Rabu, 14 Januari 2015



A.    TOUR ITIENERARY
De’Rachma
TOUR & TRAVEL
Jl.Teuku Umar, No.32, Jogobayan, Banjarsari, Surakarta


Tour Itinerary
Tujuan :  1. Keraton Kasunanan Surakarta
2. Pasar Triwindu
Date
Time
Description
Remark
Rabu , 31 Desember 2014
08.00 – 08.15
Perjalanan Tour Operator ke Bandara Adi Soemarmo Surakarta
Tour Operator

08.1508.45
Menjemput Tamu di Bandara Adi Sumarmo
Tour Operator

08.4509.00
Perjalanan ke Hotel Lor In Solo
Tour Operator

09.1509.30
Tamu Check In di Hotel Lor In Solo
Tour Operator

09.30­­ – 10.30
Tamu Istirahat, Brunch dan bersiap-siap untuk wisata
Tour Guide

10.30 – 10.45
Menjemput Tamu ke Hotel Lor In Solo
Tour Guide

10.45- 11.00
Tamu meninggalkan Hotel Lor In Solo untuk City Tour
Tour Guide

11.00 – 11.30
Perjalanan ke Keraton Kasunanan Surakarta
Tour Guide

11.30 – 13.00
Keraton Kasunanan Surakarta Sight Seeing di Museum Keraton Kasunanan Surakarta
Tour Guide

13.00 – 14.00
Mengantar tamu ke Pasar Klewer
Tour Guide

14.00 – 15.00
Makan siang di Restorant Kusuma Sari
Tour Guide

15.00 – 17.00
Mengantar tamu ke Pasar Triwindu
Tour Guide

17.00 – 20.00
Tamu menikmati Night Market pasar Ngarsopuro
Tour Guide

20.00 – 20.30
Mengantar tamu kembali ke Hotel Lor In Solo
Tour Guide

20.30 – 00.00
New Year Party at Hotel Lor In Solo
Tour Guide
Kamis, 1 Januari 2015
07.00-08.00
Persiapan tamu check out dari Hotel Lor In Solo
Tour Operator

08.00-08.30
Tamu check out dari Hotel Lor In Solo
Tour Operator

08.30 – 08.45
Mengantar tamu ke Bandara Adi Sumarmo Surakarta
Tour Operator

08.4509.45
Membantu proses check in di Bandara Adi Sumarmo Surakarta
Tour Operator

10.00 – 11.00
Say Good Bye pada tamu
Tour Operator

10.30 – 11.00
Tour Operator kembali
Tour Operator

B.     TOUR PROGRAM
De’Rachma
TOUR & TRAVEL
Jl.Teuku Umar, No.32, Jogobayan, Banjarsari, Surakarta
TOUR PROGRAM

Name of  Tour Program                            : De’Rachma
Number of Pax                                          : 15 pax (Moderate)
Duration                                                    : 26 hours
Object and Tourist Attraction                   : 1. Keraton Kasunana Surakarta
  2. Pasar Triwindu
Name of Hotel/Star                                   : Lor In Solo Hotel
Name of Local Restaurant                        : Rumah Makan Kusuma Sari
Tour Guide                                                : Name             = Miss. Yulia Vakusti
                                                                    Language      = English
Vehicle seats                                             : Mini Bus
Name of Driver                                         : Mr. Yogi
Name of Co Driver                                   : Mr.Kharisun


Hari Pertama ( 31 Desember 2014 )
·         ( 08.00 – 08.15 ) à Perjalanan Tour Operator ke Bandara Adi Sumarmo Surakarta.
Tour Operator melakukan perjalanan ke Bandara Adi Sumarmo Surakarta untuk menjemput tamu. Tour Operator berangkat pada pukul 08.00 pagi dari kantor “ De’ Rachma Tour & Travel” dengan mengendarai Mini Bus. Pada jam 08.15 pagi tour operator Rudiyanto tiba di Bandara Adi Sumarmo. Menunggu kedatangan tamu. Setelah tamu sampai, tour operator melakukan meeting service di Bandara. Memperkenalkan diri dan membahas kegiatan apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
·         ( 08.15 – 08.45 ) à Menjemput Tamu di Bandara Adi Sumarmo
Tour operator menunggu kedatangan tamu. Setelah tamu sampai, tour operator melakukan meeting service di Bandara. Memperkenalkan diri dan membahas kegiatan apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat, yaitu check in di Lor In Solo Hotel.
·         (08.45 – 09.00) à Perjalanan ke Hotel Lor In Solo
Tour operator bisa berbincang-bincang seperlunya dengan tamu. Misalnya mengenai hotel yang akan ditempati.
·         (09.15 – 09.30) à Tamu Check In di Hotel Lor In Solo
Mengantar tamu sampai ke Hotel Lor In Solo. Tour Operator membantu proses check in tamu sementara tamu menikmati welcome drink. Setelah proses check in selesai, tour operator menunjukkan kepada tamu tempat untuk makan pagi, wake up call, rest room, business center, dll. Setelah itu tour operator mempersilahkan tamu beristirahat dan pamit kepada tamu.
·         (09.30­­ – 10.30) à Tamu Istirahat, Brunch dan bersiap-siap untuk wisata
Selama satu jam tamu diperkenankan
·          (10.30 – 10.45) à Menjemput Tamu ke Hotel Lor In Solo
Tour guide menjemput tamu ke Hotel Lor In Solo untuk melakukan tour. Setelah bertemu dengan tamu di hotel Tour Guide memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kemudian baru berangkat untuk tour.
·          (10.45- 11.00) à Tamu meninggalkan Hotel Lor In Solo untuk City Tour
Setelah melakukan perkenalan dengan tamu, tour guide membawa tamu keluar meninggalkan Hotel Lor In Solo.
 (11.00 – 11.30) à Perjalanan ke Keraton Kasunanan Surakarta                                                                                                                                Dalam perjalanan tour guide menjelaskan semua tentang Keraton Kasunanan Surakarta, mulai dari sejarah, keistimewaan, fasilitas, dll.
·          (11.30 – 13.00) à Sight Seeing di Museum Keraton Kasunanan Surakarta
Setelah sampai di Keraton Kasunanan Surakarta, tamu melakukan wisata di Keraton Kasunanan Surakarta. Tour Guide mengulang penjelasan tentang Keraton Kasunanan Surakarta dengan menunjukkan secara langsung kepada tamu apa saja yang berkaitan dengan penjelasan tersebut.
·          ( 13.00 – 14.00 ) à Mengantar Tamu ke Pasar Klewer
Setelah tamu puas berwisata di Keraton Kasunanan Surakarta, saatnya tour guide menunjukkan Pasar Klewer, dan menemani tamu berkeliling di Pasar Klewer.
·          (14.00–15.00) à Makan siang di Restorant Kusuma Sari
Setelah puas berbelanja oleh-oleh, waktunya makan siang bersama dengan tamu di Rumah Makan Kusuma Sari. Pada proses ini tour guide bisa menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan rumah makan tersebut.
·          (15.00 – 17.00) à Mengantar tamu ke Pasar Triwindu
Selesai makan siang, tour guide mengantar tamu ke Pasar Triwindu untuk berbelanja barang antik dan kerajinan tangan lainnya.
·          (17.00 – 20.00) à Tamu menikmati Night Market pasar Ngarsopuro                   
Karena lokasi dari pasar Triwindu tidak jauh dari Night Market, maka setelah berbelanja tamu diajak untuk menikmati pertunjukan dan penampilan seni di pasar Night Market serta bisa berbelanja atau sekedar melihat pasar night market.
·         (20.00 – 20.30) à Mengantar tamu kembali ke Hotel Lor In Solo   
Tour Guide mengantar ke Hotel Lor In lagi untuk beristirahat dan menikmati sajian acara malam tahun baru.
·          (20.30 – 00.00) à New Year Party at Hotel Lor In Solo                                          Tamu boleh menikmati pesta malam Tahun Baru sajian di Lor In Hotel.
Hari Kedua, Kamis, 1 Januari 2015
·         (07.00-08.00) à Persiapan tamu check out dari Hotel Lor In Solo
Tour Guide kembali ke hotel untuk membantu melakukan persiapan check out.
·         (08.00-08.30) à Tamu check out dari Hotel Lor In Solo
Tour Operator membantu persiapan check out tamu. Dan juga memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal di hotel.
·          (08.30 – 08.45) à Mengantar tamu ke Bandara Adi Sumarmo Surakarta
Tour Operator mengantar tamu ke bandara dengan menggunakan Mini Bus. . Dalam perjalanan ke bandara tour operator mereview kembali apa saja yang telah mereka lakuakan, dan tempat mana saja yang telah mereka kunjungi. 
·         (08.45 – 09.45) à Membantu proses check in di Bandara Adi Sumarmo Surakarta
 Tour operator membantu proses check out tamu agar lebih cepat.
·         (10.00 – 11.00 ) à Say Good Bye pada tamu
Tour Operator mengucapkan selamat tinggal dan terimakasih telah menggunakan jasa tour and travel De’Rachma.                              
·         ( 11.00-11.30) à Tour Operator kembali ke markas
Setelah tamu sudah Check in bandara, Tour operator kembali ke markas Tour and Travel De’Rachma.
                  .
C.    LOR IN SOLO HOTEL
LOR IN SOLO HOTEL
Jalan Adisucipto No 47 Solo 57174
Central Java - Indonesia
Telephone (+62 271) 724500 Fax (+62 271) 724400
Lorin Solo Hotel merupakan Hotel bintang 5 di kawasan Surakarta. Hotel ini terletak di Jalan Adi Sucipto. Lorin Solo Hotel adalah sebuah oase bergaya dikelilingi oleh laguna yang berkilau, kebun kudus, sawah, dan tema kolam renang, Letaknya yang sangat strategis yaitu dekat dengan Bandara Internasional Adi Sumarmo dan tidak jauh dari pusat Kota Solo. Akses menuju bandara pun tidak begitu jauh hanya menempuh sekitar 6-10 menit perjalanan dengan menggunakan mobil. Pusat bisnis dan perbelanjaan utama juga sekitar 8 menit dari hotel.
Hotel ini hanya berjarak 6 menit dari Bandara Internasional Adi Sumarmo. Dengan kemudahan transfer bandara gratis dan transfer stasiun kereta api tersedia. Gratis layanan shuttle bus beroperasi dari hotel ke kota. Dalam kota, bus tingkat dan bus kota menawarkan wisata ekonomis di jalan-jalan utama, sedangkan mini-bus kota tersedia untuk semua wilayah Solo.
Hotel dengan fasilitas 359 kamar yang indah dan menawarkan taman yang eksklusif atau pemandangan laguna dengan akses taman. Kamar yang terdiri dari 347 kamar type Moderat, Deluxe & Executive, 6 kamar type Deluxe Suite, Pangeran Suite dan Raja & Sultan Suite, 3 kamar bungalow pribadi dengan dua sampai tiga kamar tidur dan kolam renang pribadi atau spa. Ruangan bebas rokok, kamar untuk penyandang cacat juga tersedia.
Semua kamar di Lorin Solo Hotel memiliki fasilitas : global satellite TV channels, in-room movie channels, panggilan telepon langsung ISD / STD, mini bar, kulkas, AC dikontrol secara individual, , tea and coffee making facilities, bathrobe and slippers, berbagai fasilitas kamar mandi, dan built in hair dryer.
1.      DETAIL KAMAR
a.      DELUXE
Room size          : 34 sq.m.
Bed(s)                : 1 Double Bed
View                  : Garden
·         Children and extra beds:
Bayi 0-1 tahun (s) Tetap gratis menggunakan ranjang yang telah ada.Catatan, jika Anda membutuhkan sebuah pondok mungkin ada biaya tambahan.
Anak-anak 2-12 tahun (s) Harus menggunakan tempat tidur tambahan
Para tamu berusia lebih dari 12 tahun dianggap sebagai orang dewasa.
Tempat tidur tambahan tidak tersedia untuk kamar ini.
·         Deskripsi:
Kamar dilengkapi dengan perabotan modern dan dihiasi dengan warna-warna hangat. Fasilitas kamar termasuk AC yang dapat dikontrol, IDD, TV berwarna dengan saluran satelit dan kabe
·         Fitur Kamar:


• ruangan bebas rok

• AC
• film in-house
• meja
• pengering rambut
• televisi
• televisi LCD / layar plasma
• bathtub
• mandi
• mini bar
• balkon / teras
• TV satelit / kabel
• pembuat kopi / teh
• air botol gratis
• akses WiFi
• akses LAN (dikenakan biaya

b.      MODERATE
Room size: 24 sq.m.
Bed(s): 1 Double Bed
View: Garden
·         Children and extra beds:
Bayi 0-1 tahun (s) Tetap gratis menggunakan ranjang yang telah ada. Catatan, jika Anda membutuhkan sebuah pondok mungkin ada biaya tambahan.
Anak-anak 2-12 tahun (s) Harus menggunakan tempat tidur tambahan
Para tamu berusia lebih dari 12 tahun dianggap sebagai orang dewasa.
Tempat tidur tambahan tidak tersedia untuk kamar ini.
·         Deskripsi:
Kamar dilengkapi dengan perabotan modern dan dihiasi dengan warna-warna hangat. Fasilitas kamar termasuk AC yang dapat dikontrol, IDD, TV berwarna dengan saluran satelit dan kabe
·         Fitur Kamar:


• AC
• televisi
• televisi LCD / layar plasma
• mandi
• mini bar
• balkon / teras
• TV satelit / kabel
• pembuat kopi / teh
• air botol gratis
• akses WiFi
• akses LAN (dikenakan biaya)

c.       EXECUTIVE
Room size: 34 sq.m.
Bed(s): 2 Double Bed
View: Garden
·         Children and extra beds:
Bayi 0-1 tahun (s) Tetap gratis menggunakan ranjang yang telah ada. Catatan, jika Anda membutuhkan sebuah pondok mungkin ada biaya tambahan.
Anak-anak 2-12 tahun (s) Harus menggunakan tempat tidur tambahan
Para tamu berusia lebih dari 12 tahun dianggap sebagai orang dewasa.
Tempat tidur tambahan tidak tersedia untuk kamar ini.
·         Deskripsi:
Kamar dilengkapi dengan perabotan modern dan dihiasi dengan warna-warna hangat. Fasilitas kamar termasuk AC yang dapat dikontrol, IDD, TV berwarna dengan saluran satelit dan kabel
·         Fitur Kamar:


• ruangan bebas rokok
• AC
• film in-house
• meja
• pengering rambut
• televisi
• televisi LCD / layar plasma
• bathtub
• mandi
• mini bar
• balkon / teras
• TV satelit / kabel
• pembuat kopi / teh
• air botol gratis
• akses WiFi
• akses LAN (biaya dikenakan

d.      DELUXE SUIT
Room size: 45 sq.m.
Bed(s): 1 Large Double Bed
View: Garden
·         Children and extra beds:
Bayi 0-1 tahun (s) Tetap gratis menggunakan ranjang yang telah ada. Catatan, jika Anda membutuhkan sebuah pondok mungkin ada biaya tambahan.
Anak-anak 2-12 tahun (s) Harus menggunakan tempat tidur tambahan
Para tamu berusia lebih dari 12 tahun dianggap sebagai orang dewasa.
Tempat tidur tambahan tidak tersedia untuk kamar ini.
·         Deskripsi:
Kamar dilengkapi dengan perabotan modern dan dihiasi dengan warna-warna hangat. Fasilitas kamar termasuk AC yang dapat dikontrol, IDD, TV berwarna dengan saluran satelit dan kabel.
·         Fitur Kamar:


• ruangan bebas rokok
• AC
• film in-house
• meja
• pengering rambut
• televisi
• televisi LCD / layar plasma
• bathtub
• mandi
• mini bar
• balkon / teras
• TV satelit / kabel
• pembuat kopi / teh
• air botol gratis
• akses WiFi
• akses LAN (biaya dikenakan)

e.       BUNGALOW
·         Children and extra beds:
Bayi 0-1 tahun (s) Tetap gratis menggunakan ranjang yang telah ada. Catatan, jika Anda membutuhkan sebuah pondok mungkin ada biaya tambahan.
Anak-anak 2-12 tahun (s) Harus menggunakan tempat tidur tambahan
Para tamu berusia lebih dari 12 tahun dianggap sebagai orang dewasa.
Tempat tidur tambahan tidak tersedia untuk kamar ini.
·         Deskripsi:
Kamar dilengkapi dengan perabotan modern dan dihiasi dengan warna-warna hangat. Fasilitas kamar termasuk AC yang dapat dikontrol, IDD, TV berwarna dengan saluran satelit dan kabel
·         Fitur Kamar:


• ruangan bebas rokok
• AC
• film in-house
• meja
• pengering rambut
• televisi
• televisi LCD / layar plasma
• bathtub
• mandi
• mini bar
• balkon / teras
• TV satelit / kabel
• pembuat kopi / teh
• air botol gratis
• akses WiFi
• akses LAN (biaya dikenakan)



2.      HARGA KAMAR

Room Type

Weekday

Weekend
Moderate
360.000
360.000
Deluxe
450.000
450.000
Executive
500.000
500.000
Deluxe Suit
1.260.000
1.260.000
Pangeran/ Raja Suit
1.610.000
1.610.000
Bungalow 2 kamar
2.810.000
2.810.000
Bungalow 3 kamar
3.820.000
3.820.000
Extra bed
290.000
290.000

3.      FASILITAS HOTEL
a.      RESTORAN DAN BAR
·         Sasono Bujono
Cerah, terbuka, dan luas Restoran yang buka sepanjang hari membuka 7 hari. Sebuah pilihan makan dalam ruangan, atau di tempat terbuka di teras marmer. Makan dengan pandangan atas taman-taman dan laguna. Sarapan prasmanan, makan malam prasmanan bertema, menu la Carte tersedia. Benua dan masakan populer di Indonesia.
·         Jolotundo POOL BAR
Terletak di dalam area kolam terpencil kami. Lingkungan santai untuk menikmati salah satu Lor In Business Resort & Spa rendah kalori makanan dan khusus non-alkohol dan alkohol koktail dengan menu sisi kolam khusus. Buka setiap hari. (8:00-9:00)
·         KAMPOENG IKAN
Restoran Kampoeng Ikan yang bertempat di halaman belakang Lorin Business Resort & Spa Solo menawarkan menu baru Singgang Deli Fish Grill, yang tentunya sangat menggoda selera. Selain itu Anda juga dapat menikmati menu khusus Kampoeng Ikan seperti Ikan Tiga rasa, Udang Bakar Colomadu, Cumi Lada hitam, dan Kepiting Singapura. Berbagai menu koktail andalan adalah apa yang Anda dapatkan sambil menikmati suasana ikan air terbuka Kampoeng alami dan eksotis, bahkan hiburan gitar akustik akan semakin menambah suasana romantis di malam hari. Kampoeng Ikan juga menghadirkan Jawa Opera pada setiap malam bulan purnama.
Terbuka (11:00-23:00)
·          LC LOUNGE
b.      CONFERENCE, RAPAT, dan perjamuan
Lorin Solo Hotel membanggakan pengaturan luar tertandingi konferensi ber-AC, pertemuan dan perjamuan daerah dengan negara-of-art sistem audiovisual. Ballroom luar biasa ditunjuk menawarkan layanan bar dan dapur langsung. Dua ruang pertemuan lantai dasar berbatasan ruangan besar pra-fungsi dan berdekatan dengan dapur perjamuan nyaman untuk menampilkan produk, istirahat kopi atau untuk digunakan sebagai ruang makan pribadi. Serambi juga tersedia untuk pagi dan sore teh atau koktail sebelum makan malam.
c.       PENAWARAN INSENTIF
Antar-jemput gratis layanan bus untuk membawa wisatawan insentif ke dan dari kota.
Kedatangan bertema khusus, sore dan persiapan ranjang Fasilitas
Suite dan bungalow tamu menerima dan berbagai tambahan fasilitas kamar mandi mewah.
Lor In Solo Hotel mempunyai visi untuk menjadi Operator Hotel profesional untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran bagi pemegang saham, pemegang saham dan karyawan, dan ditandai dengan kearifan lokal dan budaya nusantara.
3.      Branding perusahaan
PT. Lor International Hotel memiliki sebuah perusahaan beberapa merek dalam mengantisipasi kebutuhan pangsa pasar dunia hotel yang ada, baik untuk skala nasional dan internasional. Perusahaan Branding adalah meliputi:
1.      Lorin Hotel          (bintang 5)
2.      Lorin (nama kota) (4 star)
3.      D 'Wangsa Hotel (bintang 3)
4.      Syari'ah Hotel      (all star)
5.      Penginapan Hotel (budget hotel)
4.      NSO (Kantor Penjualan Nasional)
Silahkan menggunakan kontak ini jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang produk hotel Lor In, menjual produk dan promo Lor International Hotel Group.
Lor In akan senang mendengar dari Anda.
Cari contact person di:
Ibu Nina Setyowati P.
Telepon: +62 21 7228537, Fax: +62 21 72784006
Email:
rsvnso@lorinhotel.com
5.      Kemitraan (Perjanjian Manajemen)
PT. Lor International Hotel adalah Manajemen gabungan / Operator Hotel dengan jaringan hotel bertaraf internasional mengelola merek Lorin Hotel. Lor In menyediakan beberapa layanan seperti penawaran produk: konsultasi, pengembangan dan manajemen operasional hotel dan resort. Dalam bidang Manajemen, kami selalu mengutamakan:
Lor In mampu untuk mencapai kombinasi dari rata-rata Rate dan tingkat hunian yang optimal.
·         Dengan pengalaman dan keahlian menjual, hubungan masyarakat merupakan jembatan yang efektif dalam mempublikasikan keberadaan properti.
·         Dalam memasarkan produk, kami juga bekerja sama dengan agen perjalanan, perusahaan dan pemerintah klien dan pengelolaan jasa wisata lainnya, baik nasional maupun internasional.
·         Sistem reservasi secara online Efisien, Nasional Kantor Corporate Sales, Account database dan Penjualan Networks.
·         Untuk detail silahkan hubungi:
Jayanti Soraya Dewi - Business Development Manager
Hp. 08156619989, email:
lih.solo@yahoo.com


6.      Investasi
Lor In memiliki properti baru di Bali, Lorin New Kuta Condotel dengan total 238 unit, dengan rincian; Deluxe King 88 kamar, Deluxe Twin 119 kamar, Junior Suite 24 kamar, Family Suite: 6 kamar dan Presiden Suite 1 kamar.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi contact person di:
Lorin New Kuta Hotel
Ibu Ani Sudanti
Telepon / Fax: 0361-8484800 / 8484900
Email: acc2@lorinnewkutahotel.com
D.    TEMPAT WISATA
1.      Keraton Surakarta
Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang  porak-poranda akibat Geger Pecinan tahun 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala.
Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini.
 Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak memiliki persamaan umum.
Keraton Surakarta sebagaimana yang dapat disaksikan sekarang ini tidaklah dibangun serentak pada 1744-1745, namun dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB X) yang bertahta 1893-1939. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa-Eropa.
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor/Utara, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan (?) dan Kemandungan Kidul/Selatan, serta Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul. Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini.
Berikut adalah bagian dari komplek Keraton Kasunanan Surakarta Haadiningrat :
a.     Kompleks Alun-alun Lor/Utara
Pagelaran Sasana Sumewa.
Kompleks ini meliputi Gladhag, Pangurakan, Alun-alun utara, dan Masjid Agung Surakarta. Gladhag yang sekarang dikenal dengan perempatan Gladhag di Jalan Slamet Riyadi Surakarta, pada zaman dulu digunakan sebagai tempat mengikat binatang buruan yang ditangkap dari hutan. Alun-alun merupakan tempat diselenggarakannya upacara-upacara kerajaan yang melibatkan rakyat. Selain itu alun-alun menjadi tempat bertemunya raja dan rakyatnya. Di pinggir alun-alun ditanami sejumlah pohon beringin.
Di tengah-tengah alun alun terdapat dua batang pohon beringin (Ficus benjamina; Famili Moraceae) yang diberi pagar. Kedua batang pohon ini disebut Waringin Sengkeran (harifah: beringin yang dikurung) yang diberi nama Dewodaru dan Joyodaru. Di sebelah barat alun-alun utara berdiri Mesjid Ageng (Masjid Raya) Surakarta. Masjid raya ini merupakan masjid resmi kerajaan dan didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono III (Sunan PB III) pada tahun 1750 (Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan Islam). Bangunan utamanya terdiri dari atas serambi dan masjid induk.
b.     Kompleks Sasana Sumewa dan kompleks Sitihinggil Lor/Utara
Tratag Sitihingil Lor yang disebut Sasana Sewayana.
Sasana Sumewa merupakan bangunan utama terdepan di Keraton Surakarta. Tempat ini pada zamannya digunakan sebagai tempat untuk menghadap para punggawa (pejabat menengah ke atas) dalam upacara resmi kerajaan. Di kompleks ini terdapat sejumlah meriam diantaranya di beri nama Kyai Pancawura atau Kyai Sapu Jagad. Meriam ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung. Di sebelah selatan Sasana Sumewa terdapat kompleks Sitihinggil.
Sitihinggil merupakan suatu kompleks yang dibangun di atas tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. Kompleks ini memiliki dua gerbang, satu disebelah utara yang disebut dengan Kori Wijil dan satu disebelah selatan yang disebut dengan Kori Renteng. Pada tangga Sitihinggil sebelah utara terdapat sebuah batu yang digunakan sebagai tempat pemenggalan kepala Trunajaya yang disebut dengan Selo Pamecat.
Bangunan utama di kompleks Sitihinggil adalah Sasana Sewayana yang digunakan para pembesar dalam menghadiri upacara kerajaan. Selain itu terdapat Bangsal Manguntur Tangkil, tempat tahta Susuhunan, dan Bangsal Witono, tempat persemayaman Pusaka Kebesaran Kerajaan selama berlangsungnya upacara. Bangsal yang terakhir ini memiliki suatu bangunan kecil di tengah-tengahnya yang disebut dengan Krobongan Bale Manguneng, tempat persemayaman pusaka keraton Kangjeng Nyai Setomi, sebuah meriam yang konon dirampas oleh tentara Mataram dari VOC saat menyerbu Batavia. Sisi luar timur-selatan-barat kompleks Sitihinggil merupakan jalan umum yang dapat dilalui oleh masyarakat yang disebut dengan Supit Urang (harfiah=capit udang).
c.      Kompleks Kemandungan Lor/Utara
 Kori Kemandungan Lor.
Kori Brajanala (brojonolo) atau Kori Gapit merupakan pintu gerbang masuk utama dari arah utara ke dalam halaman Kemandungan utara. Gerbang ini sekaligus menjadi gerbang cepuri (kompleks dalam istana yang dilingkungi oleh dinding istana yang disebut baluwarti) yang menghubungkan jalan sapit urang dengan halaman dalam istana.
Gerbang ini dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono III dengan gaya Semar Tinandu. Di sisi kanan dan kiri (barat dan timur) dari Kori Brajanala sebelah dalam terdapat Bangsal Wisomarto tempat jaga pengawal istana. Selain itu di timur gerbang ini terdapat menara lonceng. Di tengah-tengah kompleks ini hanya terdapat halaman kosong. Bangunan yang terdapat dalam kompleks ini hanya di bagian tepi halaman. Dari halaman ini pula dapat dilihat sebuah menara megah yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana (Panggung Songgo Buwono) yang terletak di kompleks berikutnya, Kompleks Sri Manganti.
d.     Kompleks Sri Manganti
Untuk memasuki kompleks ini dari sisi utara harus melalui sebuah pintu gerbang yang disebut dengan Kori Kamandungan. Di depan sisi kanan dan kiri gerbang yang bernuansa warna biru dan putih ini terdapat dua arca. Di sisi kanan dan kiri pintu besar ini terdapat cermin besar dan diatasnya terdapat suatu hiasan yang terdiri dari senjata dan bendera yang ditengahnya terdapat lambang kerajaan. Hiasan ini disebut dengan Bendero Gulo Klopo. Di halaman Sri Manganti terdapat dua bangunan utama yaitu Bangsal Smarakatha disebelah barat dan Bangsal Marcukundha di sebelah timur.
Pada zamannya Bangsal Smarakatha digunakan untuk menghadap para pegawai menengah ke atas dengan pangkat Bupati Lebet ke atas. Tempat ini pula menjadi tempat penerimaan kenaikan pangkat para pejabat senior. Sekarang tempat ini digunakan untuk latihan menari dan mendalang. Bangsal Marcukundha pada zamannya digunakan untuk menghadap para opsir prajurit, untuk kenaikan pangkat pegawai dan pejabat yunior, serta tempat untuk menjatuhkan vonis hukuman bagi kerabat raja. Sekarang tempat ini untuk menyimpan Krobongan Madirenggo, sebuah tempat untuk upacara sunat/kitan para putra Susuhunan.
Di sisi barat daya Bangsal Marcukundha terdapat sebuah menara bersegi delapan yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana. Menara yang memiliki tinggi sekitar tiga puluhan meter ini sebenarnya terletak di dua halaman sekaligus, halaman Sri Manganti dan halaman Kedhaton. Namun pintu utamanya terletak di halaman Kedhaton.
e.      Kompleks Kedhaton
Bagian dalam bangunan Pendopo Sasana Sewaka.
Kori Sri Manganti menjadi pintu untuk memasuki kompleks Kedhaton dari utara. Pintu gerbang yang dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono IV pada 1792 ini disebut juga dengan Kori Ageng. Bangunan ini memiliki kaitan erat dengan Pangung Sangga Buwana secara filosofis. Pintu yang memiliki gaya Semar Tinandu ini digunakan untuk menunggu tamu-tamu resmi kerajaan. Bagian kanan dan kiri pintu ini memiliki cermin dan sebuah ragam hias diatas pintu. Halaman Kedhaton dialasi dengan pasir hitam dari pantai selatan dan ditumbuhi oleh berbagai pohon langka antara lain 76 batang pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki; Famili Sapotaceae). Selain itu halaman ini juga dihiasi dengan patung-patung bergaya eropa. Kompleks ini memiliki bangunan utama diantaranya adalah Sasana Sewaka, nDalem Ageng Prabasuyasa, Sasana Handrawina, dan Panggung Sangga Buwana.
Sasana Sewaka aslinya merupakan bangunan peninggalan pendapa istana Kartasura. Tempat ini pernah mengalami sebuah kebakaran pada tahun 1985. Di bangunan ini pula Susuhunan bertahta dalam upacara-upacara kebesaran kerajaan seperti garebeg dan ulang tahun raja. Di sebelah barat Sasana ini terdapat Sasana Parasdya, sebuah peringgitan. Di sebelah barat Sasana Parasdya terdapat nDalem Ageng Prabasuyasa. Tempat ini merupakan bangunan inti dan terpenting dari seluruh Keraton Surakarta Hadiningrat. Di tempat inilah disemayamkan pusaka-pusaka dan juga tahta raja yang menjadi simbol kerajaan. Di lokasi ini pula seorang raja bersumpah ketika mulai bertahta sebelum upacara pemahkotaan dihadapan khalayak di Sitihinggil utara.
Bagian dalam bangunan Sasana Handrawina.
Bangunan berikutnya adalah Sasana Handrawina. Tempat ini digunakan sebagai tempat perjamuan makan resmi kerajaan. Kini bangunan ini biasa digunakan sebagi tempat seminar maupun gala dinner tamu asing yang datang ke kota Solo. Bangunan utama lainnya adalah Panggung Sangga Buwana. Menara ini digunakan sebagai tempat meditasi Susuhunan sekaligus untuk mengawasi benteng VOC/Hindia Belanda yang berada tidak jauh dari istana. Bangunan yang memiliki lima lantai ini juga digunakan untuk melihat posisi bulan untuk menentukan awal suatu bulan. Di puncak atap teratas terdapat ornamen yang melambangkan tahun dibangunnya menara tertua di kota Surakarta.
Sebelah barat kompleks Kedhaton merupakan tempat tertutup bagi masyarakat umum dan terlarang untuk dipublikasikan sehingga tidak banyak yang mengetahui kepastian sesungguhnya. Kawasan ini merupakan tempat tinggal resmi raja dan keluarga kerajaan yang masih digunakan hingga sekarang.
f.       Kompleks Magangan, Sri Manganti, Kemandungan, serta Sitihinggil Kidul/Selatan
Kompleks Magangan dahulunya digunakan oleh para calon pegawai kerajaan. Di tempat ini terdapat sebuah pendapa di tengah-tengah halaman. Dua kompleks berikutnya, Sri Manganti Kidul/Selatan dan Kemandungan Kidul/Selatan hanyalah berupa halaman yang digunakan saat upacara pemakaman raja maupun permaisuri. Kompleks terakhir, Sitihinggil kidul termasuk alun-alun kidul, memiliki sebuah bangunan kecil. Kini kompleks ini digunakan untuk memelihara pusaka keraton yang berupa kerbau albino yang disebut dengan Kyai Slamet.
Selain memiliki kemegahan bangunan Keraton Surakarta juga memiliki suatu warisan budaya yang tak ternilai. Diantarannya adalah upacara-upacara adat, tari-tarian sakral, musik, dan pusaka. Upacara adat yang terkenal adalah upacara Garebeg, upacara Sekaten, dan upacara Malam Satu Suro. Upacara yang berasal dari zaman kerajaan ini hingga sekarang terus dilaksanakan dan merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilindungi.
Para tamu agung pada perhelatan ke empat Pisowanan Agung Tingalan Dalem Jumenengan SISKS Pakubuwono XIII.
a.     Grebeg
Upacara Grebeg diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). Pada hari hari tersebut raja mengeluarkan sedekahnya sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut dengan Hajad Dalem, berupa pareden/gunungan yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).
Gunungan kakung berbentuk seperti kerucut terpancung dengan ujung sebelah atas agak membulat. Sebagian besar gunungan ini terdiri dari sayuran kacang panjang yang berwarna hijau yang dirangkaikan dengan cabai merah, telur itik, dan beberapa perlengkapan makanan kering lainnya. Di sisi kanan dan kirinya dipasangi rangkaian bendera Indonesia dalam ukuran kecil. Gunungan estri berbentuk seperti keranjang bunga yang penuh dengan rangkaian bunga. Sebagian besar disusun dari makanan kering yang terbuat dari beras maupun beras ketan yang berbentuk lingkaran dan runcing. Gunungan ini juga dihiasi bendera Indonesia kecil di sebelah atasnya.
b.     Sekaten
Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari untuk memperingati kelahahiran Nabi Muhammad. Konon asal usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad. Menurut cerita rakyat kata Sekaten berasal dari istilah credo dalam agama Islam, Syahadatain. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari keraton untuk ditempatkan di depan Masjid Agung Surakarta. Selama enam hari, mulai hari keenam sampai kesebelas bulan Mulud dalam kalender Jawa, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan/dibunyikan (Jw: ditabuh) menandai perayaan sekaten. Akhirnya pada hari ketujuh upacara ditutup dengan keluarnya Gunungan Mulud. Saat ini selain upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu pasar malam yang dimulai sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten yang sesungguhnya.
c.      Kirab Mubeng Beteng utawa Malam Satu Suro
Malam satu suro dalam masyarakat Jawa adalah suatu perayaan tahun baru menurut kalender Jawa. Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30/29 Besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya (1 Suro). Di Keraton Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng (Perarakan Mengelilingi Benteng Keraton). Upacara ini dimulai dari kompleks Kemandungan utara melalui gerbang Brojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kemandungan utara. Dalam prosesi ini pusaka keraton menjadi bagian utama dan diposisikan di barisan depan kemudian baru diikuti para pembesar keraton, para pegawai dan akhirnya masyarakat. Suatu yang unik adalah di barisan terdepan ditempatkan pusaka yang berupa sekawanan kerbau albino yang diberi nama Kyai Slamet yang selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.
d.     Pusaka (heirloom) dan tari-tarian sakral
Keraton Surakarta memiliki sejumlah koleksi pusaka kerajaan diantaranya berupa singgasana raja, perangkat musik gamelan dan koleksi senjata. Di antara koleksi gamelan adalah Kyai Guntursari dan Kyai Gunturmadu yang hanya dimainkan/dibunyikan pada saat upacara Sekaten. Selain memiliki pusaka keraton Surakarta juga memiliki tari-tarian khas yang hanya dipentaskan pada upacara-upacara tertentu. Sebagai contoh tarian sakral adalah Bedaya Ketawang yang dipentaskan pada saat pemahkotaan raja.
2.      Pasar Triwindu
Pasar Triwindu dikenal sebagai pusat penjualan barang antik yang ada di Surakarta atau Kota Solo. Pasar ini terletak di jantung Kota Solo, yaitu di depan Pura Mangkunegaran atau tepatnya berada di Jalan Diponegoro. Kawasan ini memang terkenal sebagai Flea Market (second hand market). Di pasar ini terdapat jenis benda-benda kuno dan antik seperti keris, arca batu, patung perunggu, fosil, lampu gantung, keris, dan lain-lain.
Pasar ini didirikan pada tahun 1939 untuk memperingati 24 tahun KGPAA Mangkunegaran VII bertahta. Oleh karena itu, pasar ini dinamakan Pasar Triwindu, yang berasal dari dua gabungan kata yaitu tri dan windu. Tri dalam bahasa Jawa berarti tiga, dan windu berarti delapan tahun. Setelah digabungkan maka triwindu memiliki arti 24 tahun.
Semula, pasar ini hanya terdiri dari sederetan meja yang berjajar untuk menjajakan jajanan pasar (kuliner), garmen, maupun majalah atau koran. Namun seiring perkembangan zaman dan makin majunya pedagang, pada tahun 1960 mereka mulai mendirikan kios-kios kecil. Lalu, lambat laun pasar ini berkembang menjadi pusat transaksi barang-barang lama.
Sejak 5 Juli 2008, pasar ini dipugar dan dibuat bangunan baru yang disesuaikan dengan arsitektur budaya Solo. Pasar itu dibuat menjadi dua lantai, sehingga kios-kios yang awalnya berhimpitan menjadi agak longgar. Sehingga, pasar ini menjadi memiliki halaman yang luas untuk parkir. Di area parkir yang luas ini sering digunakan sebagai kegiatan seni budaya, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Namun sayang, semenjak dipugar menjadi megah, pasar ini berubah namanya menjadi Pasar Windujenar oleh Pemkot setempat. Padahal, merujuk pada sisi sejarah berdirinya pasar tersebut adalah untuk memperingati KGPAA Mangkunagoro VII yang telah bertahta selama 24 tahun atau istilahnya adalah triwindu. Akhirnya, pada 17 Juni 2011 nama pasar ini dikembalikan sesuai aspek historisnya, yaitu Pasar Triwindu, yaitu dari nama windujenar berubah kambali menjadi Pasar Triwindu yang diresmikan oleh walikota surakarta saat itu yaitu joko widodo.
Pasar ini memulai aktivitas setiap hari mulai jam 09.00 WIB sampai dengan jam 18.00 WIB. Untuk memasuki kawasan pasar ini tidak ada biaya tiket masuk. Setiap harinya banyak orang yang berkunjung ke Pasar Triwindu untuk berburu barang antik Kebanyakan dari mereka adalah kolektor-kolektor benda antik yang ingin menambah koleksi dan memuaskan diri sendiri, tak jarang hanya orang-orang yang sekedar melihat-lihat.
Banyak orang mengira bahwa barang antik dijual dengan harga tinggi. Tapi, untuk jual beli di Pasar Triwindu pembeli harus berani menawar harga. Karena bila tidak pandai menawar pasti barang yang diinginkan berharga lumayan tinggi.
Selain transaksi dengan uang di Pasar Triwindu juga melayani bila ada pembeli yang ingin melakukan transaksi dengan cara tukar-menukar antara barang antik yang satu dengan lainnya.
Akses menuju Pasar Triwindu juga tergolong mudah. Sudah banyak kendaraan yang siap mengantar Anda, seperti becak, taksi, dan ojek. Namun, Anda juga bisa berjalan kaki sambil menikmati suasana Solo yang tenang dan nyaman.
Bangunan Pasar Triwindu terdiri atas dua lantai. Tidak usah takut akan bayangan pasar yang becek atau kumuh. Di Pasar Triwindu Anda akan menemukan kenyamanan berbelanja dengan suasana yang bersih dan teratur. Namun, banyak dari penjual maupun tukang parkir yang mengkonsumsi minuman tradisional khas yaitu ciu yang menyebabkan orang malas menghampirinya karena timbul rasa takut dan membuat aroma sekitar menjadi aneh.

3.      Pasar Ngarsopuro
Bermalam Minggu di Kota Solo tak lengkap rasanya bila tak menyambangi salah satu spot wisata malamnya, yaitu Pasar Ngrasopuro atau Ngarsopuro Night Market. Pasar dadakan ini hanya buka setiap Sabtu malam mulai pukul 19.00 sampai kira-kira tengah malam, tergantung kondisi pengunjung.
Gapura Masuk
Pasar Ngarsopuro merupakan salah satu hasil gagasan Jokowi, mantan Walikota Solo. Pasar ini digelar di sepanjang jalan Diponegoro atau tepatnya di depan lapangan Pura Mangkunegaran Solo. Sebelum menjadi seperti sekarang, jalan ini hanya jalan protokol biasa. Pada siang hari jalanan dipenuhi pedagang alat elektronik, alat olahraga, dan barang antik (Pasar Windujenar) sedangkan pada malam hari hanya digunakan sebagai tempat nongkrong, tempat pacaran, bahkan beranjak lebih malam lagi akan berubah menjadi tempat transaksi seksual.
Karena dinilai semrawut dan membuat jelek nama kota Solo dengan adanya aktivitas transaksi seks tiap malamnya, maka Jokowi yang kala itu didampingi oleh FX. Rudy Hadyatmo mengganti fungsi kawasan tersebut menjadi kawasan wisata yang lebih sehat.
Awalnya pedagang di kawasan itu menolak untuk direlokasi, tetapi dengan kemampuan psikologi massanya, Jokowi berhasil membujuk para pedagang untuk direlokasi. Sekarang para pedagang elektronik telah dibuatkan puluhan kios dalam satu bangunan/gedung yang letaknya tetap di kawasan tersebut. Juga dibuatkan kios-kios untuk para pedagang barang antik yang sekarang diubah namanya menjadi Pasar Antik Triwindu, juga masih di kawasan Jalan Diponegoro. Dengan begitu sekarang kawasan ini menjadi rapi dan tertata. Di kiri kanannya terdapat patung penabuh gamelan, patung Loro Blonyo, mural (lukisan dinding), dan lampu penerangan jalan berbentuk kurungan burung. Saat Sabtu malam, jalan ditutup dan berubah fungsi menjadi Pasar Ngarsopuro.
 
Kawasan Triwindu sebelum direhabilitasi & Kawasan Triwindu sekarang
  Patung Penabuh Gamelan & Patung Loro Blonyo (dok.pribadi)
  Kios Barang Antik & Pedagang Sedang Gelar Lapak
Secara resmi Pasar Ngarsopuro dibuka pada tanggal 16 Februari 2009 oleh Jokowi. Setelah itu pasar mulai beroperasi secara resmi dan berkala tiap minggunya. Pasar Ngarsopuro terdiri dari kurang lebih 80-an tenda. Dengan daya tampung masing-masing tenda maksimal 4 pedagang, maka kira-kira kawasan tersebut mampu menampung sebanyak 300-an pedagang. Barang dagangan yang ditawarkan kebanyakan barang-barang produksi lokal berupa cindera mata khas Solo, barang kerajinan, makanan tradisional, batik, dan lain-lain.
Sebagai bentuk kepedulian Pemkot Solo terhadap warga lokal yang memiliki usaha kecil dan menengah, maka yang boleh berdagang di situ hanya UKM-UKM milik warga Solo. Syarat untuk bisa membuka lapak di Pasar Ngarsopuro adalah harus ber-KTP Solo dan membayar sewa sebesar 40-50 ribu tiap bulannya. Karena mudah dan murahnya, Sigit (24), salah satu pedagang menyatakan sangat terbantu dengan adanya Pasar Malam Ngarsopuro ini. Sarjana Hukum yang lebih memilih mengembangkan usaha pembuatan handycraft dari batok kelapa ini mengatakan dengan adanya Pasar Ngarsopuro sangat membantu meningkatkan penghasilan para pengusaha kecil di Kota Solo. Produk yang dihasilkan tidak hanya dikenal warga lokal Solo saja tetapi juga bisa dikenal oleh masyarakat luas, bahkan wisatawan asing.
Di Ngarsopuro Night Market juga sering diadakan event-event kebudayaan yang tentunya mengangkat kebudayaan lokal. Karena berbentuk jalan protokol yang ditutup untuk kendaraan, maka otomatis event apapun yang diselenggarakan bersifat gratis sehingga semua warga Solo bisa menikmatinya tanpa terbebani uang tiket atau biaya masuk.
Setelah kurang lebih 4 tahun berjalan, Pasar Ngarsopuro menjadi salah satu ikon Kota Solo yang menawarkan tempat seperti Orchid Road di Singapura tetapi dengan suasana, nuansa, dan rasa yang begitu Indonesia. Tidak menutup kemungkinan spot-spot seperti ini nantinya akan bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Atau bahkan mungkin sudah ada dan hanya butuh pengembangan, sehingga Indonesia memiliki ikon wisata yang tak kalah dengan negara-negara tetangga. Ikon wisata yang mendunia dengan rasa Indonesia. Ikon wisata yang kelak akan dibangga-banggakan oleh anak –cucu kita di dunia internasional.
  Suasana Pasar Ngarsopuro & Pengamen Penari
Turis mancanegara sedang berbelanja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar