunaan alat atau media akan tetapi lebih menekankan terhadap fungsinya jika
masih bisa dipergunakan maka alat tersebut akan masih tetap dipergunakan.
Untuk tahap penghapusan belum ada
jadi masih menekankan pemanfaatan alat, jika masih bisa digunakan maka
digunakan tidak ada pembatasan tahun dalam penggunaan Untuk masalah
pengembangan SarPras modern, Sekolah ini akan mengembangkan tekhnologi berbasis
web yang akan direncanakan mulai beroperasi tahun depan. Dengan tekhnologi ini
siswa tidak akan ketinggalan dengan informasi dari dunia luar dan pengetahuan
siswa tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja melainkan dapat menjelajah
dunia luar dengan aplikasi system web yang dipergunakan.
4.
Manajemen
Tenaga Pendidikan
a. Jumlah dan Kondisi
Tenaga Kependidikan Guru dan non Guru
1. Jumlah
Tenaga Kependidikan Guru dan Non Guru
Sekolah Dasar
Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta memiliki total guru
dengan jumlah 105, dengan komposisi 68 guru ber-SK Yogyakarta dan selebihnya itu
ialah guru yang belum
bersertifiksat, sedangkan untuk karyawan, ada 20 karyawan.
b.
Pola
Rekruetmen Tenaga Kependidikan
Mekanisme
perekrutan dan penerimaan guru
tidak dilakukan oleh institusi itu sendiri tetapi
secara keserikatan dari Muhammadiyah. Misalnya: apabila institusi dibawah naungan Muhammdiyah
membutuhkan tenaga pengajar, misalnya:
ada SD 35 tiap tahun dipastikan ada edaran sekolah tentang dibutuhkannnya
pengajar. Diberitahukan untuk SD MUHAMMADIYAH SOKONANDI 2 YOGYAKARTA
membutuhkan 2 tenaga TI dan 3 teguru PAI. Kemudian diajukan ke pimpinan daerah
Muhammadiyah. Maka pihak institusi tersebut mengajukan permohonan penambahan
tenaga kependidikan dan non-pendidik, kemudian pihak PCM (Pengurus Cabang
Muhammadiyah) mengumumkan melalui media massa seperti web Muhammdiyah, web
institusi terkait, maupun surat kabar. Dari media massa tersebut, para pelamar
diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak PCM, sedangkan
untuk proses selanjutnya para pelamar dinilai oleh pihak oleh untuk mengetahui
cara mengajar, kompetensi yang dimiliki pelamar, dan kualitas dari pelamar
sehingga mutu pendidikan dalam institusi tersebut tidak berubah. Setelah
dilakukan pengecekan tersebut, pihak institusi menentukan pelamar yang lolos
dan tidak, dan untuk selanjutnya di infokan kepihak PCM untuk ditetapkan SK
(Surat Keterangan) diterima sebagai pegawai di tubuh Muhammadiyah.
Setelah
keluar SK maka pelamar dianggap
menjadi GTT (Guru Tidak Tetap) dengan maksud tiap tahun harus diperbaharui GTT
jika tidak memenuhi syarat maka akan diberhentikan. Untuk yang
bersangkutan, didalam proses administrasi harus memiliki nomor baku muhammadiyah
dengan menunjukkan tanda keaktifan di kegiatan muhammadiyah, dilihat melalui
aktifitas di pengurusan
organisasi Muhammadyah baik di tingkat ranting,
cabang, maupun
pusat .
c.
Proses
Penetapan Tenaga Kependidikan
Setelah pelamar mendaftar dan melalui test yang
ditetapkan oleh pihak PCM dan institusi di badan Muhammadiyah dan dinyatakan
sebagai karyawan dalam hal ini Guru Tidak Tetap (GTT), GTT
boleh mengajukan diri untuk menjadi
guru tetap atau dalam istilah Muhammadiyah disebut dengan istilah
Guru Tetap Yayasan (GTY) dengan syarat telah mengabdi selama
3 tahun menjadi GTT. Setelah 3 tahun menjadi GTT, syarat yang dilakukan untuk
mengajukan menjadi Guru tetap / GTY adalah : bukan mengumpulkan berkas-berkas
tetapi melalui tes, keagamaan (mengaji), praktek ibadah (sholat), wawasan ilmu
kemuhammadiyahan, serta melengkapi syarat administrasi., mengikuti test yang
ditetapkan oleh pihak Muhammadiyah dan mengumpulkan berkas perpanjangan SK GTT selama 3 tahun masa bakti.
d.
Pembinaan Karier Tenaga
Kependidikan serta Pemberhentiannya
1.
Pembinaan Karier Tenaga Kependidikan
Pembinaan diberikan kepada guru baik guru tetap maupun
guru honorer dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu tenaga
kependidikan, sehingga mutu pendidikan dari institusi tersebut. Adapun cara
pembinaan tersebut dengan cara mengikut sertakan guru dalam kegiatan diklat,
workshop, study banding, maupun kegiatan lainnya dengan tujuan sama.
2.
Pemberhentian Tenaga Kependidikan
Pemberhentian guru berdasarkan usia yang ditetapkan
oleh PCM, dengan ketentuan ke-efektifan seorang guru menyampaikan materi
pembelajaran, dengan tujun transfer ilmu dan kegiatan mendidik dapat berjalan
lancer.
Sedangkan untuk kasus pelanggaraan ringan, akan
diberikan Surat Peringatan (SP) sampai tiga kali dan lebih dari itu akan
diberhentikan,
Sedangkan pelanggaran berat yang berkaitan dengan
pelanggaran hukum dan norma sosial yang berlaku di masyarakat maka pihak
tersebut akan langsung deberhentikan tanpa menunggu proses pemberian Surat Peringatan
(SP)
e.
Kesejahteraan dan Gaji
Untuk proses pemberian gaji, terdapat perbedaan antara
guru tetap dan guru guru honorer. Dimana gaji untuk guru tetap itu nilainya
penuh sesuai dengan ketentuan pemerintah dan PCM, sedangkan untuk guru honorer
gaji dibayarkan sebagai kompensasi mengajar.
Sedangkan dana untuk penggajian, total untuk menggaji guru dan karyawan bernilai
Rp. 167.000.000,- perbulan, dana tesebut diperoleh dari
biaya SPP yang dibebankan pada siswa sebagai biaya untuk menerima fasilitas yang
diberikan oleh pihak institusi.
Untuk kesejateraan guru, baik guru tetap maupun
honorer akan menerima selain gaji bagi guru tetap dan kompensasi bagi guru
honorer, diberikan pula sembako sebagai apresiasi atas kerja keras mereka, dana
kesejahteraan diambil dari dana jariyah dari wali siswa dengan total 20% dari
total akumulasi dana jariyah yang terkumpul.
f.
Prestasi Pendidik dalam Inovasi Pembelajaran.
1.
Inovasi Pembelajaran 2001 IV V
Depdiknas
2.
Keratifitas mengajar 2002 II V
LIPI
3.
Lomba Keberhasilan Guru dalam
pembelajaran 2002 IV V Depdiknas
4.
Lomba Keberhasilan Guru dalam
pembelajaran 2003 Harapan III V Depdiknas
5.
Sutarto Wasit Terbaik 2004 3 V
KONI DKI
6.
Sugeng S. Lomba Keberhasilan Guru
dalam pembelajaran 2003 Finalis V Depdiknas
7.
Sugeng S. Guru Berprestasi SMP /
MTs 2004 III V Dinas P & K Prop. Jawa Barat
8.
Sugeng S. Guru Teladan 2004 I V
Dinas P & K Kabupaten Sukabumi
9.
Bahar S. Lomba Keberhasilan Guru
dalam pembelajaran 2005 Finalis V JSIT
10. Bahar S.
Lomba Inovasi pembelajaran SMP 2006 III Balitbang Non Depdiknas
11. Bahar S.
Guru Berprestasi SMP 2007 V Dinas P & K Kabupaten
12. Bahar S.
Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2007 Finalis V Depdiknas
13. Bahar S.
Konferensi Guru Indonesia 2006 Pemakalah Terpilih V Sampurna Foundation Provisi
Education
14. Bahar S.
juara III,Lomba Guru Kreatif III se Jawa 2008,diselenggarakan di Semarang
1.
Manajemen
Keuangan
SD Muhammadiyah
Sokonandi pada tahun 2014 mengelola dana keseluruhannya anggaran 4,1 M untuk
satu tahun. Pemasukan SPP dari kelas 1 sampai kelas 6 berbeda – beda. Pemasukan
SPP :
a.
Kelas 1 : Rp 140.000,- / bulan
b.
Kelas 2 : Rp 130.000,- / bulan
c.
Kelas 3 : Rp 130.000,- / bulan
d.
Kelas 4 : Rp 120.000,- / bulan
e.
Kelas 5 : Rp 120.000,- / bulan
f.
Kelas 6 : Rp 110.000,- / bulan
Sumbangan untuk
jariyah (orang tua siswa) adalah ketentuan yang diberikan kepada sekolah sejak
penerimaan siswa baru rata – rata Rp 4.000.000,- yaitu : Rp 140.000,- untuk SPP, pembangunan,
lain – lain untuk operasional seperti seragam sekolah. Registrasi kelas 1
sampai kelas 6 untuk kenaikan kelas seperti daftar ulang biaya operasional
tahunan besarannya Rp 550.000,-. SPP selalu mengalami kenaikan. Untuk jariyah selama
3 tahun terakhir masih sama yaitu Rp 4.000.000,-. Apabila dari jariyah ada 3
penyaluran yaitu :
a.
70% untuk sarana
prasarana pendidikan
b.
20% untuk
peningkatan mutu SDM (bukan untuk gaji) tetapi untuk mensubsidi kegiatan guru
(pelatihan, diklat) pembangunan 1,5 M
c.
10% untuk dana
subsidi silang seperti sosial (masyarakat sekitar dan pimpinan – pimpinan
perserikatan Muhammadiyah.
Untuk gaji guru
biasanya tiap bulannya ditopang SPP kurang lebih Rp 125.000.000,- (1 bulan)
yang digunakan untuk menggaji para guru.
Ada pula dana operasional dari pemerintah seperti :
1.
Dana BOP
2.
Dana BOS
Menerima pula dana
BOS seperti dana BOS Nas (Nasional) sebesar Rp 580.000,- X jumlah siswa (1000
siswa). Sedangkan BOS DA Provinsi sebesar Rp 200.000,- / tahun. Untuk BOS DA
Kota ada 2 macam yaitu :
a.
Khusus penduduk
kota Rp 650.000,- / anak
b.
Apabila bukan asli
penduduk kota hanya mendapat BOS DA Provinsi.
BOS Nas (Nasional)
digunakan untuk dana buku siswa, khususnya kurikulum 2013, pemenuhan sarana dan
prasarana pendidikan (kelas : fasilitas kelas, rehab ringan seperti meja, kursi
dan pembelanjaan rutin. Proses penyusunan
RAPBS yaitu lembaga koordinasi dengan orang pimpinan Muhammadiyah, RAP,
RAB, RAKS, kemudian mengambil blanko supaya tahu pendapatan sekolah. Cara yang
dilakukan sebelumnya adalah pembekalan, mencari di lapangan kemudian
mempresentasikan. Pengawasan langsung dilakukan dari Muhammadiyah, ada lembaga
Muhammadiyah (Tim Audit). Operasional (Tim Keuangan / di luar guru) ada 4 :
1.
Koordinator bendahara
(pendapatan, pengeluaran, dan pembukuan)
2.
Bendahara kasir
3.
Bendahara
pengeluaran
4.
Bendahara dana
sosial
Gaji untuk guru,
bagi guru baru (honorer) mendapat uang transport, GTT (Guru Tidak Tetap)
seperti gaji, tunjangan – tunjangan profesi dan kesejahteraan. Untuk GTY (Guru
Tetap Yayasan) mendapatkan gaji, gajinya pun gaji pokok, tunjangan profesi,
tunjangan keluarga, tunjangan nonfinancial, tunjangan kesehatan, dan BPJS,
tunjangan beras yaitu tiap bulannya 5 Kg.
2.
Manajemen
Hubungan Masyarakat (HUMAS)
a. Kondisi
Humas Sekolah
Kabid Humas SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta adalah bapak Beni Oktiyanto, S.Pd.
Kabid Humas ini mempunyai 8 staff diantaranya: Administrasi, Keuangan, IT Sekolah, Kedinasan, PPDB,
Penyiaran dan iklan, Piket sekolah dan Bazar. Staff
humas mengurusi hal-hal yang bersifat internal atau di dalam sedangkan waka
humas mengurusi hal-hal yang bersifat eksternal atau di luar. Misalnya saja
dalam hubungan dengan pihak luar, kerjasama dengan sekolah lain dan masyarakat.
Adapun
Kondisi Humas SD Sukonandi Muhammadiyah Yogyakarta terjalin cukup baik dari
segi internal maupun eksternal. Selain itu juga efektif, kondusif, dan
komunikatif. Hal tersebut bisa dilihat dari kegiatan yang ada, baik dari segi
internal mapun eksternal seperti dalam kegiatan bakti sosial, kunjungan objek
wisata bagi siswa kelas 6, bazar/pameran dll.
b. Proses
Identifikasi pelibatan masyarakat dalam program sekolah
Berbagai bentuk humas dalam lingkup lembaga pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi bentuk langsung dan tidak langsung.
a. Pelibatan
Langsung
Proses identifikasi pelibatan wali murid dalam program
sekolah di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta adalah dengan mengundang wali murid
untuk sosialisasi tentang kebutuhan sekolah lewat komite sekolah, selain itu
juga pembagian rapot dan program motivasi yang ditujukan untuk wali murid yang
diadakan empat kali dalam satu semester. Sehingga
ada partisipasi aktif dari wali murid dalam usaha untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan maksimal khususnya dalam kaitannya dengan siswa.
Selain
dengan wali murid, pelibatan secara langsung dengan program sekolah adalah
dengan komite sekiolah. Komite sekolah terdiri dari wali murid, pengusaha,
aparat, praktisi hukum dan lain sebaginya.
Semenjak diluncurkannya konsep
menejemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam system managemen sekolah,
Komite sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah.
Kehadiranya tidak hanya sebagai stemples ekolah semata, khususnya dalam upaya
memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh komite sekolah harus
dapat menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan
aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional
dan program pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi
transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyalenggaraan dan pelayanan
pendidikan yang bermutudisekolah.
b. Pelibatan
tidak langsung
Bentuk pelibatan tidak langsung misalnya melalui media cetak seperti
majalah soko dan pamflet, media elektronik seperti iklan, dan media pameran
sekolah.
c. Jenis
program humas yang dilakukan (internal dan eksternal)
Adapun
jenis program humas yang dilakukan di SD Muhammadiyah
Sokonandi Yogyakarta ialah program
internal dan eksternal.
a. Internal
Adapun
program Humas SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta yang berkaitan dalam
sekolah, diantaranya:
1)
Kegiatan
sekolah. Hal Ini
berkaitan dengan Pelayanan Administrasi, Pelayanan keuangan, Pelayanan Tamu
kedinasan, Pelayanan
PPDB dan Piket bapak ibu guru
dan karyawan.
2)
Rapat kegiatan
komite. Hubungannya dengan orang tua siswa dilaksanakan bertujuan:
a.
Untuk rapat
koordinasi pengurus komite (semua yang berkaitan dengan siswa dan wali murid)
b.
Penyampaian
informasi sekolah pada setiap akhir semester sekaligus pada waktu pembagian
Buku laporan Pendidikan.
c.
Penyampaian informasi
khusus kepada orangtua siswa kelas 6 (Enam) antara lain Tentang kegiatan
Widya Wisata, Kegiatan
Pemantapan dalam rangka menghadapi Ujian Akhir Nasional ( UN ), Informasi-informasi
lain tentang UN dan Akhir Tahun.
d.
Pertemuan / silaturahmi
dengan orangtua siswa kelas 1 ( siswa baru )
e.
Informasi-informasi
lain yang dianggap perlu.
f.
Kunjungan Sosial. Kunjungan sosial
diadakan bila orangtua siswa mendapat musibah kematian, bencana alam, pihak
sekolah mengadakan kunjungan dengan memberikan bantuan alakadarnya.
b.
Eksternal
Adapun
Program humas di SD
Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta
yang berhubungan dengan luar sekolah
yaitu:
1)
Kegiatan hubungan
dengan instansi lain. Meliputi:
a)
Hubungan Dinas dengan
Dinas Pendidikan dalam rangka melaporkan kegiatan sekolah, serta hal lain yang bersifat
Dinas.
b)
Hubungan dengan TK
se-wilayah Yogyakarta meliputi
Kerja sama dalam rekruitmen siswa yang akan masuk SD Muhammadiyah Sokonandi dan
Kerja sama dalam pembinaan bakat para siswa dalam bidang olah raga.
c)
Hubungan
dengan Dinas kesehatan. Dilaksanakan
dalam rangka pemeriksaan kesehatan siswa baru kelas 1 dan 2,3,4,5, 6 bila
diperlukan.
2) Kegiatan amal sosial. Dilaksanakan dalam rangka:
a. Menjalin
silaturahmi dan mempererat hubungan kekeluargaan antara anggota keluarga guru
dan karyawan.
b. Kunjungan
ke objek wisata tertentu guna mengurangi rasa lelah dalam melaksanakan tugas
dan penyegaran dalam rangka menghadapi pekerjaan baru atau yang lain mengadakan
gerak jalan santai keluarga
c. Penyampaian
informasi tentang PPDB (penerimaan siswa baru) melalui Spanduk atau media
lainnya.
d.
Bakti sosial kepada
masyarakat misalnya : pada waktu kegiatan keagamaan diadakan QURBAN, Pemberian
Bingkisan kepada Keluarga tidak mampu.
e.
Penyampaian
informasi-informasi lain yang dianggap perlu.
3) Kegiatan pameran/bazaar. Meliputi:
a. Mengadakan
kegiatan pameran / bazar
b. Mekanisme
pemberitaan / informasi yang sistematis kepada masyarakat / pendaftar
d. Pola
hubungan yang dibangun dengan masyarakat
Untuk
menjalin dan menjaga hubungan baik antara pihak sekolah
dengan masyarakat, SD Muhammadiyah Sokonandi
Yogyakarta mengadakan serangkaian
kegiatan, di antaranya:
a. Baksos yang biasanya dilaksanakan pada Hari Raya besar
islam seperti hari raya idul fitri dan idul adha, dan hari-hari nasional.
Dan juga Bakti sosial terhadap para keluarga miskin yang dilaksanakan oleh
siswa kelas 6 (enam) menjelang pelaksanaan UAN ( Ujian Akhir Nasional ).
b.
Mengadakan
pengajian rutinan 1 bulan sekali dengan mengundang wali murid. Selain untuk memberikan wawasan
keagamaan juga sebagai sarana komunikasi dari pihak sekolah terhadap wali murid
mengenai informasi-informasi siswa yang disampaikan oleh guru di SD Sukonandi.
c. Gerak
jalan santai keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari libur dan
diikuti oleh seluruh guru, siswa, dan wali murid.
e. Jejaring
social pendidikan sekolah
Adapun
bentuk jejaring social yang dilaksanakan humas SD Muhammadiyah
Sokonandi Yogyakarta diantaranya adalah memanfaatkan
web sekolah yaitu www.sdmuhsokonandi.sch.id yang memuat berbagai informasi
mengenai sekolah seperti berbagai kegiatan yang dilaksanakan dan juga prestasi-prestasi siswa. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempromosikan keunggulan dan kwalitas
sekolah terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga melalui media massa seperti brosur
dan majalah soko yang diterbitkan oleh SD Sokonandi Muhammadiyah Yogyakarta.
f. Inovasi
khusus program humas
Adapun
salah satu inovasi yang ingin dilakukan dalam bidang humas adalah adanya
penyeleksian bagi para pedagang makanan yang berada diluar lingkungan sekolah.
Dengan cara meneliti setiap makanan yang dijual para pedagang. Hal ini
dilakukan oleh pihak sekolah yang bekerja sama dengan laboratorium. Setelah
terlaksananya penelitian setiap pedagang yang lolos seleksi makanan akan
mendapat tanda ijin untuk berdagang.
Selain
itu inovasi yang sedang
dikembangkan oleh humas di SD Muhammadiyah
Sukonandi Yogyakarta adalah akan meningkatkan hubungan
masyarakat yang lebih baik lagi supaya SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta lebih diminati oleh masyarakat
sehingga mereka memasukkan anaknya di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta, dengan cara merancang trik-trik tertentu. Tetapi kedua inovasi ini sampai sekarang
belum terealisasi.
- Menejemen Layanan Khusus
1)
Perpustakaan
Secara
general, perpustakaan SD Muh SOKONANDI yogyakarta
bisa di kategorikan sebagai perpustakaan yang
maju. Kondisinya nyaman, tempat baca
leseshan yang bersih, penataan bukunya yang rapi, tata letak yang bagus namun
hanya saja proses pembangunan sekolah belum selesai 100%. Namun sebenarnya
dalam buku yang ada diperpustakaan komplit dari buku agama hingga cerita,komik
dan lain sebagainya. Perpustakaan SD Muh SOKONANDI yogyakarta
menyediakan ribuan buku untuk siswa dan siswi SD
Muh SOKONANDI yogyakarta dan kahlayak umum. Tiap judulnya ada beberapa
eksemplar. Untuk buku fiksi, perpustakaan ini mempunyai banyak judul. Sedangkan untuk non-fiksinya ada;
majalah,buku paket,buku pelajaran islam dll. Khusus untuk buku paket,
perpustakaan ini tidak melayani peminjaman akan tetapi hanya bisa di baca di
tempat.
Kondisi
perpustakaan yang telah dilihat. Disini sedang terjadi pembangunan sekolah
dimana kelengkapan sekolah belum lengkap secara keselluruhan. Untuk
perpustakaan sendiri belum dibuat karena ini adalah sekolah baru pindah. Sebab
kondisi siswa yang semakin bertambah banyak.
Di perpustakaan yang disebut dengan
sekolah calon pemimpin sistem perumusan layanannya yaitu terdapat pengurus
perpustakaan yang ditangani oleh penanggung jawab perpustakaan. Adapun yang
mengelola dari perpustakaan itu sendiri yaitu pihak sekolah dan pihak guru.
Siswa diperkenankan meminjam buku hanya durasi waktu 2 hari. Di SD ini layanan
perpustakaan belum begitu lengkap, sebeb baru masa renovasi. Untuk layanan buku
pelajaran juga belum begitu lengkap.
2) Laboratorium
SD Muh SOKONANDI yogyakarta mempunyai
laboratorium komputer namun karena
kondisi bangunan belum ada maka lab komputer belum bisa dipakai bagaimana
semestinya.
Dalam
hal layanan lab computer siswa belum menggunakannya. Dalam hal ini lab belum
tersedianya gedung komputer meski telah ada komputer. Dalam pelajaran komputer
siswa disini membawa laptop sendiri.
3) UKS
(Unit Kesehatan Sekolah)
UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta
menggunakan teknologi komputer untuk database . Hal itu mempermudah kontrol
pasien dan pembuatan laporan, database itu meliputi data pasien, stok obat dan
peralatan. Dokter praktek PKU Yogjakarta di UKS akan memberikan pelayanan bagi
siswa SD Muhammadiyah SOKONANDI setiap
hari senin sampai hari Rabu.
UKS
adalah unit kegiatan siswa ini sangat berguna untuk siswa SD SUKONANDI
Yogyakarta. Sebab dalam hal ini pihak sekolah bekerjasama denga RS. PKU Muh
yogyakarta. Dipaparkan juga oleh pihak sekolah bahwa kerjasama ini sangat
banyak menimbulkan manfaat di SD ataupun di PKU sendiri.
Sarana
dan prasarana kesehatan yang ada di ruang UKS antara lain:
a) 3
Dipan lengkap dengan kasur, sprei, bantal dan sarung bantal
b) 2
Almari obat yang berisi obat-obatan dan perawatan rawat luka lengkap
c) Timbangan
beserta alat pengukur tinggi badan
d) Wastafel
dan kamar mandi
e) Meja
kursi
4) BUMS
BUMS SD Muh SOKONANDI
yogyakarta menggunakan tenaga kerja guru yang dibentuk dari 9 orang guru. Dalam
pelayanan BUMS melayani keseluruhan dari siswa, karyawan, hingga guru itu
sendiri.
Proses pelayanan yang di berikan
a)
UKS
Pelayanan UKS dikoordinir oleh guru UKS
yang dibantu oleh petugas kesehatan, yaitu :
Kegiatan di ruang UKS
Kegiatan yang ada di ruang UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta adalah sebagai berikut :
(1) Pelayanan
kesehatan (rawat luka, mengukur tekanan darah, memberikan obat-obatan ringan.
(2) Penimbangan
BB dan pengukuran TB, LL
(3) Pencatatan
dan pelaporan hasil kegiatan oleh petugas
Administrasi
UKS
Segala kegiatan yang dilaksanakan dalam
UKS ini dicatat dan dibukukan secara tertib dan teratur. Buku-bukuadministrasi
tentang kegiatan UKS ini antara lain :
(1) Buku
pemeriksaan kesehatan
Buku ini berisi tentang nama siswa
beserta keluhan dan obatnya. Buku pemeriksaan kesehatan diisi setiap hari, Namu
siswa yang sakit tidak dicatat semua.
(2) Buku
daftar pasien
Buku daftar pasien berisi tentang daftar
nama pasien yang sakit, kelas dan keterangan untuk minta obat, istirahat atau
pulang.
(3) Buku
daftar absensi siswa sakit
Buku daftar absensi siswa sakit berisi
daftar nama-nama siswa yang sakit setiap bulannya.
(4) Buku
rujukan siswa sakit
Buku ini digunakan jika ada siswa sakit
yang tidak bisa ditangani di UKS SD Muh SOKONANDI
yogyakarta, biasanya siswa dirujuk ke Rumah Sakit PKU Yogyakarta.
(5) Buku
penerimaan barang
Buku ini memuat tentang daftar barang
yang masuk di UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta baik
yang berupa barang yang diterima dari PKU Yogyakarta.
(6) Buku
agenda surat masuk dan surat keluar
Buku agenda surat masuk berisi tentang
surat yang masuk dan surat yang dikeluarkan oleh UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta.
(7) Buku
inventaris UKS
Buku inventaris UKS berisi tentang
daftar barang yang ada di UKS SD Muh SOKONANDI
yogyakarta.
(8) Buku
belanja obat
Buku ini berisi tentang obat yang baru
dibeli beserta stok sebelumnya.
(9) Buku
permintaan surat dokter
Buku permintaan surat dokter berisi
tentang daftar nama anak yang meminta surat dokter, baik surat keterangan sehat
maupun surat keterangan sakit.
(10) Buku
pengukuran TB dan penimbangan BB
Buku ini berisi tentang hasil
penimbangan BB dan pengukuran TB siswa kelas satu yang dilaksanakan setiap 4
bulan sekali.
(11) Buku
laporan kegiatan UKS
Setiap akhir semester dan setiap tengah
semester UKS perlu membuat laporan semua kegiatan yang diadakan oleh UKS.
(12)
Selain di buku,
administrasi kegiatan UKS juga dibuat dalam bentuk agenda kegiatan yang
ditempel di dinding dan juga data yang berupa; program tahunan kegiatan UKS,
struktur organisasi dan alur pengobatan.
Tim
Pelaksana UKS
UKS merupakan tanggung jawab bersama
antara Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatn pemerintah dan Departemen Agama. Di SD Muh SOKONANDI yogyakarta UKS dilaksanakan oleh tim
pelaksana UKS yang ditetapkan dengan surat keputusan kepala sekolah. Tim
pelaksana UKS tersebut terdiri dari Kepala Madrasah, guru dan karyawan beserta
para siswa.
Biaya
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
UKS di SD Muh SOKONANDI yogyakarta diperoleh
dari :
(1) Komite
Sekolah / iuran siswa
Dana
yang diperoleh berasal dari iuran siswa dimana setiap siswa dibebani kas untuk
UKS.
b)
Laboratorium
Laboratorium
memang disediakan untuk siswa akan tetapi proses penggunaannya juga harus
melalui prosedur. Penggunaan laboratorium baik Lab.Ipa maupun Bahasa harus atas
seizin pengelola atau guru bidang studi yang berkenaan. Hal ini dilakukan demi
memaksimalkan dan menghindari penyalagunaan Laboratorium.
c) BUMS
BUMS memang
disediakan untuk para guru juga yang ingin meminjam uang tapi disini juga ada
batasan maksimum. Untuk guru membeli motor maksimal meminjam uang 15 juta.
Tetapi jika untuk umroh maksimal 25 juta.
Inovasi layanan khusus
1.
UKS
UKS
di SD Muh SOKONANDI yogyakarta tidak seperti UKS
pada umumnya yang dijadikan sarana peristirahatan siswa yang sakit di waktu
sekolah, mereka mempuntai tujuan khusus dalam memberdayakan siswanya dalam hal
pengetahuan kesehatan. Mereka ingin meningkatkan kemampuan hidup sehat, derajat
kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat. Cara mewujudkan tujuan
tersebut meliputi:
Trias
UKS:
1) Pendidikan
kesehatan
2) Pelayanan
kesehatan
3) Pembinaan
lingkungan sekolah sehat
1)
Perpustakaan
Perpustakaan
SD Muh SOKONANDI yogyakarta ini juga memberi
jalan terbuka bagi siswanya yang ingin mencoba dan belajar jadi pustakawan.
Contoh setiap siswa di koordinasi menjadi coordinator perpustakaan, yang
tugasnya membantu pustakawan mengurus buku-buku di perpustakaan. Siswa juga
membantu menata kembali buku yang telah dibaca teman-temannya. Hanya saja,
waktu mereka tidak banyak, di perkirakan tidak lebih dari 10% mereka membantu.
Kerena mereka hanya memiliki waktu senggang saat istirahat saja.
2)
Laboratorium
Laboratorium-laboratorium
yang ada di SD Muh SOKONANDI yogyakarta selain
di kelola oleh guru bidang studi, juga dikelola oleh staff ahli. Untuk lab
computer sendiri mempunyai inovasi yaitu memberdayakan siswa-siswinya dalam
pengelolaan web. Selain mengelola web, siswa juga di ajarkan web-design dan
clothing. Dan lebih banyak new tegnologi.
3)
BUMS
BUMS disini makin ditingkatkan
terus menerus setiap tahun untuk meningkatkan kesejehteraan keluarga SD Muh SOKONANDI yogyakarta.
3. Manajemen
Penjaminan Mutu
a. Kondisi
Mutu Sekolah
Kondisi
mutu SD SOKONANDI dapat dikatakan sudah baik. Memenuhi standard an sudah
terakreditasi A oleh DIKPORA Yogyakarta.
b. System
penjaminan mutu yang dilakukan
Sekolah
mempunyai tekhnik kusus untuk mempertahankan mutu. Trik yang digunakan adalah :
Dengan
menerapkan kurikulum nasional.
1. KTSP
( diterapkan untuk kelas 3 dan 6).
Kurikulum 2013 ( diterapkan untuk kelas 1,2,4,dan 5).
2. Menerapkan
progam kusus dari yayasan
muhammadiyah. Seperti kunjungan belajar
pada rumah siswa setiap 2x per semester.
3. Memberikan
tambahan ataupun les untuk siswa kelas 6. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan
siswa agar lebih matang dalam menghadapi ujian nasional. Sekolah memggolongkan
siswa menjadi 2 kelompok. Untuk yang
rata-rata atas di pisahkan dari siswa yang rata-rata nilainya rendah.
Pengelompokan ini dibuat dengan tujuan agar guru dapat menerapkan tekhnik
pambelajaran yang pas, dan guru dapat menerapkan perlakuan yang pas untuk
siswanya.
4. Membentuk
IKWAM (Ikatan wali murit)
Prkumpulan ini sangat bermanfaat
untuk memantau keadaan dan perkembanga siswa. Jadi antara orang tua siswa
dengan guru menjalin komunikasi yang baik.
c. Pengukuran
mutu atau standar yang digunakan
Dengan mengikuti
standar dari dikpora.
d. Mutu
input, proses, output dan outcome sekolah
1. Mutu
input : menyaring secara ketat calon siswa baru yang masuk. Sekolah menyaring
secara ketat calon siswa baru dengan mengacu pada beberapa criteria : kemampuan
baca tulis hitung, kemampuan membaca ikro’, umur minimal 6th dan maksimal 7 th . Seleksi ini dilakukan
agar sekolah dapat menemukan bibit-bibit baru yang berkualitas.
2. Proses
: Dalam kegiatan belajar- mengajar guru
diharuskan kreatif, menggunakan metode yang
variatif. Guru harus membuat latihan , seperti soal yangharus dikerjakan
oleh siswa tiap paginya. Selain itu
pihak sekolah juga melakukan revisi buku pegangan siswa dan buku latihan soal
agar sesuai dengan siswa . Bahasanya agar mudah dimengeti dan dipahami.
3. Output
: Siswa dipersiapkan sematang mungkin untuk menghadapi ujian kelulusan. Siswa
yang sudah lulus pun harus mengantongi bekal , pengalaman berorganisasi, dan
nilai yanf baik untuk melenjutkan study nya.
4. Outcome
: Diadakan perencanaan untuk membuat hak paten
inovasi .
e. Inovasi
pengembangan mutu sekolah
Berbagai
inovasi dilakukan oleh pihak sekolahan agar mutu sekolah tetap terjamin dan
terus meningkat mutunya. Beberapa
inovasi yang dilakukan adalah
1.
Melakukan pelatihan
untuk guruPelatihan pengembangan media pembelajaran guru. Disini guru mendapatkan pelatihan agar
bisa membuat alat peraga pembelajaran .
2.
Guru diharuskan membuat
karya ilmiah untuk meningkatkan mutu pribadi, untuk memenuhi syarat sertifikasi.
3.
Sekolah memberikan pilihan kepada siswa untuk
mengikuti ekstrakurikuler (paduan suara SOKO KID BAND, bela diri, outbond) agar bisa mengembangkan bakat yang dimiliki.
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan siswa tidak stress.
4.
Out bond
Out bond yang
dilaksanakan setiap tahunnya mengajrkan kepada anak agar lebih dekat dengan
alam dan mengenali alam. Hal ini juga mempunyai tujuan agar anak lebih kreatif
dan mandiri.
C.
Analisis
Data Dan Pembahasan
1.
Analisis Strange,
Weakness, Opportunity, and Treat (SWOT)
a.
Kelebihan
(strange)
·
Ruangan kelas yang
cukup nyaman dan fasilitas kelengkapan sekolah yang cukup memadai.
·
Gedung Unit 2 terletak
di tengah perkampungan yang suasananya tidak begitu ramai, hal ini mendukung
kegiatan belajar mengajar agar tidak bising ketika kegiatan pembelajaran.
·
SD Sukonandi sangat
memperhatikan pengembangan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni.
b.
Kekurangan
(weakness)
·
Karena gedung Unit 1
dan 2 terpisah serta semua manajerial dari sistem sekolah berada di unit 1 maka
akan adanya kesulitan untuk berkoordinasi secara langsung.
·
Bangunan gedung unit 2
yang tidak begitu luas dan juga dibangun menjulang ke atas membuat hal ini
sedikit berbahaya untuk anak SD.
·
Karena masih dalam
perbaikan, Sukonandi Unit 2 tidak begitu kondusif keadaannya untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar, karena
suara bising yang ditimbulkan oleh dentuman peralatan tukang.
c.
Peluang
(opportunity)
·
Karena fasilitas dan
kualitas di SD Sukonandi sudah baik, maka SD ini bisa menjadi SD percontohan
untuk SD di Indonesia.
·
Menjadi SD yang dapat
diperhitungkan di Luar negeri, karena ada pengajaran tentang robotik.
d.
Ancaman
(Treat)
·
Karena terlena dengan
pengembangan minat dan bakat siswa, prestasi akademik siswa menjadi
dikesampingkan karena kebanyakan dari prestasi siswa mengarah pada perlombaan
yang bersifat mengarah pada non akademik sedangkan kejuaraan yang bersifat
akademik sangat sedikit.
BAB IV
PENUTUP
A. Saran
Ada beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan untuk pelaksanaan KKL selanjutnya:
1. Lebih
mengoptimalkan acara pembekalan KKL agar mahasiswa memiliki banyak pandangan
ketika terjun di lapangan
2. Penambahan
alokasi waktu observasi di lapangan agar data yang didapatkan bisa maksimal
sehingga tidak terkesan jalan-jalan
3. Sebaiknya
waktu kunjungan disesuaikan saat selesai ujian kampus agar mahasiswa dapat
menyelesaikan laporan dengan leluasa
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. 2012. Metode
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
Buchari Alma. 2008. Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Lexy.
J Moleong. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
LAMPIRAN
“Pengembangan
Minat dan Bakat Siswa “
“Kantin Kejujuran”
“Mading (majalah dinding)”
“Sederet piala dan
prestasi siswa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar