Kamis, 25 Desember 2014

Laporan KKL SD Sokonandi Yogyakarta

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
SD MUHAMMADIYAH SUKONANDI YOGYAKARTA
Oleh:
Kelompok IX
NO.
NAMA MAHASISWA
NIM
PRODI
  1.  
AYU TRISNASARI
123111080
PAI
  1.  
DHIAH WAHYU SAFITRI
123111111
PAI
  1.  
FAATIHAH PUTRI RACHMAWATI
123111146
PAI
  1.  
HIDAYATUL CHASANAH
123111178
PAI
  1.  
ITA MULQONI'AH
123111207
PAI
  1.  
LIA APRILIANI
123111237
PAI
  1.  
MUHAMAD KHOIRUL ANAM
123111270
PAI
  1.  
NIKA AYU NURJANAH
123111304
PAI
  1.  
NURUL HUDA
123111333
PAI
  1.  
ROFIK WIDIAZTUTI
123111365
PAI
  1.  
SITI NURKHOTIMAH
123111396
PAI
  1.  
TYAS SETYA ARYANI
123111430
PAI
  1.  
YUNUS MARYANTO
123111460
PAI
  1.  
MA'SHUM ABDUL MAJID
123121031
PBA
  1.  
TRI HANDOKO
123121063
PBA
  1.  
ANDIKA API ASMARA DITYA
123221027
PBI
  1.  
DENI FITRI WAHYUNINGSIH
123221062
PBI
  1.  
ENI RAHMAWATI
123221092
PBI
  1.  
HERU EVRY YANTO
123221127
PBI
  1.  
KOMAROH NUR UTAMI
123221160
PBI
  1.  
MUHAMAD WAHYUDI
123221191
PBI
  1.  
NUR HASAN
123221224
PBI
  1.  
ROSI NOVITA INDIYANTI
123221260
PBI
  1.  
SYAIFUL ANWAR
123221293
PBI
  1.  
YULIA VAKUSTI RAHMA
123221325
PBI



DPL : Dr. Purwanto, M.Pd
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2014
PENGESAHAN
Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa IAIN Surakarta Tahun 2014/2015 di  SD sukonandi Yojakarta Desa


Disahkan pada : …………………….2014


mengetahui
Pembantu Dekan 1
Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan


Dr. Imam makruf, Mpd.
NIP 19710801 199903 1 003

Dosen pembimbing

 Dr.H Puwanto, Mpd
Nip........




KATA PENGANTAR

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته       
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga laporan KKL ini dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan hasil belajar kami dengan kelompok kami, dan bantuan dari semua pihak terutama panitia KKL, Dosen pembimbing dan kerja sama dari Bp/Ibu SD sukonandi yojakarta. Yang sebagai ladang ilmu bagi kami secara langsung dan nyata kami belajar dari pengalaman bpk ibu guru di sekolah tersebut.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bp/ ibu guru sukonandi, pembimbing kami yang telah memberikan banyak ilmu untuk kami lebih khusus kami berterima kasih kepada:
1.      Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta sebagai fakultas tempat kami belajar yang juga meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan saran kepada kami
2.      Bapak Dr.H Puwanto, Mpd sebagai Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ) kami yang telah membantu terselesainya laporan ini.
3.      Bapak Cahyono Handika, Sag selaku kepala sekolah SD sukonandi unit satu.
4.      Bapak Hadi Nuryanto, Sag selaku kepala sekolah SD sukonandi unit dua.
5.      Ibu Sriningsih Wahyu Pagesti SH selaku kepala bidang kesiswaan SD Sukonandi
6.      Serta seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Laporan yang kami susun bisa kami susun ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu saran, kritik dan masukan sangat kami harapkan dari pembaca yang budiman. Selanjutnya kami hanya bisa menyerahkan segalanya kepada Allah supaya apa yang telah kami tulis ini membawa banyak manfaat baik bagi diri kami sendiri maupun bagi pembaca.
Alhamdulillahi rabil ‘alamin.
والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
Surakarta, 20 november 2014

























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A.    Tujuan Kegiatan................................................................................... 6
B.     Metode Pengumpulan Data.................................................................. 6
BAB II PELAKSANAAN KKL
A.    Profil Lembaga Tempat KKL .............................................................. 8
1. Profil SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta.......................... 8
2. Visi dan Misi SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta............. 13
3. Tujuan SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta........................ 14
B.     Penyajian Data ..................................................................................... 15
C.     Analisis Data dan Pembahasan............................................................. 47
Analisis .......................................................................................... 47
1.      Kelebihan ................................................................................. 47
2.      Kekurangan ............................................................................. 47
3.      Peluang..................................................................................... 48
4.      Hambatan ................................................................................ 48
BAB IV PENUTUP
Saran .................................................................................................... 49
Daftar Pustaka.................................................................................................. 50
Lampiran-lampiran ........................................................................................... 51


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan KKL Jurusan Tarbiyah Dan Bahasa IAIN Surakarta Tahun Akademik 2014/2015 adalah sebagai berikut:
5.      Memberikan pengalaman praktik pengelolaan kelembagaan pendidikan Islam sesuai program studi masing-masing.
6.      Mengembangkan pengetahuan teknis dasar-dasar keprofesian bidang keahlian bidang pendidikan.
7.      Mengetahui sistem manajemen di suatu kelembagaan pendidikan tertentu, sebagai bekal pengetahuan keahlian profesi dalam dunia pendidikan.
8.      Mengembangkan sikap pro aktif dan responsif terhadap pembaharuan bidang pendidikan.

B.     Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
1.      Metode Wawancara atau interview
Metode wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai (Lexy. J Moleong, 2013: 186).

2.      Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara observasi (pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah-masalah yang diselidiki dan dilakukan secara sistematis. (Andi Prastowo, 2012:220)



3.      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta, ijazah, rapor, peraturan perundng-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti (Pohan dalam Andi Prastowo, 2012:226)

























BAB II
PELAKSANAAN KKL

A.    Profil Lembaga Tempat KKL
1.      Profil SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta
Sejarah pendidikan di kota Yogyakarta, tidak bisa lepas dari peran serta Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwahnya melalui jalur pendidikan. Sejak awal pergerakanya, Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan yang konsisten dalam mengembangkan konsep-konsep pendidikan Islam Modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistic, dari rahim pendidikan Islam akan lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya, sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Inilah pendidikan Islam yang berkemajuan yang dipelopori oleh tokoh nasional KH. Ahmad Dahlan, jauh sebelum kiprah Pahlawan Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantoro.
Gerakan pendidikan Muhammadiyah di Yogyakarta pada era 60-an, salah satunya ditandai dengan berdirinya SD Muhammadiyah Sokonandi atas rintisan Bidang Pendidikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Umbulharjo bekerja sama dengan SD Muhammadiyah Bausasran yang sudah terlebih dahulu berdiri.
Di awali dengan membuka pendaftaran siswa baru pada awal tahun 60-an dan Alhamdulillah sekolah baru yang belum resmi berdiri ini mendapat kepercayaan masyarakat untuk pertama kalinya mendidik 7 siswa. Hal ini tidak mengendorkan semangat para tokoh perintis terbukti berbagai strategi ditempuhnya, walaupun pada saat itu SD Muhammadiyah Sokonandi belum memiliki gedung sendiri, proses pembelajaran dijalankan di pagi hari pada sebuah gedung yang dibangun Majelis Pendidikan Dasar Pimpian Pusat Muhammadiyah yang diperuntukan sebagai tempat kuliah mahasiswa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta (sekarang menjadi Universitas Ahmad Dahlan).
Setelah mempersiapkan dengan matang perangkat pendidikan seperti; kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana-prasarana walaupun masih sederhana, proses pembelajaran terus berlangsung, hingga muncul gagasan ‘meminjam’ sebagian siswa kelas VI SD Muhammadiyah Bausasran untuk ditempatkan proses pembelajarannya di rintisan SD Muhammadiyah Sokonandi. Jl. Kapas kawasan Sokonandi, karena Pada saat itu tingkat kelulusan siswa kelas VI Sekolah Dasar menjadi tolok ukur kualitas suatu sekolah.
Alhamdulillah, pada Evaluasi Belajar Tahap Akhir siswa kelas VI yang dititipkan di SD Muhammadiyah Sokonandi Rintisan tersebut berhasil lulus seratus persen. Hasil kelulusan itu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada SD Muhammadiyah Sokonandi. Sehingga pada penerimaan siswa baru tahun pelajaran 1963-1964, SD Muhammadiyah Sokonandi Rintisan mendapat 25 siswa baru kelas 1.
Kemampuan dan kepercayaan diri para tokoh perintis semakin tinggi. Setelah dikaji lebih mendalam, antara realita kelembagaan dan peluang mengembangkan pendidikan Muhammadiyah di kawasan Jalan Sokonandi Kelurahan Semaki Yogyakarta ini, maka pada tanggal 4 Januari 1964 menjadi tonggak bersejarah berdirinya SD Muhammadiyah di kawasan itu dengan diberi nama “Sokonandi” yang diambilkan dari nama Jalan yang membujur sisi barat gedung SDM Sokonandi dari arah Jl. Kusumanegara ke Jl. Gayam.
Dikukuhkan dengan Piagam Pendirian Perguruan Muhammadiyah No. 2886/L-1837/DIY-64/77. Adapun para tokoh perintis berdirinya SD Muhammadiyah Sokonandi sebagai   berikut :
Tokoh pendiri dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Umbulharjo;
1.      Bapak Drs. Ali Warsito
2.      Bapak Wasul Widyopranoto
3.      Bapak Mulyadi
4.      Bapak Hartoyo
5.      Bapak Fadhil
6.      Bapak Jauhari Ismail.
Adapun tokoh perintis pendidikan SDM Sokonandi dari para guru, sebagai berikut:
1.      Bapak Drs. Zundar Wiesman, selaku Kepala Sekolah
2.      Bapak Marsiyo
3.      Bapak Slamet
4.      Bapak Hadi Sutrisno
5.      Bapak Muslimin
6.      Bapak Sutrisno
7.      Ibu Sri Wahyuni

Perjuangan para tokoh pendiri dan perintis ini membuahkan hasil dengan  meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putranya di SD Muhammadiyah Sokonandi, sehingga berkembang menjadi salah satu sekolah dasar yang terkemuka di Yogyakarta, dari awal membimbing hanya 7 siswa hingga sekarang mencapai 1026 siswa.
Alhamdulillah dari tahun ke tahun animo masyarakat untuk menyekolahkan putra/putrinya di SD Muhammadiyah Sokonandi semakin berkembang, maka pada tahun 1976, SD Muhammadiyah Sokonandi menjadi SD Muhammadiyah Sokonandi 1 dan SD Muhammadiyah Sokonandi 2, namun Standar Pengelolaan Pendidikan sama dan terpadu.
Pada tahun yang sama, Muhammadiyah juga mengembangkan sayap dakwah pendidikan  melalui SD Muhammadiyah Sokonandi dengan mendirikan rintisan Sekolah Dasar Muhammadiyah di Wilayah Sapen, untuk melayani kebutuhan pendidikan di daerah itu, dan ini adalah embrio berdirinya SD Muhammadiyah Sapen, dengan para tokoh pendirinya adalah Bapak H. Sutrisno yang merupakan guru SD Muhamamdiyah Sokonandi,  Drs. Marsum, M. Sumarno Djazari Hisham, SH, dan Drs. Kirmadji.
Dari awal berdiri hingga sekarang SD Muhammadiyah Sokonandi telah dipimpin oleh 11 kepala sekolah, baik Sokonandi 1 maupun Sokonandi 2, Adapun sejarah Kepemimpinan SD Muhammadiyah Sokonandi dari awal berdirinya hingga sekarang sebagai berikut:
       
TAHUN
KEPALA
SDM SOKONANDI 1
KETERANGAN
1964 – 1981
Drs. Zundar Wiesman
Era kepemimpinan Beliau merupakan era pembangunan pondasi sejarah pendidikan Sokonandi. Pada era ini nama Sokonandi sudah masuk dalam daftar sekolah unggulan di Yogyakarta karena prestasinya yang membanggakan.
1968 – 1972
Drs. Zundar Wiesman
1972 – 1976
Drs. Zundar Wiesman
1976 – 1980
Drs. Zundar Wiesman



1981 – 1985
Soekarno, Ama.Pd.
Pada era Pak Karno, pengembangan pendidikan juga dilakukan melalui jalur music/seni.
1985 – 1989
Soekarno, Ama.Pd.
1989 - 1991
Soekarno, Ama.Pd.
1991 – 1995
Hadi Sutrisno, Ama.Pd. (YMT)
1995 – 1998
Drs. Irsyad Haryanto

1998 – 2009
Drs. H. Suwardi

2002 – 2006
Drs. H. Suwardi
2006 – 2009
Drs. H. Suwardi
2009 – 2012
Arif Rahman Hakim, S.Ag
2012 - skrg
Cahyono,S.Ag

TAHUN
KEPALA
SDM SOKONANDI 2
KETERANGAN
1976 – 1980
Drs. Zundar Wiesman (PLH)

1980 – 1984
Soekarno, Ama.Pd. (PLH)

1984 – 1988
Soekarno, Ama.Pd. (PLH)

1988 – 1992
Soekarno, Ama.Pd. (PLH)

1992 – 1995
Hadi Sutrisno, Ama.Pd. (YMT)

1995 – 1996
Muslimin, Ama.Pd. (PLH)

1996 – 2000
Drs. Kuswandi

2002 – 2006
Drs. Madiyono

2006 – 2009
Arif Rahman Hakim, S.Ag.

2009 – 2012
Arif Rahman Hakim, S.Ag. (PLH)

2012 – skrg
Hadi Nuryanto,S.Ag.




Dalam perjalanan sejarah panjangnya,  Sokonandi juga tidak lepas dari pasang surut dan problematika yang dialaminya, namun segala problem tersebut dapat diatasi walau dengan susah payah, misalnya pada era 2003 hingga 2006 Sokonandi harus meminjam ruang kelas di SD Negeri Pandeyan karena kekurangan ruang pembelajaran di Sokonandi Jl. Kapas. Hal ini juga menimbulkan problem tersendiri di kalangan orang tua siswa tidak sedikit yang tidak menyetujui kebijakan ini, namun proses pendidikan harus tetap berjalan.
Hingga 27 Mei tahun 2006 terjadi gempa dahsyat di DIY, yang meluluh lantahkan Bantul dan sebagian Kota Yogyakarta dan salah satu bangunan sekolah yang runtuh adalah SD Muhammadiyah Sokonandi di Pandeyan. Dampak dari gempa ini menambah lengkap problem pendidikan yang ada di Sokonandi, karena dengan penuh keterpaksaan proses pembelajaran dibuat bergantian, ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang, agar semua dapat melaksanakan proses pembelajaran.
Namun dibalik problematika ini terkandung hikmah yang besar, yaitu terbangunnya Gedung 3 lantai yang menempati tanah seluas 1824 M2 di wilayah Kelurahan Gunungketur Pakualaman, yang kemudian menjadi SD Muhammadiyah Sokonandi Unit 2, Walaupun proses pembangunan gedung ini masih menyisakan problem finansial sekolah hingga era sekarang ini, namun patut kita syukuri dan kita banggakan karena jika gedung ini sempurna, Muhammadiyah dan Sokonandi akan memiliki aset gedung yang megah dengan fasilitas pembelajaran memadahi.
2.      Visi Dan Misi MTsN YOGYAKARTA 1 
a.       VISI
Terwujudnya Generasi Islam yang Sebenar-benarnya, Unggul dalam Ipteks, Kreatif dan Peduli Lingkungan.
b.        MISI
1.      Mendidik siswa beraqidah kuat, rajin beribadah, fasih membaca al-Quran, berakhlak mulia dan peduli sesama, dalam rangka mewujudkan misi dakwah Muhammadiyah.
2.      Mendidik dan melatih siswa memiliki komtensi pdalam bidang ilmu pengetahuan teknologi dan seni/ IPTEKS, bahasa dan Olahraga
3.      Mendidik dan melatih siswa mampu berfikir dan berkarya.
4.      Membiasakan siswa melaksanakan kebersihan, keindahan, kesehatan, kedisiplinan dan kejujuran
c.        Tujuan MTs N  Yogyakarta 1
Menjadi Lembaga Pendidikan Muhammadiyah yang kuat dan mandiri untuk mewujudkan Misi Muhammadiyah dalam Dakwah, Kaderisasi serta Mencerdaskan Kehidupan Umat dan Bangsa.
B.     Penyajian Data
1.    Manajemen Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Di setiap lembaga pendidikan mempunyai bidang-bidang yang bertugas untuk mensukseskan rencana pendidikan diantaranya bidang kurikulum. Di dalam bidang kurikulum ini mengatasi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Bidang kurikulum di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta ini mempunyai bidang kurikulum yang di pimpin oleh ibu Kristina Widiastuti, S.Pd.
a.      Kurikulum yang Digunakan
Kurikulum yang digunakan di SD Muhammadiyah Sukonandi ini menggunakan tiga kurikulum diantaranya:
1.      Kurikulum nasional yang berasal dari kemendikbud
2.      Kurikulum Muhamadiyah yang berasal dari dikdasmen
3.      Kurikulum program plus, kurikulum ini khusus satu kecamatan di SD sekecamatan umbulharjo ada sekitar 6 SD..
·         Kurikulum nasional disini terdiri dari
1.      Pendidikan kewarganegaraan
2.      Bahasa Indonesia
3.      Matematika
4.      Ilmu pengetahuan alam
5.      Ilmu pengetahuan social
6.      Dll
·         Kurikulum muhamadiyah disini terdiri dari
1.      Aqidah
2.      Fiqh-ibadah
3.      Muamalah
4.      Al-Qur’an
5.      Hadis
6.      Tarikh
7.      Kemuhamadiyahan
·         Kurikulum program plus
1.      Qiroah
2.      Kitabah
3.      Tahsinul Qur’an
4.      Tahfidul Qur’an
5.      Tarjamatul Qur’an
6.      Adabul yaumiyah
Selain itu, di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta sudah menggunakan kurikulum 201. Kurikulum 2013 sudah direlisasikan atau dijalankan di kelas 1,2,4, dan 5. Hal ini dikarenakan dari pusat panduannya baru kelas 1,2,4 dan 5. Untuk yang kelas 3 dan 6 belum ada buku panduannya. Mulai tahun depan baru semua kelas akan menerapkan kurikulum 2013.
b.      Sistem Pengeloalaan Kurikulum
Dalam system pengelolaan kurikulum di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta ini dengan adanya pelatihan dimana sekolah di undang dan diberi pelatihan selama satu minggu tentang kurikulum. Dan di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta dijadikan contoh sekolah yang menerapkan kurikulum 2013.
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, guru tidak masalah, karena tipe anak di SD Muhamadiyah sukonandi aktif-aktif, sesuai yang diharapkan dalam kurikulum 2013 anak dituntut untuk aktif dan pembelajaran berpusat pada siswa.
Kesulitan yang dialami berupa system penilaian dan evaluasi, Guru mengalami kesulitan dan dalam kurikulum 2013 penilaian setiap KD. Untuk mencapai kurikulum yang diinginkan setiap pagi anak diberi sarapan soal untuk dikerjakan sesuai dengan indicator. Selain itu, untuk mencapai kurikulum 2013 diadakan pula pendalaman atau les yang digunakan untuk anak-anak yang nilainya kurang. Untuk kelas 6 diadakan program kunjunagn belajar, yaitu dengan guru mendatangi murid belajar di rumah.
c.       Pengembangan Tugas dan Beban Mengajar Guru
Pembagian tugas guru dilakukan di awal tahun pelajaran, di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta beban kerja guru 24 jam /minggu, namun kebanyakan guru beban mengajar mencapai 28 jam/minggu. Hal ini dikarenakan jumlah siswa di SD Muhamadiyah Sukonandi ini banyak dan mencapai 36 kelas.
d.      Inovasi dan Pengembangan PBM
Inovasi dan pengembangan PBM di SD Sukonandi Yogyakarta, disini guru diberi hak untuk inovasi dalam mengajar, baik metode, media yang digunakan, dll. Selain itu juga diadakan:
1.      Dalam rencana pengembangan PBM, guru di SD Muhamadiyah Sukonandi Yogyakarta melakukan pelatihan rektora tentang media pembelajaran lewat IT
2.      Pengembangan diri guru bagaimana guru berpenampilan baik, ramah terhadap nak
3.      Di semester dua akan diadakan pelatihan karya ilmiah, bekerjasama dengan LKMD
4.      Guru di SD Sukonandi Yogyakarta menjuarai alat peraga IPA
5.      Siswa di SD Sukonandi Yogyakarta menjuarai lomba robotic di Malaysia
Selain itu disetiap kelas dibentuk KKG, sehingga ada masalah apa tiap KKG Kelas dapat menghubungi bagian kurikulum. KKG ini bertanggungjawab terhadap kelas yang di embannya.
e.       Sistem Evaluasi/Penilaian
System evaluasi yang digunakan tergantung kurikulum yang digunakan, dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific, setiap KD dievaluasi. Selain itu evaluasi dilakukan dengan supervise oleh kepala sekolah, dan di tanggal 29 November ini aka nada monitoring. Untuk penilaian diperoleh dari nilai UTS dan UAS yang dilakukan oleh para siswa.
2.    Manajemen Kesiswaan
a.      Kondisi saat ini (kuantitas dan  kualitas)
·         Kualitas   :
SD Muhammadiyah Sokonandi berorientasi pada kualitas, baik akademik maupun non akademik. Sekolah memberikan program unggulan yang ditawarkan, sehingga bakat siswa di kembangkan sesuai kemampuan masing-masing. Berikut beberapa program yang di tawarkan oleh sekolah:
a.       Program Bakat Istimewa seni
Program yang diberikan kepada siswa yang memiliki bakat dan talenta di bidang seni
b.      Progam Tahfidzul Qur’an
Program yang diberikan kepada siswa yang memiliki keinginan dan bakat untuk mengembangkan kemampuan di bidang tahfidz dan tahsin Al-Qur’an.
Indikator kualitas siswa di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta adalah
a.       Siswa memiliki Aqidah yang Kuat.
b.      Siswa berkepribadian luhur/akhlaqul karimah.
c.       Siswa mampu berwudhu/bersuci secara baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW yang tertuang dalam Himpunan Putusan Tarjih.
d.      Siswa memiliki kesadaran untuk selalu mendirikan Sholat 5 waktu dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW yang tertuang dalam Himpunan Putusan Tarjih.
e.       Siswa mencintai dan mampu membaca al-Qur’an dengan fasih.
f.       Siswa mencintai, meneladani dan mengidolakan Rosulullah SAW.
g.      Siswa mengenal dan mencintai Persyarikatan, Bangsa, Ummat (sosial masyarakat)  dan kebudayaannya.
h.      Siswa dapat lulus dan naik kelas dengan nilai di atas KKM  dalam mengikuti standar penilaian pendidikan; Tugas/Latihan, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, Ulangan Kenaikan Kelas, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional/UN.
i.        Siswa memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan, bahasa, ketrampilan dan seni budaya  untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
j.        Siswa  kuat, sehat jasmani dan rohani.
k.      Siswa kreatif, terampil, dan dapat mengembangkan diri secara terus menerus.
l.        Siswa dapat meraih prestasi tinggi dalam berbagai event lomba  baik bidang akademik maupun minat bakat.
m.    Siswa dapat mencintai dan turut menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan hijau.
·         Kuantitas :
SD Muhammadiyah Sokonandi terdapat dua unit sekolah yakni SD Muhammadiyah Sokonandi 1 untuk kelas 1,2,3 dan SD Muhammadiyah Sokonandi II untuk kelas 4,5,6. siswa di SD Muhammadiyah Sokonandi  adalah sekitar 1000 siswa.
Jumlah siswa tiap kelas adalah 30 siswa, hal ini ditujukan karena agar siswa nyaman untuk belajar dan suasana belajar menjadi kondusif karena jumlah siswa tidak terlalu banyak. Setiap tingkatan ada 6 kelas yaitu kelas A,B,C,D,E dan F. Jadi jumlah siswa keseluruhan sekitar 1080 siswa.
Berikut adalah daya tampung sekolah:
a.       Unit I: Kelas 1 (A-F)        @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Kelas 2 (A-F)        @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Kelas 3 (A-F)        @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
                        Total siswa Unit I                                            = 540 siswa
b.      Unit II: Kelas 4 (A-F)       @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Kelas 5 (A-F)        @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
Kelas 6 (A-F)        @ 30 siswa x 6 = 180 siswa
                        Total siswa Unit II                                           = 540 siswa
b.      Sistem Rekruitmen siswa baru/ manajemen pemasaran
Sistem Rekruetmen siswa baru / manajemen pemasaran (proses sosialisasi, pendaftaran, syarat, seleksi, rasio penerimaan siswa)
·         Dengan adanya brosur yang berisikan profil SD Muhammadiyah Sokonandi
·         Akomodir prestasi khusus (adanya beasiswa murid yang berprestasi dengan mencari bakat anak tersebut, seperti : menyanyi, menari, melukis)
·         Pendaftaran dengan sistem inden ( semester 1 sudah ada titipan pendaftaran) dan tetap ada pembukaan pendaftaran secara resmi
·         Syaratnya dengan standar test masuk, seperti : membaca, menulis, menghitung, dan membaca Al-Qur’an.
·         Test akademik (hafalan, membaca Al-Qur’an)
·         Siswa yang diterima kurang lebih sebanyak 200 siswa, dan dalam proses penerimaaan itu tetap ada siswa yang ditolak. Lalu setelah itu dibagi lagi menjadi 30 siswa dalam setiap kelas.

1)      Proses Sosialisasi
Untuk mengenalkan sekolah ke masyarakat luas, yaitu dengan menggunakan brosur. Juga media internet sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang hendak mendaftarkan anaknya ke SD Muhammadiyah Sokonandi.
Sedangkan bersosialisasi dengan masyarakat setempat, sekolah membentuk  suatu program yaitu community building atau pemberdayaan masyarakat. Sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara sekolah dengan warga. Yang mengisi warung sekolah (kantin) di dahulukan dari warga Sokonandi sekaligus untuk mendukung perekonomian warga. Sebagai timbal balik, sekolah mendata anak yang usia sekolah dasar untuk di sekolah kan di SD Muhammadiyah Sokonandi. Bagi siswa yang kurang mampu akan mendapatkan kompensasi.
Sosialisasi dari penerimaan siswabaru di sekolah ini juga tidak sulit karena sebagian besar calon pendaftar adalah saudara atau kerabat dari siswa di sekolah ini yang mayoritas adalah dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah keatas.
2)      Pendaftaran
Waktu pendaftaran, pengambilan formulir di mulai tanggal 13 januari 2014. Di layani setiap hari pada jam kerja : Senin- jum’at pukul 07.00 wib -13.30 wib. Cara Pendaftaran :
-          Mengisi formulir pendaftaran yang dapat di peroleh di SD Muhamadiyah Sokonandi
-          Mengembalikan formulir dengan dilampiri:
·           Satu lembar foto copy akta kelahiran dan menunjukan aslinya
·           Surat keterangan LULUS dari TK (menyusul)
Sedikit berbeda dengan sekolah sederajat yang membatasi usia pertama masuk sekolah yakni tujuh tahun sebagai syarat usia masuk Sekolah Dasar. Namun, di SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta, sekolah ini menerima pesrta didik baru dengan usia minimal enam tahun dan dengan waiting system dimana calon peserta didik tersebut sudah mendaftar satu tahun atau satu semester sebelum resmi dibukannya penerimaan siswa baru, pendaftaran di tutup setelah kuotanya sudah terpenuhi. Dengan track record dari output sekolah ini dan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lulusan di sekolah ini maka dalam penerimaan siswa baru di sekolah ini diberlakukan tes masuk yang tidak disyaratkan di sekolah lain yang sederajat.
3)      Seleksi
Siswa-siswi yang latar belakangnya dari keluarga kurang mampu, di akomodasikan bagi yang mempunyai prestasi khusus, yakni diadakan perlombaan. Untuk  siswa-siswi yang berprestasi dalam perlombaan tersebut bisa masuk di SD Muhammadiyah Sokonandi. Adapun perlombaan yang sering diadakan adalah kompetisi pencarian bakat-bakat unik seperti menyanyi, menari, melukis dll. System rekruetmen siswa baru di SD Muhammadiyah Sokonandi menggunakan tes akademik yakni membaca, menulis, menghitung, baca qur’an, hafalan dll.
4)      Rasio Penerimaan
Jumlah Dalam pembagian kelas, akhir-akhir tahun ini sering mengecilkan jumlah siswa dalam kelas, yang biasanya terdiri dari 35 lebih  siswa di minimalisasikan menjadi tiap kelas maksimal 30 siswa, berlaku untuk kelas 1,2,3. Siswa siswi yang mendaftar di SD Muhammadiyah Sokonandi setiap tahunnya sekitar 200 pendaftar. Dalam satu kelas disesuaikan jumlah antara siswa laki-laki dan siswi perempuan dan tidak ada kelas khusus  (kelas unggulan), pembagiannya dengan undian kelas A,B,C,D,E,F . jadi tidak ada pengelompokan untuk kelas 1,2,3,4,5. Untuk kelas 6 baru diadakan pembagian kelas unggulan untuk program pendalaman materi. Yang masing- masing paralel 6 kelas sehingga 180 an siswa.
c.       Penentuan pembagian kelas
SD Muhammadiyah Sokonandi terdapat dua unit sekolah yakni SD Muhammadiyah Sokonandi 1 untuk kelas 1,2,3 dan SD Muhammadiyah Sokonandi II untuk kelas 4,5,6. siswa di SD Muhammadiyah Sokonandi  adalah sekitar 1000 siswa yang mana dalam pendaftarannya telah di seleksi. Secara kualitas akademik masih standart di bandingkan dengan sekolah yang tidak menerapkan system seleksi. Tujuan di adakannya dua unit adalah pertama karena memang untuk tempatnya sendiri disesuaikan untuk siswa SD Muhammadiyah Sokonandi. Kedua, untuk kelas 1,2,3 lebih dinyamankan dengan kondisi di SD Muhammadiyah Sokonandi 1 yang mana untuk bangunannya menggunakan 2 lantai sehingga bisa menyesuaikan dengan sikap rasa kekanak-kanakannya dan lungkungannya pun lebih leluasa. Ketiga, untuk lebih memfokuskan materi pelajaran bagi kelas 4,5,6, karena kurikulum tahun kemarin saat menggunakan kurikulum KTSP, yang mana soal dalam Ujian Nasional yang keluar yakni materi kelas 4,5,6. guru di SD Muhammadiyah Sokonandi terdapat banyak sekali. Terdapat 13 guru Agama, 6 guru penjaskes dan  dalam unit 1 dan unit II guru yang mengajar berbeda semisal guru Agama SD Muhammadiyah Sokonandi 1 sendiri dan SD Muhammadiyah Sokonandi II juga sendiri. Jadi terdapat 2 guru di masing2 materi pelajaran di SD Muhammadiyah Sokonandi.
Pembagian kelas dengan cara diundi, tetapi kelas 6 itu pebagiannya dengan program materi khusus. Di SD Sokonanadi dalam setiap kelas atau tingkatan terdapat 6 rampel ( kelas 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 1f) . Jadi di SD muhammadiyah Sokonandi unit dua (2) ini terdapat 18 kelas.
d.      Pembinaan siswa (meliputi kedisiplinan, pengembangan ekstrakurikuler, bimbingan konseling)
·         Pembinaan dengan struktur tersendiri
·         Kedisiplinan di SD Sokonandi ini dengan penutupan gerbang sekolah pada pukul 06.55 lalu gerbang dibuka kembali pada pukul 07.35. Kedisiplinan ini jika dilanggar oleh siswa akan mendapat peringan lisan (jika pelanggaran dilakukan 1 atau 2x), lalu akan dipanggil oleh kesiswaan (jika pelanggaran dilakukan diketiga kalinya), dan jika seterusnya akan dipanggil oleh KEPSEK atau di skorsing
·         Dengan konsisten latihan untuk membuat siswa itu terus berkembang dan bisa mengukir prestasi dalam ekstrakurikuler yang ditekuni oleh siswa tersebut, karena kebanyakan ekstrakurikuler yang ditekuni itu menjadi keinginan dari diri siswa itu sendiri jadi mereka merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti ekstra tersebut. Ekstrakurikuler yang ada di SD Sokonandi seperti : Tahfid, Tilawah Qur’an, Qiro’ah, Soko kind band (menyanyi), Drumband, Nasyid, Beladiri, Tapak Suci, Pandu HW, PKS, Futsal, Robatic, Melukis, Karawitan, Seni Batik, DAPIL dan masih banyak lagi. Prestasi ekstra yang menonjol menjadi juara yang membanggakan.
·         Di SD Sokonandi ini tidak ada guru bimbingan konseling, karena di SD Sokonandi ini setiap wali kelas atau guru itu sudah sebagai guru bimbingan konseling.
·         Kegiatan ekstrakulikuler yang terdapat di SD Muhammadiyah Sokonandi  mengambil pelatih dari guru SD Muhammadiyah Sokonandi itu sendiri dan dari luar (yang ahli dalam bidangnya). Seperti ekstra robotic, 3 tahun yang lalu bekerja sama dengan robota akan tetapi 2 tahun ini mengambil ahli tersendiri yang dikontrak untuk mengelola ekstra robotic tersebut.  Robotic di SD Muhammadiyah Sokonandi ini telah berjalan selama 4 tahun dan menghasilkan prestasi yang luar biasa. Dan 2 tahun yang lalu SD Muhammadiyah Sokonandi mengikuti robotic di kuala lumpur dan mendapatkan medali emas, tahun kemarin ke bandung, dengan mengirim tujuh anak siswa siswi SD Muhammadiyah Sokonandi. Terdapat sruktur dalam pengelolaan ekstrakulikuler  tersebut.  Yang mana pelaksanaan ekstrakulikuler di SD Muhammadiyah Sokonandi ini di luar jam sekolah, siswa siswi pulang dari sekolah adalah jam 2 dan selanjunya sampai jam 4 mengikuti kegitan ekstrakulikuler atau pembinaan bakat tersebut untuk mengembangkan minat bakatnya untuk kelas 1,2,3,4,5.
e.       Pengembangan prestasi akademik dan non akademik
Dengan pembinaan khusus (pembinaan materi untuk mengembangkan prestasi)  biasanya di SD Sokonandi ini dilakukan untuk kelas 6 sejak semester 1. Pengembangan atau pembinaan ini dilakukan 3x seminggu, lalu dibagi menjadi 8 kelas yang setiap kelas ada 6, 7 sampai 10 siswa. Kelas ini dibagi sesuai dengan kemampuan siswa tersebut (plesement test). Dan dengan Pengembangan dalam minat bakat siswa tersebut.
1)      Pengembangan prestasi akademik
a.      Pembinaan Khusus
Pembinaan khusus di SD Muhammadiyah Sokonandi dimulai sejak siswa masuk kelas 6 , mengikuti program pendalaman materi yang dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu di sekolah. Jadi setelah sepulang sekolah regular ( jam 02:00), siswa SD Muhammadiyah Sokonandi kelas 6 mengikuti pembinaan khusus pendalaman materi sampai sore di mulai sejak semester 1. Di dalam pendalaman matrei inilah SD Muhammadiyah Sokonandi menerapkan system pembagian kelas menurut prestasi anak agar tidak rancu dalam mengikuti materi yang di berikan. Penempatan kelas yang dilakukan SD Muhammadiyah Sokonandi pada kelas 6 dilakukan dengan sistem placement test yang dilakukan sejak masuk kelas 6. Yang menentukan kelas adalah hasil dari placement test tersebut. Dari 6 kelas ini di pecah menjadi 18 kelas, jadi setiap sore terdapat 18 kelas pendalaman materi. Untuk anak yang perlu penanganan khusus biasannya dalam satu kelas hanya terdapat 6-7 siswa maksimal 10 siswa dengan bimbingan yang ekstra.
2)      Pengembangan prestasi non akademik
a)      Dan Siswa siswi kelas 4 dan 5 lebih difokuskan pada pengembangan minat bakatnya.
b)     Pembiasaan siswa siswi SD Muhammadiyah Sokonandi setiap datang ke sekolah langsung mengikuti kegiatan sholat dhuha bersama di Aula sekolah
f.       Kompetensi lulusan

g.      Prestasi UAN 3 tahun terakhir
Prestasi yang diraih oleh SD Muhammadiyah Sokonandi dalam ujian nasional tahun kemarin, SD Muhammadiyah Sokonandi menempati peringkat ketiga untuk nilai tertinggi individu di tingkat propinsi. Kemudian nilai rata-rata mendapat peringkat ke empat dalam tingkat kota. Rata-rata Ujian Nasional 3 tahun terakhir yakni 24,- yang setiap tahunnya menambah persen nya. SD Muhammadiyah Sokonandi bertahan di peringkat 5 besar.
·         UAN rata-rata 24,9 (setiap tahun menambah)
·         UAN  dalam tingkat Provinsi mendapat peringkat 3 besar
·         UAN dalam tingkat Kota mendapat peringkat 4 dan 5 besar (rata-rata)
h.      Gambaran distribusi alumni
·         Alumni yang baru lulus 85% masuk di sekolah Negeri dan 15% di sekolah swasta dan lebih memilih ke pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti: Ngruki, Lirboyo, Gontor dll.
·         Alumni masih mampu menjaga prestasi yang dulu mereka bawa dari SD Muhammadiyah Sokonandi
·         Alumni juga banyak yang masuk di universitas yang membanggakan dan memiliki karir yang baik sehingga profilnya tidak mengecewakan
·         Untuk alumni SD Muhammadiyah Sokonandi yang baru sebagian besar yang masuk di SMP unggulan yakni SMP 5, disana mereka lebih bisa menjaga bahkan meningkatkan prestasi yang diraihnya di SD Muhammadiyah Sokonandi. Sehingga tercipta alumni yang berprestasi.
·          Sedangkan Alumni SD Muhammadiyah Sokonandi yang lama, yang sering berkunjung ke SD Muhammadiyah Sokonandi yakni dari universitas-universitas. SD Muhammadiyah Sokonandi mengharapkan alumni dari sekolah ini menghafal Al-Qur’an minimal juz 30.
3.    Manajemen Sarana dan Prasarana
SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta  terdiri dari 2 unit yaitu unit 1 yang terletak di jalan Kapas dan unit II. Dalam observasi ini kami terfokus pada Unit II. SD Muhammadiyah Sukonandi ini terdiri dari 4 lantai yang sedang dalam tahp perbaikan. SD ini menghadap ke utara dengan cat berwarna hijau cerah. Memasuki pintu masuk utama kita telah disambut dengan poster dan spanduk yang berisikan selamat datang bagi peserta didik baru. Didalam sekolah ini terdiri dari 4 lantai dan 4 gedung yang saling berhadapan membentuk kotak dengan lapangan kecil yang berada ditengahnya sebagai tempat pelaksanaan upacara bendera. Disetiap lantai tiap gedung digantung papan persegi panjang yang berisikan slogan, peribahasa atau kalimat motivasi yang membangun minat siswa.
Menurut bapak Cahyono, S.Ag selaku kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sukonandimenyatakan bahwa SD ini terdiri dari 2 unit. Unit pertama berada di jalan Kapas dan digunakan sebagau gedung kelas 1-3 sedangkan unit II berada tidak jauh dari unit I kirakira 50 meter dari unit I dan digunakan untk kelas 4-6. Alasan dipisahnya gedung ini setelah ditanyakan kepada bapak Priyo selaku coordinator Sarana Prasarana menyatakan karena kurangnya lahan untuk pembangunan gedung baru sehingga dibangunlah gedung unit II ini.
Dalam observasi yang dilaksanakan tanggal 20 November 2014 ini, SD ini masih dalam taraf pembangunan sehingga SarPras yang tersedia belum lengkap. Dalam unit II ini terdiri dari 18 gedung kelas yaitu kelas 4, 5, dan 6 yang masing-masing tigkatan memilki 6 ruang. Dalam masing-masing kelas terdapat kipas angin, lampu, white board panjang, air gallon, papan administrasi almari kursi dan meja. Ruang kelas masih dalam taraf pembangunan sehingga fasilitas belum sesuai dengan perencanaan. Dalam SD ini baru ada 2 ruangan kelas yang akan menjadi permodelan untuk hasil akhir dari pembangunan yaitu kelas 6D dan 6 F. didalam kelas ini sudah ada meja kursi, almari, air gallon, papan white board, data administrasi kelas, LCD, lampu dibagian atap yang terdiri dari 6 buah dan papan pengumuman. Sedangkan selain kelas tersebut masih belum terdapat LCD, papan administrasi dan loker kelas.
Selain ruang kelas, ruang guru ada 2 ruang. Ruang guru pertama di lantai 1 dan ruang guru ke dua di lantai 2. Ruang kepala sekolah terdapat di lantai 1 yang didalamnya terdapat alat untuk benda praktik dan kumpulan banak piala.
Banyak ruangan kosong yang masih dalam taraf perbaikan yang akan direncanakan sebagai ruang laboratorium computer, internet dengan jejaring web, bahasa yang akan menjadi 1 ruang dan juga lab IPA. Dilantai 4 akan dibangun lab multimedia yang sedang dalam taraf pembangunan. Belum ada lapangan Olah raga, hanya terdapat lapangan kecil untuk upacara bendera sehingga saat pelajaran olah raga berlangsung siswa diajak ke lapangan noto winatan. Terdapat kantin kejujuran dilantai II yang bertujuan untuk membangun jiwa jujur bagi siswa.
Disetiap lantai tiap gedung terdapat kamar mandi yang terletak di setiap pojok ruangan. Untuk kegiatan ekstra seperti futsal dan renang pihak sekolah menyewa jasa tempat diluar sekolah seperti lapangan futsal dan kolam renang yang menyewa permanen di hotel. Untuk ekstra seni karawitan sudah terdapat gamelan hanya saja untuk ruangan masih dalam taraf pembangunan.
Dalam proses pengadaan sarana prasarana ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Langkah-langkah yang harus dialkukan adalah sebagai berikut :
a.       Mengajukan kepada Kabid sarana Prasarana yaitu bapak Priyo
b.      Setelah memperoleh persetujuan, pengajuan proposal oleh Kabid ke Kepala Sekolah
c.       Persetujuan dari Kepala Sekolah
d.      Pencairan dana oleh Bendahara




 





                                                                                                                         
Peta konsep proses pengadaan SarPras
Setelah pencairan dana dan pengadaan Sarpras telah dilaksanakan, langkah selanjutnya yang menjadi sorotan adalah bagaimana cara pengelolaan dari Sarana Prasarana tersebut. Ketika kami me;akukan wawancara kepada bapak Priyo selaku Kabid Sarana Prasarana inventarisasi dari sekolah ini belum ada tapi akan dibentuk tahun depan karena melihat sekolah masih dalam tahap perbaikan (renovasi). Sedangkan untuk tahap pemeliharaan ada petugas cleaning servis sebagai petugas control sekolah tiap harinya dan pelapor apabila ada bangunan yang rusak. Selain itu ada satpam yang berjumlah 3 orang sebagai petugas pejaga keamanan dan pemelihara alat pada waktu tiap harinya agar alat yang terdapat disetiap kelas dapat terawat dengan baik. Jika ada barang yang rusak maka akan diperbaiki terlebih dahulu dengan melihat jenis dan kualitas barang serta teraf kerusakannya. Jika masih bisa diperbaiki maka masih bisa digunakan tetapi bila tidak bisa digunakan maka media tersebut tidak akan digunakan lagi. Jadi tidak ada batasan maksimal penggunaan alat atau media akan tetapi lebih menekankan terhadap fungsinya jika masih bisa dipergunakan maka alat tersebut akan masih tetap dipergunakan.
Untuk tahap penghapusan belum ada jadi masih menekankan pemanfaatan alat, jika masih bisa digunakan maka digunakan tidak ada pembatasan tahun dalam penggunaan Untuk masalah pengembangan SarPras modern, Sekolah ini akan mengembangkan tekhnologi berbasis web yang akan direncanakan mulai beroperasi tahun depan. Dengan tekhnologi ini siswa tidak akan ketinggalan dengan informasi dari dunia luar dan pengetahuan siswa tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja melainkan dapat menjelajah dunia luar dengan aplikasi system web yang dipergunakan.
4.    Manajemen Tenaga Pendidikan
a.      Jumlah dan Kondisi Tenaga Kependidikan Guru dan non Guru
1.    Jumlah Tenaga Kependidikan Guru dan Non Guru
Sekolah Dasar Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta memiliki total guru dengan jumlah 105, dengan komposisi 68 guru ber-SK Yogyakarta dan selebihnya itu ialah guru yang belum bersertifiksat, sedangkan untuk karyawan, ada 20 karyawan.
b.      Pola Rekruetmen Tenaga Kependidikan
Mekanisme perekrutan dan penerimaan guru tidak dilakukan oleh institusi itu sendiri tetapi secara keserikatan dari Muhammadiyah. Misalnya: apabila institusi dibawah naungan Muhammdiyah membutuhkan tenaga  pengajar, misalnya: ada SD 35 tiap tahun dipastikan ada edaran sekolah tentang dibutuhkannnya pengajar. Diberitahukan untuk SD MUHAMMADIYAH SOKONANDI 2 YOGYAKARTA membutuhkan 2 tenaga TI dan 3 teguru PAI. Kemudian diajukan ke pimpinan daerah Muhammadiyah. Maka pihak institusi tersebut mengajukan permohonan penambahan tenaga kependidikan dan non-pendidik, kemudian pihak PCM (Pengurus Cabang Muhammadiyah) mengumumkan melalui media massa seperti web Muhammdiyah, web institusi terkait, maupun surat kabar. Dari media massa tersebut, para pelamar diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak PCM, sedangkan untuk proses selanjutnya para pelamar dinilai oleh pihak oleh untuk mengetahui cara mengajar, kompetensi yang dimiliki pelamar, dan kualitas dari pelamar sehingga mutu pendidikan dalam institusi tersebut tidak berubah. Setelah dilakukan pengecekan tersebut, pihak institusi menentukan pelamar yang lolos dan tidak, dan untuk selanjutnya di infokan kepihak PCM untuk ditetapkan SK (Surat Keterangan) diterima sebagai pegawai di tubuh Muhammadiyah.
        Setelah keluar SK maka pelamar dianggap menjadi GTT (Guru Tidak Tetap) dengan maksud tiap tahun harus diperbaharui GTT jika tidak memenuhi syarat maka akan diberhentikan. Untuk yang bersangkutan, didalam proses administrasi harus memiliki nomor baku muhammadiyah dengan menunjukkan tanda keaktifan di kegiatan muhammadiyah, dilihat melalui aktifitas di pengurusan organisasi Muhammadyah baik di tingkat ranting, cabang, maupun pusat .
c.       Proses Penetapan Tenaga Kependidikan
        Setelah pelamar mendaftar dan melalui test yang ditetapkan oleh pihak PCM dan institusi di badan Muhammadiyah dan dinyatakan sebagai karyawan dalam hal ini Guru Tidak Tetap (GTT), GTT boleh mengajukan diri untuk menjadi guru tetap atau dalam istilah Muhammadiyah disebut dengan istilah Guru Tetap Yayasan (GTY) dengan syarat telah mengabdi selama 3 tahun menjadi GTT. Setelah 3 tahun menjadi GTT, syarat yang dilakukan untuk mengajukan menjadi Guru tetap / GTY adalah : bukan mengumpulkan berkas-berkas tetapi melalui tes, keagamaan (mengaji), praktek ibadah (sholat), wawasan ilmu kemuhammadiyahan, serta melengkapi syarat administrasi., mengikuti test yang ditetapkan oleh pihak Muhammadiyah dan mengumpulkan berkas perpanjangan SK GTT selama 3 tahun masa bakti.
d.      Pembinaan Karier Tenaga Kependidikan serta Pemberhentiannya
1.    Pembinaan Karier Tenaga Kependidikan
Pembinaan diberikan kepada guru baik guru tetap maupun guru honorer dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu tenaga kependidikan, sehingga mutu pendidikan dari institusi tersebut. Adapun cara pembinaan tersebut dengan cara mengikut sertakan guru dalam kegiatan diklat, workshop, study banding, maupun kegiatan lainnya dengan tujuan sama.
2.      Pemberhentian Tenaga Kependidikan
Pemberhentian guru berdasarkan usia yang ditetapkan oleh PCM, dengan ketentuan ke-efektifan seorang guru menyampaikan materi pembelajaran, dengan tujun transfer ilmu dan kegiatan mendidik dapat berjalan lancer.
Sedangkan untuk kasus pelanggaraan ringan, akan diberikan Surat Peringatan (SP) sampai tiga kali dan lebih dari itu akan diberhentikan,
Sedangkan pelanggaran berat yang berkaitan dengan pelanggaran hukum dan norma sosial yang berlaku di masyarakat maka pihak tersebut akan langsung deberhentikan tanpa menunggu proses pemberian Surat Peringatan (SP)
e.       Kesejahteraan dan Gaji
Untuk proses pemberian gaji, terdapat perbedaan antara guru tetap dan guru guru honorer. Dimana gaji untuk guru tetap itu nilainya penuh sesuai dengan ketentuan pemerintah dan PCM, sedangkan untuk guru honorer gaji dibayarkan sebagai kompensasi mengajar.
        Sedangkan  dana untuk penggajian, total untuk menggaji guru dan karyawan bernilai Rp. 167.000.000,- perbulan, dana tesebut diperoleh dari biaya SPP yang dibebankan pada siswa sebagai biaya untuk menerima fasilitas yang diberikan oleh pihak institusi.
        Untuk kesejateraan guru, baik guru tetap maupun honorer akan menerima selain gaji bagi guru tetap dan kompensasi bagi guru honorer, diberikan pula sembako sebagai apresiasi atas kerja keras mereka, dana kesejahteraan diambil dari dana jariyah dari wali siswa dengan total 20% dari total akumulasi dana jariyah yang terkumpul.
f.       Prestasi Pendidik dalam Inovasi Pembelajaran.
1.      Inovasi Pembelajaran 2001 IV V Depdiknas
2.      Keratifitas mengajar 2002 II V LIPI
3.      Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2002 IV V Depdiknas
4.      Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2003 Harapan III V Depdiknas
5.      Sutarto Wasit Terbaik 2004 3 V KONI DKI
6.      Sugeng S. Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2003 Finalis V Depdiknas
7.      Sugeng S. Guru Berprestasi SMP / MTs 2004 III V Dinas P & K Prop. Jawa Barat
8.      Sugeng S. Guru Teladan 2004 I V Dinas P & K Kabupaten Sukabumi
9.      Bahar S. Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2005 Finalis V JSIT
10.  Bahar S. Lomba Inovasi pembelajaran SMP 2006 III Balitbang Non Depdiknas
11.  Bahar S. Guru Berprestasi SMP 2007 V Dinas P & K Kabupaten
12.  Bahar S. Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran 2007 Finalis V Depdiknas
13.  Bahar S. Konferensi Guru Indonesia 2006 Pemakalah Terpilih V Sampurna Foundation Provisi Education
14.  Bahar S. juara III,Lomba Guru Kreatif III se Jawa 2008,diselenggarakan di Semarang
1.      Manajemen Keuangan
SD Muhammadiyah Sokonandi pada tahun 2014 mengelola dana keseluruhannya anggaran 4,1 M untuk satu tahun. Pemasukan SPP dari kelas 1 sampai kelas 6 berbeda – beda. Pemasukan SPP :
a.       Kelas 1            : Rp 140.000,- / bulan
b.      Kelas 2            : Rp 130.000,- / bulan
c.       Kelas 3            : Rp 130.000,- / bulan
d.      Kelas 4            : Rp 120.000,- / bulan
e.       Kelas 5            : Rp 120.000,- / bulan
f.       Kelas 6            : Rp 110.000,- / bulan
Sumbangan untuk jariyah (orang tua siswa) adalah ketentuan yang diberikan kepada sekolah sejak penerimaan siswa baru rata – rata Rp 4.000.000,-  yaitu : Rp 140.000,- untuk SPP, pembangunan, lain – lain untuk operasional seperti seragam sekolah. Registrasi kelas 1 sampai kelas 6 untuk kenaikan kelas seperti daftar ulang biaya operasional tahunan besarannya Rp 550.000,-. SPP selalu mengalami kenaikan. Untuk jariyah selama 3 tahun terakhir masih sama yaitu Rp 4.000.000,-. Apabila dari jariyah ada 3 penyaluran yaitu :
a.       70% untuk sarana prasarana pendidikan
b.      20% untuk peningkatan mutu SDM (bukan untuk gaji) tetapi untuk mensubsidi kegiatan guru (pelatihan, diklat) pembangunan 1,5 M
c.       10% untuk dana subsidi silang seperti sosial (masyarakat sekitar dan pimpinan – pimpinan perserikatan Muhammadiyah.
Untuk gaji guru biasanya tiap bulannya ditopang SPP kurang lebih Rp 125.000.000,- (1 bulan) yang digunakan untuk menggaji para guru.
Ada pula dana operasional dari pemerintah seperti :
1.      Dana BOP
2.      Dana BOS
Menerima pula dana BOS seperti dana BOS Nas (Nasional) sebesar Rp 580.000,- X jumlah siswa (1000 siswa). Sedangkan BOS DA Provinsi sebesar Rp 200.000,- / tahun. Untuk BOS DA Kota ada 2 macam yaitu :
a.       Khusus penduduk kota Rp 650.000,- / anak
b.      Apabila bukan asli penduduk kota hanya mendapat BOS DA Provinsi.
BOS Nas (Nasional) digunakan untuk dana buku siswa, khususnya kurikulum 2013, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan (kelas : fasilitas kelas, rehab ringan seperti meja, kursi dan pembelanjaan rutin. Proses penyusunan  RAPBS yaitu lembaga koordinasi dengan orang pimpinan Muhammadiyah, RAP, RAB, RAKS, kemudian mengambil blanko supaya tahu pendapatan sekolah. Cara yang dilakukan sebelumnya adalah pembekalan, mencari di lapangan kemudian mempresentasikan. Pengawasan langsung dilakukan dari Muhammadiyah, ada lembaga Muhammadiyah (Tim Audit). Operasional (Tim Keuangan / di luar guru) ada 4 :
1.      Koordinator bendahara (pendapatan, pengeluaran, dan pembukuan)
2.      Bendahara kasir
3.      Bendahara pengeluaran
4.      Bendahara dana sosial
Gaji untuk guru, bagi guru baru (honorer) mendapat uang transport, GTT (Guru Tidak Tetap) seperti gaji, tunjangan – tunjangan profesi dan kesejahteraan. Untuk GTY (Guru Tetap Yayasan) mendapatkan gaji, gajinya pun gaji pokok, tunjangan profesi, tunjangan keluarga, tunjangan nonfinancial, tunjangan kesehatan, dan BPJS, tunjangan beras yaitu tiap bulannya 5 Kg.

2.      Manajemen Hubungan Masyarakat (HUMAS)
a.      Kondisi Humas Sekolah
Kabid Humas SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta adalah bapak Beni Oktiyanto, S.Pd. Kabid Humas ini mempunyai 8 staff diantaranya: Administrasi, Keuangan, IT Sekolah, Kedinasan, PPDB, Penyiaran dan iklan, Piket sekolah dan Bazar. Staff humas mengurusi hal-hal yang bersifat internal atau di dalam sedangkan waka humas mengurusi hal-hal yang bersifat eksternal atau di luar. Misalnya saja dalam hubungan dengan pihak luar, kerjasama dengan sekolah lain dan masyarakat.
Adapun Kondisi Humas SD Sukonandi Muhammadiyah Yogyakarta terjalin cukup baik dari segi internal maupun eksternal. Selain itu juga efektif, kondusif, dan komunikatif. Hal tersebut bisa dilihat dari kegiatan yang ada, baik dari segi internal mapun eksternal seperti dalam kegiatan bakti sosial, kunjungan objek wisata bagi siswa kelas 6, bazar/pameran dll.
b.      Proses Identifikasi pelibatan masyarakat dalam program sekolah
               Berbagai bentuk humas dalam lingkup lembaga pendidikan dapat dikelompokkan menjadi bentuk langsung dan tidak langsung.
a.       Pelibatan Langsung
Proses identifikasi pelibatan wali murid dalam program sekolah di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta adalah dengan mengundang wali murid untuk sosialisasi tentang kebutuhan sekolah lewat komite sekolah, selain itu juga pembagian rapot dan program motivasi yang ditujukan untuk wali murid yang diadakan empat kali dalam satu semester. Sehingga ada partisipasi aktif dari wali murid dalam usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal khususnya dalam kaitannya dengan siswa.
Selain dengan wali murid, pelibatan secara langsung dengan program sekolah adalah dengan komite sekiolah. Komite sekolah terdiri dari wali murid, pengusaha, aparat, praktisi hukum dan lain sebaginya.
Semenjak diluncurkannya konsep menejemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam system managemen sekolah, Komite sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadiranya tidak hanya sebagai stemples ekolah semata, khususnya dalam upaya memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh komite sekolah harus dapat menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyalenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutudisekolah.
b.      Pelibatan tidak langsung
Bentuk pelibatan tidak langsung misalnya melalui media cetak seperti majalah soko dan pamflet, media elektronik seperti iklan, dan media pameran sekolah.
c.       Jenis program humas yang dilakukan (internal dan eksternal)
Adapun jenis program humas yang dilakukan di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta ialah program internal dan eksternal.
a.      Internal
Adapun program Humas SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta yang berkaitan dalam sekolah, diantaranya:
1)      Kegiatan sekolah.  Hal Ini berkaitan dengan Pelayanan Administrasi, Pelayanan keuangan, Pelayanan Tamu kedinasan, Pelayanan PPDB dan Piket bapak ibu guru dan karyawan.
2)      Rapat kegiatan komite. Hubungannya dengan orang tua siswa dilaksanakan bertujuan:
a.       Untuk rapat koordinasi pengurus komite (semua yang berkaitan dengan siswa dan wali murid)
b.      Penyampaian informasi sekolah pada setiap akhir semester sekaligus pada waktu pembagian Buku laporan Pendidikan.
c.       Penyampaian informasi khusus kepada orangtua siswa kelas 6 (Enam) antara lain  Tentang kegiatan Widya Wisata, Kegiatan Pemantapan dalam rangka menghadapi Ujian Akhir Nasional ( UN ), Informasi-informasi lain tentang UN dan Akhir Tahun.
d.      Pertemuan / silaturahmi dengan orangtua siswa kelas 1 ( siswa baru ) 
e.       Informasi-informasi lain yang dianggap perlu.
f.       Kunjungan Sosial. Kunjungan sosial diadakan bila orangtua siswa mendapat musibah kematian, bencana alam, pihak sekolah mengadakan kunjungan dengan memberikan bantuan alakadarnya.
b.      Eksternal
Adapun Program humas di SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta yang berhubungan dengan luar sekolah yaitu:
1)      Kegiatan hubungan dengan instansi lain. Meliputi:
a)      Hubungan Dinas dengan Dinas Pendidikan dalam rangka melaporkan kegiatan sekolah, serta hal lain yang bersifat Dinas.
b)      Hubungan dengan TK se-wilayah  Yogyakarta meliputi  Kerja sama dalam rekruitmen siswa yang akan masuk SD Muhammadiyah Sokonandi dan Kerja sama dalam pembinaan bakat para siswa dalam bidang olah raga.
c)      Hubungan dengan Dinas kesehatan. Dilaksanakan dalam rangka pemeriksaan kesehatan siswa baru kelas 1 dan 2,3,4,5, 6 bila diperlukan.
2)      Kegiatan amal sosial. Dilaksanakan dalam rangka:
a.       Menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan kekeluargaan antara anggota keluarga guru dan karyawan.
b.       Kunjungan ke objek wisata tertentu guna mengurangi rasa lelah dalam melaksanakan tugas dan penyegaran dalam rangka menghadapi pekerjaan baru atau yang lain mengadakan gerak jalan santai keluarga
c.       Penyampaian informasi tentang PPDB (penerimaan siswa baru) melalui Spanduk atau media lainnya.
d.      Bakti sosial kepada masyarakat misalnya : pada waktu kegiatan keagamaan diadakan QURBAN, Pemberian Bingkisan kepada Keluarga tidak mampu.
e.       Penyampaian informasi-informasi lain yang dianggap perlu.
3)      Kegiatan pameran/bazaar. Meliputi:
a.       Mengadakan kegiatan pameran / bazar
b.      Mekanisme pemberitaan / informasi yang sistematis kepada masyarakat / pendaftar
d.      Pola hubungan yang dibangun dengan masyarakat
Untuk menjalin dan menjaga hubungan baik antara pihak sekolah dengan masyarakat, SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta mengadakan serangkaian kegiatan, di antaranya:
a.       Baksos yang biasanya dilaksanakan pada Hari Raya besar islam seperti hari raya idul fitri dan idul adha, dan hari-hari nasional. Dan juga Bakti sosial terhadap para keluarga miskin yang dilaksanakan oleh siswa kelas 6 (enam) menjelang pelaksanaan UAN ( Ujian Akhir Nasional ).
b.      Mengadakan pengajian rutinan 1 bulan sekali dengan mengundang wali murid. Selain untuk memberikan wawasan keagamaan juga sebagai sarana komunikasi dari pihak sekolah terhadap wali murid mengenai informasi-informasi siswa yang disampaikan oleh guru di SD Sukonandi.
c.       Gerak jalan santai keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari libur dan diikuti oleh seluruh guru, siswa, dan wali murid.
e.       Jejaring social pendidikan sekolah
Adapun bentuk jejaring social yang dilaksanakan humas SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta diantaranya adalah memanfaatkan web sekolah yaitu www.sdmuhsokonandi.sch.id yang memuat berbagai informasi mengenai sekolah seperti berbagai kegiatan yang dilaksanakan dan juga prestasi-prestasi siswa. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempromosikan keunggulan dan kwalitas sekolah terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga melalui media massa seperti brosur dan majalah soko yang diterbitkan oleh SD Sokonandi Muhammadiyah Yogyakarta.
f.       Inovasi khusus program humas
Adapun salah satu inovasi yang ingin dilakukan dalam bidang humas adalah adanya penyeleksian bagi para pedagang makanan yang berada diluar lingkungan sekolah. Dengan cara meneliti setiap makanan yang dijual para pedagang. Hal ini dilakukan oleh pihak sekolah yang bekerja sama dengan laboratorium. Setelah terlaksananya penelitian setiap pedagang yang lolos seleksi makanan akan mendapat tanda ijin untuk berdagang.
Selain itu inovasi yang sedang dikembangkan oleh humas di SD Muhammadiyah Sukonandi Yogyakarta adalah akan meningkatkan hubungan masyarakat yang lebih baik lagi supaya SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta lebih diminati oleh masyarakat sehingga mereka memasukkan anaknya di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta, dengan cara merancang trik-trik tertentu. Tetapi kedua inovasi ini sampai sekarang belum terealisasi.
  1. Menejemen Layanan Khusus
1)      Perpustakaan
Secara general, perpustakaan SD Muh SOKONANDI yogyakarta bisa di kategorikan sebagai perpustakaan yang maju. Kondisinya  nyaman, tempat baca leseshan yang bersih, penataan bukunya yang rapi, tata letak yang bagus namun hanya saja proses pembangunan sekolah belum selesai 100%. Namun sebenarnya dalam buku yang ada diperpustakaan komplit dari buku agama hingga cerita,komik dan lain sebagainya. Perpustakaan SD Muh SOKONANDI yogyakarta menyediakan ribuan buku untuk siswa dan siswi SD Muh SOKONANDI yogyakarta dan kahlayak umum. Tiap judulnya ada beberapa eksemplar. Untuk buku fiksi, perpustakaan ini mempunyai banyak  judul. Sedangkan untuk non-fiksinya ada; majalah,buku paket,buku pelajaran islam dll. Khusus untuk buku paket, perpustakaan ini tidak melayani peminjaman akan tetapi hanya bisa di baca di tempat.
Kondisi perpustakaan yang telah dilihat. Disini sedang terjadi pembangunan sekolah dimana kelengkapan sekolah belum lengkap secara keselluruhan. Untuk perpustakaan sendiri belum dibuat karena ini adalah sekolah baru pindah. Sebab kondisi siswa yang semakin bertambah banyak.
Di perpustakaan yang disebut dengan sekolah calon pemimpin sistem perumusan layanannya yaitu terdapat pengurus perpustakaan yang ditangani oleh penanggung jawab perpustakaan. Adapun yang mengelola dari perpustakaan itu sendiri yaitu pihak sekolah dan pihak guru. Siswa diperkenankan meminjam buku hanya durasi waktu 2 hari. Di SD ini layanan perpustakaan belum begitu lengkap, sebeb baru masa renovasi. Untuk layanan buku pelajaran juga belum begitu lengkap.
2)      Laboratorium
SD Muh SOKONANDI yogyakarta mempunyai laboratorium  komputer namun karena kondisi bangunan belum ada maka lab komputer belum bisa dipakai bagaimana semestinya.
Dalam hal layanan lab computer siswa belum menggunakannya. Dalam hal ini lab belum tersedianya gedung komputer meski telah ada komputer. Dalam pelajaran komputer siswa disini membawa laptop sendiri.
3)        UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta menggunakan teknologi komputer untuk database . Hal itu mempermudah kontrol pasien dan pembuatan laporan, database itu meliputi data pasien, stok obat dan peralatan. Dokter praktek PKU Yogjakarta di UKS akan memberikan pelayanan bagi siswa SD Muhammadiyah SOKONANDI  setiap hari senin sampai hari Rabu.
UKS adalah unit kegiatan siswa ini sangat berguna untuk siswa SD SUKONANDI Yogyakarta. Sebab dalam hal ini pihak sekolah bekerjasama denga RS. PKU Muh yogyakarta. Dipaparkan juga oleh pihak sekolah bahwa kerjasama ini sangat banyak menimbulkan manfaat di SD ataupun di PKU sendiri.
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di ruang UKS antara lain:
a)      3 Dipan lengkap dengan kasur, sprei, bantal dan sarung bantal
b)      2 Almari obat yang berisi obat-obatan dan perawatan rawat luka lengkap
c)      Timbangan beserta alat pengukur tinggi badan
d)     Wastafel dan kamar mandi
e)      Meja kursi
4)      BUMS
                BUMS SD Muh SOKONANDI yogyakarta menggunakan tenaga kerja guru yang dibentuk dari 9 orang guru. Dalam pelayanan BUMS melayani keseluruhan dari siswa, karyawan, hingga guru itu sendiri.
          Proses pelayanan  yang di berikan
a)      UKS
Pelayanan UKS dikoordinir oleh guru UKS yang dibantu oleh petugas kesehatan, yaitu :
Kegiatan di ruang UKS
Kegiatan yang ada di ruang UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta adalah sebagai berikut :
(1)   Pelayanan kesehatan (rawat luka, mengukur tekanan darah, memberikan obat-obatan ringan.
(2)   Penimbangan BB dan pengukuran TB, LL
(3)   Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan oleh petugas
Administrasi UKS
Segala kegiatan yang dilaksanakan dalam UKS ini dicatat dan dibukukan secara tertib dan teratur. Buku-bukuadministrasi tentang kegiatan UKS ini antara lain :
(1)   Buku pemeriksaan kesehatan
Buku ini berisi tentang nama siswa beserta keluhan dan obatnya. Buku pemeriksaan kesehatan diisi setiap hari, Namu siswa yang sakit tidak dicatat semua.
(2)   Buku daftar pasien
Buku daftar pasien berisi tentang daftar nama pasien yang sakit, kelas dan keterangan untuk minta obat, istirahat atau pulang.
(3)   Buku daftar absensi siswa sakit
Buku daftar absensi siswa sakit berisi daftar nama-nama siswa yang sakit setiap bulannya.
(4)   Buku rujukan siswa sakit
Buku ini digunakan jika ada siswa sakit yang tidak bisa ditangani di UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta, biasanya siswa dirujuk ke Rumah Sakit PKU Yogyakarta.
(5)   Buku penerimaan barang
Buku ini memuat tentang daftar barang yang masuk di UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta baik yang berupa barang yang diterima dari PKU Yogyakarta.
(6)   Buku agenda surat masuk dan surat keluar
Buku agenda surat masuk berisi tentang surat yang masuk  dan surat yang dikeluarkan oleh UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta.
(7)   Buku inventaris UKS
Buku inventaris UKS berisi tentang daftar barang yang ada di UKS SD Muh SOKONANDI yogyakarta.
(8)   Buku belanja obat
Buku ini berisi tentang obat yang baru dibeli beserta stok sebelumnya.
(9)   Buku permintaan surat dokter
Buku permintaan surat dokter berisi tentang daftar nama anak yang meminta surat dokter, baik surat keterangan sehat maupun surat keterangan sakit.
(10)  Buku pengukuran TB dan penimbangan BB
Buku ini berisi tentang hasil penimbangan BB dan pengukuran TB siswa kelas satu yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali.
(11)  Buku laporan kegiatan UKS
Setiap akhir semester dan setiap tengah semester UKS perlu membuat laporan semua kegiatan yang diadakan oleh UKS.
(12)              Selain di buku, administrasi kegiatan UKS juga dibuat dalam bentuk agenda kegiatan yang ditempel di dinding dan juga data yang berupa; program tahunan kegiatan UKS, struktur organisasi dan alur pengobatan.


Tim Pelaksana UKS
UKS merupakan tanggung jawab bersama antara Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatn pemerintah dan Departemen Agama. Di SD Muh SOKONANDI yogyakarta UKS dilaksanakan oleh tim pelaksana UKS yang ditetapkan dengan surat keputusan kepala sekolah. Tim pelaksana UKS tersebut terdiri dari Kepala Madrasah, guru dan karyawan beserta para siswa.
Biaya
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan UKS di SD Muh SOKONANDI yogyakarta diperoleh dari :
(1)   Komite Sekolah / iuran siswa
Dana yang diperoleh berasal dari iuran siswa dimana setiap siswa dibebani kas untuk UKS.

b)     Laboratorium
Laboratorium memang disediakan untuk siswa akan tetapi proses penggunaannya juga harus melalui prosedur. Penggunaan laboratorium baik Lab.Ipa maupun Bahasa harus atas seizin pengelola atau guru bidang studi yang berkenaan. Hal ini dilakukan demi memaksimalkan dan menghindari penyalagunaan Laboratorium.
c)      BUMS
                BUMS memang disediakan untuk para guru juga yang ingin meminjam uang tapi disini juga ada batasan maksimum. Untuk guru membeli motor maksimal meminjam uang 15 juta. Tetapi jika untuk umroh maksimal 25 juta.
Inovasi layanan khusus
1.      UKS
UKS di SD Muh SOKONANDI yogyakarta tidak seperti UKS pada umumnya yang dijadikan sarana peristirahatan siswa yang sakit di waktu sekolah, mereka mempuntai tujuan khusus dalam memberdayakan siswanya dalam hal pengetahuan kesehatan. Mereka ingin meningkatkan kemampuan hidup sehat, derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat. Cara mewujudkan tujuan tersebut meliputi:
 Trias UKS:
1)      Pendidikan kesehatan
2)      Pelayanan kesehatan
3)      Pembinaan lingkungan sekolah sehat

1)   Perpustakaan
Perpustakaan SD Muh SOKONANDI yogyakarta ini juga memberi jalan terbuka bagi siswanya yang ingin mencoba dan belajar jadi pustakawan. Contoh setiap siswa di koordinasi menjadi coordinator perpustakaan, yang tugasnya membantu pustakawan mengurus buku-buku di perpustakaan. Siswa juga membantu menata kembali buku yang telah dibaca teman-temannya. Hanya saja, waktu mereka tidak banyak, di perkirakan tidak lebih dari 10% mereka membantu. Kerena mereka hanya memiliki waktu senggang saat istirahat saja.
2)   Laboratorium
Laboratorium-laboratorium yang ada di SD Muh SOKONANDI yogyakarta selain di kelola oleh guru bidang studi, juga dikelola oleh staff ahli. Untuk lab computer sendiri mempunyai inovasi yaitu memberdayakan siswa-siswinya dalam pengelolaan web. Selain mengelola web, siswa juga di ajarkan web-design dan clothing. Dan lebih banyak new tegnologi.

3)   BUMS
                 BUMS disini makin ditingkatkan terus menerus setiap tahun untuk meningkatkan kesejehteraan keluarga SD Muh SOKONANDI yogyakarta.
3.      Manajemen Penjaminan Mutu
a.      Kondisi Mutu Sekolah
Kondisi mutu SD SOKONANDI dapat dikatakan sudah baik. Memenuhi standard an sudah terakreditasi A oleh DIKPORA Yogyakarta.
b.      System penjaminan mutu yang dilakukan
Sekolah mempunyai tekhnik kusus untuk mempertahankan mutu.  Trik yang digunakan adalah :
Dengan menerapkan kurikulum nasional.
1.      KTSP ( diterapkan untuk kelas 3 dan 6).  Kurikulum 2013 ( diterapkan untuk kelas 1,2,4,dan 5).
2.      Menerapkan progam kusus  dari yayasan muhammadiyah.  Seperti kunjungan belajar pada rumah siswa setiap 2x per semester.
3.      Memberikan tambahan ataupun les untuk siswa kelas 6. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan siswa agar lebih matang dalam menghadapi ujian nasional. Sekolah memggolongkan siswa menjadi  2 kelompok. Untuk yang rata-rata atas di pisahkan dari siswa yang rata-rata nilainya rendah. Pengelompokan ini dibuat dengan tujuan agar guru dapat menerapkan tekhnik pambelajaran yang pas, dan guru dapat menerapkan perlakuan yang pas untuk siswanya.
4.      Membentuk IKWAM (Ikatan wali murit)
Prkumpulan ini sangat bermanfaat untuk memantau keadaan dan perkembanga siswa. Jadi antara orang tua siswa dengan guru menjalin komunikasi yang baik.
c.       Pengukuran mutu atau standar yang digunakan
Dengan mengikuti standar dari dikpora.
d.      Mutu input, proses, output dan outcome sekolah
1.      Mutu input : menyaring secara ketat calon siswa baru yang masuk. Sekolah menyaring secara ketat calon siswa baru dengan mengacu pada beberapa criteria : kemampuan baca tulis hitung, kemampuan membaca ikro’, umur minimal 6th  dan maksimal 7 th . Seleksi ini dilakukan agar sekolah dapat menemukan bibit-bibit baru yang berkualitas.
2.      Proses : Dalam kegiatan belajar- mengajar  guru diharuskan kreatif, menggunakan metode yang  variatif. Guru harus membuat latihan , seperti soal yangharus dikerjakan oleh siswa tiap paginya.  Selain itu pihak sekolah juga melakukan revisi buku pegangan siswa dan buku latihan soal agar sesuai dengan siswa . Bahasanya agar mudah dimengeti dan dipahami.
3.      Output : Siswa dipersiapkan sematang mungkin untuk menghadapi ujian kelulusan. Siswa yang sudah lulus pun harus mengantongi bekal , pengalaman berorganisasi, dan nilai yanf baik untuk melenjutkan study nya.
4.      Outcome : Diadakan perencanaan untuk membuat hak paten  inovasi .
e.       Inovasi pengembangan mutu sekolah
Berbagai inovasi dilakukan oleh pihak sekolahan agar mutu sekolah tetap terjamin dan terus meningkat mutunya.  Beberapa inovasi yang dilakukan  adalah
1.      Melakukan pelatihan untuk guruPelatihan pengembangan media pembelajaran  guru. Disini guru mendapatkan pelatihan agar bisa membuat  alat peraga pembelajaran .
2.      Guru diharuskan membuat karya ilmiah untuk meningkatkan mutu pribadi, untuk memenuhi syarat  sertifikasi.
3.       Sekolah memberikan pilihan kepada siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler (paduan suara SOKO KID BAND, bela diri, outbond)  agar bisa mengembangkan bakat yang dimiliki. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan siswa tidak stress.
4.      Out bond
Out bond yang dilaksanakan setiap tahunnya mengajrkan kepada anak agar lebih dekat dengan alam dan mengenali alam. Hal ini juga mempunyai tujuan agar anak lebih kreatif dan mandiri.
C.    Analisis Data Dan Pembahasan
1.      Analisis Strange, Weakness, Opportunity, and Treat (SWOT)
a.      Kelebihan (strange)
·         Ruangan kelas yang cukup nyaman dan fasilitas kelengkapan sekolah yang cukup memadai.
·         Gedung Unit 2 terletak di tengah perkampungan yang suasananya tidak begitu ramai, hal ini mendukung kegiatan belajar mengajar agar tidak bising ketika kegiatan pembelajaran.
·         SD Sukonandi sangat memperhatikan pengembangan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni.
b.      Kekurangan (weakness)
·         Karena gedung Unit 1 dan 2 terpisah serta semua manajerial dari sistem sekolah berada di unit 1 maka akan adanya kesulitan untuk berkoordinasi secara langsung.
·         Bangunan gedung unit 2 yang tidak begitu luas dan juga dibangun menjulang ke atas membuat hal ini sedikit berbahaya untuk anak SD.
·         Karena masih dalam perbaikan, Sukonandi Unit 2 tidak begitu kondusif keadaannya untuk  menjalankan kegiatan belajar mengajar, karena suara bising yang ditimbulkan oleh dentuman peralatan tukang.
c.       Peluang (opportunity)
·         Karena fasilitas dan kualitas di SD Sukonandi sudah baik, maka SD ini bisa menjadi SD percontohan untuk SD di Indonesia.
·         Menjadi SD yang dapat diperhitungkan di Luar negeri, karena ada pengajaran tentang robotik.
d.      Ancaman (Treat)
·         Karena terlena dengan pengembangan minat dan bakat siswa, prestasi akademik siswa menjadi dikesampingkan karena kebanyakan dari prestasi siswa mengarah pada perlombaan yang bersifat mengarah pada non akademik sedangkan kejuaraan yang bersifat akademik sangat sedikit.





BAB IV
PENUTUP

A.    Saran
Ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pelaksanaan KKL selanjutnya:
1.      Lebih mengoptimalkan acara pembekalan KKL agar mahasiswa memiliki banyak pandangan ketika terjun di lapangan
2.      Penambahan alokasi waktu observasi di lapangan agar data yang didapatkan bisa maksimal sehingga tidak terkesan jalan-jalan
3.      Sebaiknya waktu kunjungan disesuaikan saat selesai ujian kampus agar mahasiswa dapat menyelesaikan laporan dengan leluasa  



















DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
Buchari Alma. 2008. Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Lexy. J Moleong. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya






LAMPIRAN
DSC00490.JPGDSC00495.JPG
“Pengembangan Minat dan Bakat Siswa “
DSC00533.JPGDSC00535.JPG
“Kantin Kejujuran”
DSC00538.JPG
Mading (majalah dinding)”
DSC00555.JPG
“Sederet piala dan prestasi siswa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar